Penuhi Pangan bagi 273 Juta Penduduk Indonesia, Program Food Estate Dipercepat
loading...
A
A
A
JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan dalam kondisi pandemi Covid-19 sektor pertanian menempati posisi yang semakin sentral. Untuk itu Presiden mengimbau untuk berhati-hati. Akibat adanya pembatasan mobilitas warga, distribusi barang baik antar daerah maupun antar negara menjadi terkendala.
Presiden menegaskan untuk tetap dapat memenuhi pangan bagi 273 juta penduduk Indonesia, maka pengelolaan yang berkaitan dengan pangan serta pembangunan pertanian harus serius, detil dan dalam skala luas.
(Baca juga:Presiden Jokowi Minta Pembangunan Pertanian Jadi Perhatian Bersama)
“Dalam mengatasi masalah yang terjadi saat ini, kita harus membangun program pertanian yang berbasis economic of scale (skala luas). Untuk itu kenapa saya dorong food estate harus segera diselesaikan,” ungkap Presiden Jokowi membuka Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Pembangunan Pertanian Tahun 2021 yang digelar secara virtual di Istana Negara, Senin (11/12021).
Presiden juga mengungkapkan harapannya, agar tahun ini program food estate yang telah digarap di Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) dapat segera diselesaikan. Karena menurutnya, apabila program tersebut telah dilakukan, maka tahapan evaluasi penting dilakukan untuk melihat apa saja kendala yang terjadi di lapangan. Sehingga nantinya apabila program tersebut berhasil dengan baik, provinsi lain bisa mencontohnya.
(Baca juga:Jokowi Minta Subsidi Pupuk yang Mencapai Ratusan Triliun Dievaluasi)
“Inilah cara pembangunan pertanian yang harus kita tuju yaitu melalui skala luas dan menggunakan teknologi pertanian. Sehingga nantinya harga pokok produksi bisa bersaing dengan harga komoditas yang sama dengan negara lain,” tegas Jokowi.
Dalam kesempatan tersebut Presiden turut menyampaikan apresiasinya terkait adanya pertumbuhan positif pada sektor pertanian terutama pada peningkatan ekspor.
(Baca juga:Genjot Produksi Kedelai Lokal, Jokowi Minta Dicari Lahan Satu Juta Hektare)
Sementara itu Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo menyampaikan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada Presiden Jokowi yang berkenan hadir memberikan arahan dan membuka Rakernas. Menurut Mentan, hal ini menunjukan perhatian yang tinggi Presiden kepada Kementerian Pertanian (Kementan), khususnya kepada para petani.
Mentan mengungkapkan bahwa Kementan telah menetapkan arah kebijakan yaitu Pertanian Maju Mandiri Modern. Sehingga arah kebijakan tersebut menjadi pedoman dalam bertindak cerdas cepat dan tepat bagi seluruh jajaran Kementan. Membangun pertanian yang maju, mandiri dan modern kian tertantang kala wabah corona masuk ke Indonesia, dan menghantam perekonomian dunia termasuk Indonesia.
(Baca juga:Jokowi Minta Gubernur Tidak Mempersulit Izin Food Estate)
Untuk itu dalam rangka mencapai ketahanan pangan, nilai tambah dan ekspor yang pertama harus dilakukan adalah meningkatkan produktivitas, kemudian melakukan program pendukung yang telah diformat dengan lima cara bertindak (CB) sesuai arahan Presiden Jokowi.
“Cara bertindak yang kami lakukan meliputi peningkatkan kapasitas dan produksi, diversifikasi pangan, penguatan cadangan atau lumbung pangan, penerapan pertanian modern atau modernisasi pertanian, serta peningkatan ekspor pertanian melalui Gerakan Tiga Kali Ekspor (Gratieks),” papar Mentan.
(Baca juga:Garap Lahan Hutan, Jokowi Minta Petani Dikasih Utangan KUR)
Lebih lanjut Mentan mengungkapkan dalam menindaklanjuti arahan Presiden, Kementan telah melakukan terobosan melalui pengembangan kawasan pertanian skala luas (food estate) dan program korporasi pertanian di 6 provinsi serta melakukan perluasan areal tanam.
Presiden menegaskan untuk tetap dapat memenuhi pangan bagi 273 juta penduduk Indonesia, maka pengelolaan yang berkaitan dengan pangan serta pembangunan pertanian harus serius, detil dan dalam skala luas.
(Baca juga:Presiden Jokowi Minta Pembangunan Pertanian Jadi Perhatian Bersama)
“Dalam mengatasi masalah yang terjadi saat ini, kita harus membangun program pertanian yang berbasis economic of scale (skala luas). Untuk itu kenapa saya dorong food estate harus segera diselesaikan,” ungkap Presiden Jokowi membuka Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Pembangunan Pertanian Tahun 2021 yang digelar secara virtual di Istana Negara, Senin (11/12021).
Presiden juga mengungkapkan harapannya, agar tahun ini program food estate yang telah digarap di Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) dapat segera diselesaikan. Karena menurutnya, apabila program tersebut telah dilakukan, maka tahapan evaluasi penting dilakukan untuk melihat apa saja kendala yang terjadi di lapangan. Sehingga nantinya apabila program tersebut berhasil dengan baik, provinsi lain bisa mencontohnya.
(Baca juga:Jokowi Minta Subsidi Pupuk yang Mencapai Ratusan Triliun Dievaluasi)
“Inilah cara pembangunan pertanian yang harus kita tuju yaitu melalui skala luas dan menggunakan teknologi pertanian. Sehingga nantinya harga pokok produksi bisa bersaing dengan harga komoditas yang sama dengan negara lain,” tegas Jokowi.
Dalam kesempatan tersebut Presiden turut menyampaikan apresiasinya terkait adanya pertumbuhan positif pada sektor pertanian terutama pada peningkatan ekspor.
(Baca juga:Genjot Produksi Kedelai Lokal, Jokowi Minta Dicari Lahan Satu Juta Hektare)
Sementara itu Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo menyampaikan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada Presiden Jokowi yang berkenan hadir memberikan arahan dan membuka Rakernas. Menurut Mentan, hal ini menunjukan perhatian yang tinggi Presiden kepada Kementerian Pertanian (Kementan), khususnya kepada para petani.
Mentan mengungkapkan bahwa Kementan telah menetapkan arah kebijakan yaitu Pertanian Maju Mandiri Modern. Sehingga arah kebijakan tersebut menjadi pedoman dalam bertindak cerdas cepat dan tepat bagi seluruh jajaran Kementan. Membangun pertanian yang maju, mandiri dan modern kian tertantang kala wabah corona masuk ke Indonesia, dan menghantam perekonomian dunia termasuk Indonesia.
(Baca juga:Jokowi Minta Gubernur Tidak Mempersulit Izin Food Estate)
Untuk itu dalam rangka mencapai ketahanan pangan, nilai tambah dan ekspor yang pertama harus dilakukan adalah meningkatkan produktivitas, kemudian melakukan program pendukung yang telah diformat dengan lima cara bertindak (CB) sesuai arahan Presiden Jokowi.
“Cara bertindak yang kami lakukan meliputi peningkatkan kapasitas dan produksi, diversifikasi pangan, penguatan cadangan atau lumbung pangan, penerapan pertanian modern atau modernisasi pertanian, serta peningkatan ekspor pertanian melalui Gerakan Tiga Kali Ekspor (Gratieks),” papar Mentan.
(Baca juga:Garap Lahan Hutan, Jokowi Minta Petani Dikasih Utangan KUR)
Lebih lanjut Mentan mengungkapkan dalam menindaklanjuti arahan Presiden, Kementan telah melakukan terobosan melalui pengembangan kawasan pertanian skala luas (food estate) dan program korporasi pertanian di 6 provinsi serta melakukan perluasan areal tanam.
(dar)