Secara ekuivalen produksi minyak dan gas dari Sumur BNG-A1 mencapai 819 barrel oil equivalent per daya (BOEPD) atau 145% dari target sebesar 565 BOEPD, meskipun produksi gas yang mencapai 0,4 million standard cubic feet per day (MMSCFD).
General Manager Pertamina EP (PEP) Asset 2 Astri Pujianto mengatakan, capaian itu diperoleh di tengah penyesuaian program pemboran, mengingat adanya protokol kesehatan pencegahan penularan Covid-19 yang sangat ketat. Hal ini memerlukan screening kesehatan berkala yang dilakukan dan tentu membatasi beberapa aktivitas.
Baca Juga: Tutup Tahun 2020, Pertamina EP Sukses Bor Step Out BBS-STO.01 di Subang Field
Baca Juga:
"Namun Alhamdulillah kegiatan dapat dilaksanakan, bahkan lebih cepat dari target waktu yang ditentukan," ujar Astri dalam keterangannya, Jumat (15/1/2021).
Program pemboran yang menggunakan Rig PDSI D1500-E/53 1.500 HP ini yang awalnya dilaksanakan dengan target 52 hari kalender dapat diselesaikan dalam 48 hari kalender. "Dengan demikian, menghasilkan efesiensi biaya dan waktu yang signifikan," imbuhnya.
Medical Supervisor PEP Asset 2 Dokter Nirwan Abidin mengatakan, penyesuaian protokol kesehatan terjadi pada crew change dan operasi personil saat di lapangan. "Ada perbedaan saat melakukan operasional pemboran di waktu normal dengan di masa pandemi, seperti medical test screening saat para engineer dan operator memasuki lokasi," katanya.
Semua personil, wajib melalukan karantina selama empat hari dan selanjutnya melaksanakan PCR test, begitu didapat hasilnya negatif dan dinyatakan fit untuk ke lokasi, barulah personil bersangkutan diperbolehkan memasuki lokasi kerja.