Airlangga Bongkar Sasaran Vaksinasi Covid-19 Tahap Pertama, Lansia Capai 21,5 Juta
loading...
A
A
A
JAKARTA - Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan sbanyak 1,2 juta vaksin (vial) telah selesai dikirimkan ke setiap provinsi di Indonesia pada kurun waktu 3-15 Januari 2021. Selanjutnya, Dinas Kesehatan Provinsi akan mendistribusikan ke masing-masing kabupaten/kota untuk dilakukan proses vaksinasi.
“Untuk tahap pertama periode vaksinasi , dari Januari-April 2021 ditargetkan untuk tenaga kesehatan di 34 provinsi yang berjumlah sekitar 1,3 juta. Kemudian petugas publik 17,4 juta dan lansia 21,5 juta,” ucap Menko Airlangga di Jakarta, Rabu (20/1/2021).
Lalu soal faktor kunci yang dapat mengakselerasi pertumbuhan ekonomi nasional di 2021. Pertama adalah menjaga konsumsi rumah tangga untuk mendorong daya beli masyarakat, sebab hal ini menyumbang 57% dari Produk Domestik Bruto (PDB) nasional.
Untuk kelas menengah atas dapat didorong kepercayaannya kembali kepada kondisi perekonomian nasional, sehingga mereka mau membelanjakan uangnya lagi. "Sedangkan, untuk kelas menengah bawah dapat dijaga daya belinya dengan menggencarkan program bantuan sosial, perlindungan sosial, maupun penguatan UMKM (misalnya melalui KUR)," katanya.
Lalu, dilakukan percepatan reformasi (baik fiskal maupun struktural), antara lain melalui UU Cipta Kerja, reformasi anggaran, dan pembentukan Lembaga Pengelola Investasi (LPI). Penyusunan Daftar Prioritas Investasi (DPI) atau positive list juga diharapkan akan membantu penambahan investasi ke dalam negeri.
Menko Airlangga juga mengatakan jika vaksin akan dapat menjadi game changer untuk memulihkan kondisi perekonomian nasional. "Jumlah penduduk yang harus divaksinasi, berdasarkan skenario herd immunity mencapai sekira 181,5 juta (70% dari total penduduk Indonesia). Sasaran vaksinasi mencakup penduduk usia di atas 18 tahun dan komorbid (yang terkontrol)," tandasnya.
“Untuk tahap pertama periode vaksinasi , dari Januari-April 2021 ditargetkan untuk tenaga kesehatan di 34 provinsi yang berjumlah sekitar 1,3 juta. Kemudian petugas publik 17,4 juta dan lansia 21,5 juta,” ucap Menko Airlangga di Jakarta, Rabu (20/1/2021).
Lalu soal faktor kunci yang dapat mengakselerasi pertumbuhan ekonomi nasional di 2021. Pertama adalah menjaga konsumsi rumah tangga untuk mendorong daya beli masyarakat, sebab hal ini menyumbang 57% dari Produk Domestik Bruto (PDB) nasional.
Untuk kelas menengah atas dapat didorong kepercayaannya kembali kepada kondisi perekonomian nasional, sehingga mereka mau membelanjakan uangnya lagi. "Sedangkan, untuk kelas menengah bawah dapat dijaga daya belinya dengan menggencarkan program bantuan sosial, perlindungan sosial, maupun penguatan UMKM (misalnya melalui KUR)," katanya.
Lalu, dilakukan percepatan reformasi (baik fiskal maupun struktural), antara lain melalui UU Cipta Kerja, reformasi anggaran, dan pembentukan Lembaga Pengelola Investasi (LPI). Penyusunan Daftar Prioritas Investasi (DPI) atau positive list juga diharapkan akan membantu penambahan investasi ke dalam negeri.
Menko Airlangga juga mengatakan jika vaksin akan dapat menjadi game changer untuk memulihkan kondisi perekonomian nasional. "Jumlah penduduk yang harus divaksinasi, berdasarkan skenario herd immunity mencapai sekira 181,5 juta (70% dari total penduduk Indonesia). Sasaran vaksinasi mencakup penduduk usia di atas 18 tahun dan komorbid (yang terkontrol)," tandasnya.
(akr)