Kongsi Rp1,4 Triliun Kawan Lama-Sinar Mas Land Garap Pusat Ritel
loading...
A
A
A
JAKARTA - Perusahaan ritel Kawan Lama Group berkolaborasi dengan Sinar Mas Land membentuk joint venture company PT Sahabat Kota Wisata untuk menggarap Living World di Kota Wisata Cibubur dengan investasi Rp1,4 triliun. Kawasan Cibubur dinilai semakin berkembang dengan akses transportasi yang terintegrasi dengan berbagai moda seperti jalan tol Cimanggis-Cibitung (Cimaci) dan stasiun LRT Cibubur .
(Baca Juga : Pembatasan Kegiatan Bersambung hingga 8 Februari, Pusat Perbelanjaan Minta Dikecualikan )
Business Development Director Kawan Lama Retail Sugiyanto Wibawa mengatakan, Living World Kota Wisata Cibubur berdiri di atas lahan seluas 6 hektare dengan luas bangunan mal dan area parkir sekitar 200.000 m2. ‘’Diperkirakan Living World Kota WIsata Cibubur akan mulai beroperasi pada awal kuartal II 2023,’’ujarnya di Jakarta, Selasa (26/1/2021). Dia menambahkan, Living World Kota Wisata hadir untuk menjawab kebutuhan gaya hidup masyarakat Cibubur, timur Jakarta, Bogor, dan sekitarnya.
Dengan posisi sebagai The Biggest Home Living, Lifestyle & Eat-ertainment Mall, Living World Kota Wisata Cibubur akan menghadirkan toko lebih dari 400 unit serta 15 anchor/mini anchor. Dengan kekuatan diferensiasi tenant mix di anchor tenant berkonsep Flagship Home Living, Home Improvement & Lifestyle seperti Ace, Informa, dan lainnya dengan luas lebih dari 20.000 m2. Selain itu, keunikan arsitektur bernuansa alam yang menyatu dengan konsep terbaru dari tenant restoran/kafe dan entertainment dalam balutan konsep mal yang eco friendly akan menjadi trend setter baru di shopping center.
(Baca Juga : Pengusaha Pusat Perbelanjaan Lempar Wacana Vaksinasi di Mal )
Sedangkan CEO Retail & Hospitality Sinar Mas Land, Alphonzus Widjaja menilai, perekonomian dan laju bisnis sedang mengalami kelesuan. Asosiasi Pemilik Pusat Belanja Indonesia (APPBI) mencatat pada PSBB ketat yang pertama, tingkat kunjungan mal hanya 10% dari hari biasa. Tingkat okupansi pusat perbelanjaan pada 2020 secara nasional menjadi 70%-80% dibandingkan sebelum pandemi Covid-19 yang berada pada 80%-90%. Transaksi penjualan di pusat perbelanjaan hanya sekitar 40%.
(Baca Juga : Pengembang Grand Wisata Menghadirkan Ekosistem Hunian yang Nyaman )
Meskipun begitu, Alphonzus Widjaja, menyampaikan bahwa pihaknya tetap berkomitmen melaksanakan pembangunan Living World Kota Wisata. Harapannya, mal tersebut dapat membantu pergerakan ekonomi di Cibubur di masa pascapandemi. “Pembangunan Living World Kota Wisata tetap kami lakukan meski di masa pandemi karena komitmen kami untuk terus mengembangkan usaha retail di pusat perbelanjaan,” ujar Alphonzus.
(Baca Juga : Pembatasan Kegiatan Bersambung hingga 8 Februari, Pusat Perbelanjaan Minta Dikecualikan )
Business Development Director Kawan Lama Retail Sugiyanto Wibawa mengatakan, Living World Kota Wisata Cibubur berdiri di atas lahan seluas 6 hektare dengan luas bangunan mal dan area parkir sekitar 200.000 m2. ‘’Diperkirakan Living World Kota WIsata Cibubur akan mulai beroperasi pada awal kuartal II 2023,’’ujarnya di Jakarta, Selasa (26/1/2021). Dia menambahkan, Living World Kota Wisata hadir untuk menjawab kebutuhan gaya hidup masyarakat Cibubur, timur Jakarta, Bogor, dan sekitarnya.
Dengan posisi sebagai The Biggest Home Living, Lifestyle & Eat-ertainment Mall, Living World Kota Wisata Cibubur akan menghadirkan toko lebih dari 400 unit serta 15 anchor/mini anchor. Dengan kekuatan diferensiasi tenant mix di anchor tenant berkonsep Flagship Home Living, Home Improvement & Lifestyle seperti Ace, Informa, dan lainnya dengan luas lebih dari 20.000 m2. Selain itu, keunikan arsitektur bernuansa alam yang menyatu dengan konsep terbaru dari tenant restoran/kafe dan entertainment dalam balutan konsep mal yang eco friendly akan menjadi trend setter baru di shopping center.
(Baca Juga : Pengusaha Pusat Perbelanjaan Lempar Wacana Vaksinasi di Mal )
Sedangkan CEO Retail & Hospitality Sinar Mas Land, Alphonzus Widjaja menilai, perekonomian dan laju bisnis sedang mengalami kelesuan. Asosiasi Pemilik Pusat Belanja Indonesia (APPBI) mencatat pada PSBB ketat yang pertama, tingkat kunjungan mal hanya 10% dari hari biasa. Tingkat okupansi pusat perbelanjaan pada 2020 secara nasional menjadi 70%-80% dibandingkan sebelum pandemi Covid-19 yang berada pada 80%-90%. Transaksi penjualan di pusat perbelanjaan hanya sekitar 40%.
(Baca Juga : Pengembang Grand Wisata Menghadirkan Ekosistem Hunian yang Nyaman )
Meskipun begitu, Alphonzus Widjaja, menyampaikan bahwa pihaknya tetap berkomitmen melaksanakan pembangunan Living World Kota Wisata. Harapannya, mal tersebut dapat membantu pergerakan ekonomi di Cibubur di masa pascapandemi. “Pembangunan Living World Kota Wisata tetap kami lakukan meski di masa pandemi karena komitmen kami untuk terus mengembangkan usaha retail di pusat perbelanjaan,” ujar Alphonzus.
(ton)