Pemerintah Apresiasi Inovasi Pengembangan Lampu UV PLN di Sektor Pertanian

Selasa, 02 Februari 2021 - 14:07 WIB
loading...
Pemerintah Apresiasi Inovasi Pengembangan Lampu UV PLN di Sektor Pertanian
Inovasi pemanfaatan lampu UV untuk meningkatkan produktivitas tanaman hidroponik di Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur. Foto/Ist
A A A
JAKARTA - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengapresiasi inovasi PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) yang memanfaatkan lampu ultraviolet (UV) untuk meningkatkan produktivitas tanaman hidroponik.

Terobosan teknologi di sektor pertanian ini merupakan hasil kerja sama dengan Pusat Pelatihan Pertanian & Pedesaan Swadaya (P4S) Buana Lestari di Wisata Edukasi Tani Terpadu (WETT) Betet, Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur.


"Langkah pemanfaatan lampu UV ini bisa digunakan sebagai cara meningkatkan penjualan kWh listrik. Ini salah satu bukti bahwa penjualan listrik yang dilakukan PLN tidak hanya digunakan untuk memenuhi kebutuhan konsumtif semata. Kami mengapresiasi terobosan ini," ujar Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik, dan Kerja Sama (KLIK) Kementerian ESDM Agung Pribadi dalam keterangan tertulis, Selasa (2/2/2021).

Agung melanjutkan, pemanfaatan listrik dalam menggenjot produktivitas ekonomi sejalan dengan upaya pemerintah meningkatkan ketersediaan pasokan listrik bagi masyarakat dan wilayah yang perekonomiannya sedang tumbuh. "Sesuai komitmen pemerintah bahwa adanya ketersediaan listrik di masyarakat harus mampu meningkatkan kehidupan masyarakat yang lebih baik," jelasnya.

Keberadaan lampu UV sudah dirasakan oleh penggerak program hidroponik, Asrori. Sebagaimana disampaikan melalui keterangan resmi PLN, ia mengakui hasil panen tanaman hidroponiknya meningkat sejak memanfaatkan sinar lampu UV sebagai pengganti cahaya matahari di malam hari.

"Berkat sinar lampu UV, nutrisi yang dibutuhkan tanaman hidroponik terus terjaga serta mendapatkan cukup sinar selama 24 jam penuh sehingga tanaman tumbuh lebih optimal," ungkap Asrori.

Dengan sistem pengairan yang stabil dan penerangan dengan lampu UV ini, sayur organik dapat dipanen hanya dalam waktu 30-35 hari, lebih cepat dari waktu normalnya yakni 45 hari. Dari sisi beratnya pun bisa mencapai 200-250 gram untuk setiap batang tanamannya. Tentunya lebih berat dari hidroponik biasa yang biasanya hanya mencapai 150 gram per batang tanamannya.

"Namun yang perlu diingat bahwa lampu yang digunakan harus lampu khusus yang biasa disebut GROW LED yang memancarkan spektrum cahaya ultraviolet. Selain itu, jarak antar lampu pun harus menyesuaikan. Idealnya 1 lampu untuk 2 meter persegi dengan tinggi 150 cm dari tanaman," terang Asrori.



Dari kalkulasi bisnis, bisnis tanaman hidroponik dengan lampu UV memiliki prospek cerah. Di samping mampu memanfaatkan lahan terbatas, membangun ketahanan energi pangan yang sehat, juga omset yang dihasilkan melebihi nilai yang diinvestasikan.

Executive Vice President Corporate Communication and CSR PLN Agung Murdifi bersyukur bahwa program PLN Peduli telah dirasakan langsung manfaatnya oleh masyarakat maupun lingkungan. Selaras dengan transformasi yang sedang dijalankan, lanjut Agung, PLN siap berkolaborasi dengan masyarakat untuk menghadirkan inovasi, khususnya yang berkaitan dengan kelistrikan dalam rangka mendorong produktivitas masyarakat.
(fai)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.0991 seconds (0.1#10.140)