Hari Ini Mata Uang Garuda Diprediksi Akan Kembali Berjaya atas Greenback
loading...
A
A
A
JAKARTA - Hari ini nilai tukar rupiah terhadap dolar diprediksi akan kembali menguat. Pada perdagangan kemarin mata uang garuda berjaya atas greenback dengan kenaikan 13 poin menuju level Rp14.012.
"Hari ini mata uang rupiah kemungkinan dibuka menguat di rentang Rp13.080-Rp.14.030," kata Ibrahim Assuaibi, Direktur PT TRFX Berjangka, dalam risetnya kemarin (3/2/2021). ( Baca juga:Rupiah Sentuh Level Rp14.017 per USD, Perry Warjiyo Sebut Masih Kemurahan )
Penguatan atas rupiah, menurutnya, didorong atas keseriusan pemerintah dalam merampungkan Rancangan Peraturan Pemerintah (RPP) dan Peraturan Presiden (Perpres) yang menjadi aturan pelaksanaan UU Cipta Kerja .
"Dibutuhkan 49 PP dan lima Perpres untuk menjalankan UU tersebut. Saat ini, dua PP sudah disahkan yaitu PP No. 73/2020 dan PP No. 74/2020. Sementara 38 PP dan empat perpres sudah selesai dan disampaikan Menko Perekonomian ke Presiden untuk mendapatkan persetujuan dan penetapan. Kemudian sembilan PP dan satu Perpres sudah selesai dibahas dan sedang dalam proses harmonisasi," katanya.
Ia menjelaskan, UU Cipta Kerja merupakan aturan andalan Indonesia untuk menarik investasi di sektor riil. UU ini mencoba menghilangkan berbagai hambatan investasi sehingga penanam modal merasa lebih aman dan nyaman.
Kehadiran UU Cipta Kerja yang efektif di lapangan dengan berbagai aturan pelaksanaannya membuat prospek berinvestasi di Indonesia menjadi cerah. Pada gilirannya akan mendongkrak penciptaan lapangan kerja dan pertumbuhan ekonomi. ( Baca juga:Pemimpin Pemberontak: Kudeta Militer Myanmar Mengancam Gencatan Senjata )
"Dengan menguatnya indeks dolar tidak serta merta mata uang garuda ikut melemah namun kenyataannya sebaliknya. Penguatan ini ditopang oleh data internal yang positif sehingga arus modal asing kembali masuk ke pasar finansial dalam negeri," terangnya.
Selain itu, imbuhnya, rilis data internal yang positif menjadi pendorong penguatan rupiah sehingga arus modal asing kembali masuk ke pasar finansial dalam negeri.
"Hari ini mata uang rupiah kemungkinan dibuka menguat di rentang Rp13.080-Rp.14.030," kata Ibrahim Assuaibi, Direktur PT TRFX Berjangka, dalam risetnya kemarin (3/2/2021). ( Baca juga:Rupiah Sentuh Level Rp14.017 per USD, Perry Warjiyo Sebut Masih Kemurahan )
Penguatan atas rupiah, menurutnya, didorong atas keseriusan pemerintah dalam merampungkan Rancangan Peraturan Pemerintah (RPP) dan Peraturan Presiden (Perpres) yang menjadi aturan pelaksanaan UU Cipta Kerja .
"Dibutuhkan 49 PP dan lima Perpres untuk menjalankan UU tersebut. Saat ini, dua PP sudah disahkan yaitu PP No. 73/2020 dan PP No. 74/2020. Sementara 38 PP dan empat perpres sudah selesai dan disampaikan Menko Perekonomian ke Presiden untuk mendapatkan persetujuan dan penetapan. Kemudian sembilan PP dan satu Perpres sudah selesai dibahas dan sedang dalam proses harmonisasi," katanya.
Ia menjelaskan, UU Cipta Kerja merupakan aturan andalan Indonesia untuk menarik investasi di sektor riil. UU ini mencoba menghilangkan berbagai hambatan investasi sehingga penanam modal merasa lebih aman dan nyaman.
Kehadiran UU Cipta Kerja yang efektif di lapangan dengan berbagai aturan pelaksanaannya membuat prospek berinvestasi di Indonesia menjadi cerah. Pada gilirannya akan mendongkrak penciptaan lapangan kerja dan pertumbuhan ekonomi. ( Baca juga:Pemimpin Pemberontak: Kudeta Militer Myanmar Mengancam Gencatan Senjata )
"Dengan menguatnya indeks dolar tidak serta merta mata uang garuda ikut melemah namun kenyataannya sebaliknya. Penguatan ini ditopang oleh data internal yang positif sehingga arus modal asing kembali masuk ke pasar finansial dalam negeri," terangnya.
Selain itu, imbuhnya, rilis data internal yang positif menjadi pendorong penguatan rupiah sehingga arus modal asing kembali masuk ke pasar finansial dalam negeri.
(uka)