Usai Putus Kontrak dengan NAC, Menteri Erick Kasih PR Buat Garuda

Rabu, 10 Februari 2021 - 22:14 WIB
loading...
Usai Putus Kontrak dengan NAC, Menteri Erick Kasih PR Buat Garuda
Foto/Ilustrasi
A A A
JAKARTA - PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk ., diminta melakukan perbaikan model bisnis usai mengakhiri kontrak bersama Nordic Aviation Capital atau NAC ihwal pesawat Bombardier CRJ-1000. Langkah itu sekaligus menjawab tantangan di tengah pandemi Covid-19.

Menteri BUMN Erick Thohir mengungkapkan, meski bisnis maskapai penerbangan nasional itu masih bertahan di tengah krisis, namun perbaikan model bisnis penting dilakukan agar emiten pelat merah itu lebih efisien. Khususnya, peningkatan bisnis kargonya.

"Bisnis model Garuda kita sedang review. Kargo jadi salah satu kekuatan. Garuda sudah melakukan pengiriman kargo dari Manado sampai ke Jepang, Sumatera ke China. Bukan tidak mungkin ke depan lumbung pangan ikan di Maluku jadi base dikirim ke China, Australia, dan Jepang," ujar Erick Rabu (10/2/2021).

( )

Manajemen juga diharuskan melakukan upaya pemetaan ihwal pembiayaan sewa (leasing) pesawat tertinggi di dunia. Karena itu, proses negosiasi ulang terhadap aktivitas sewa pesawat terus dimaksimalkan.

"Kalau kita benchmarking dengan pesawat yang lain, itu kita menjadi posisi salah satu yang tertinggi. karena itu kita pelajari kesalahannya dimana? Saat ini Garuda menjadi salah satu pesawat dengan leasing tertinggi di dunia, 27 persen," katanya.

Mantan Bos Inter Milan juga menilai, adanya perbaikan rute pesawat baik di domestik dan internasional. Hal itu karena ada perubahan signifikan bagi industri penerbangan.

( )

Kementerian BUMN juga tengah mengkaji tingkat penumpang baik penerbangan domestik dan internasional. Targetnya, Kementerian BUMN akan melakukan penyeimbangan (balance) penerbangan kedua rute tersebut.

Di tengah situasi krisis, pemerintah tidak tutup mata bahwa okupansi penumpang menjadi kekuatan keuangan Garuda Indonesia. "Kami sangat confidence bahwa dengan segala efisiensi yang dilakukan Garuda dan kami Kementerian BUMN dukung penuh, dan kondisi Covid-19 berkelanjutan ini hal yang harus dilakukan. karena itu kami juga mapping apa efisiensi yang bisa kami lakukan dengan pasti," katanya.
(ind)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1176 seconds (0.1#10.140)