Kurs Rupiah Berpeluang Menguat Usai Banjir Sentimen Positif
loading...
A
A
A
JAKARTA - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada pekan kedua ini, berpeluang positif untuk menguat seiring ekspektasi pasar terhadap paket stimulus di Amerika Serikat. Kepala Riset dan Edukasi Monex Investindo Futures Ariston Tjendra mengatakan, minat pasar terhadap aset berisiko terlihat masih tinggi pagi ini.
"Indeks-indeks saham menguat. Minat pasar ini didukung berita positif mengenai kemajuan vaksinasi covid-19 global, menurunnya kasus baru harian covid-19, dan prospek stimulus besar pemerintah AS," kata Ariston di Jakarta, Selasa (16/2/2021).
Rupiah berpotensi menguat terhadap dollar AS hari ini. Dari dalam negri, selain kasus baru harian covid-19 yang juga menurun, surplus neraca perdagangan Indonesia bulan Januari juga bisa membantu penguatan rupiah hari ini.
"Potensi kisaran hari ini Rp13.850 hingga Rp13.980," tandasnya.
Sebagai informasi Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat neraca dagang Januari 2021 mencetak surplus USD1,96 miliar. Surplus ini didapatkan dari pengurangan nilai ekspor yang mencapai sebesar USD15,30 miliar dan impor sebesar USD13,34 miliar pada periode Januari 2021. Hal itu diyakini bakal menjadi sentimen bagi pergerakan rupiah.
"Indeks-indeks saham menguat. Minat pasar ini didukung berita positif mengenai kemajuan vaksinasi covid-19 global, menurunnya kasus baru harian covid-19, dan prospek stimulus besar pemerintah AS," kata Ariston di Jakarta, Selasa (16/2/2021).
Rupiah berpotensi menguat terhadap dollar AS hari ini. Dari dalam negri, selain kasus baru harian covid-19 yang juga menurun, surplus neraca perdagangan Indonesia bulan Januari juga bisa membantu penguatan rupiah hari ini.
"Potensi kisaran hari ini Rp13.850 hingga Rp13.980," tandasnya.
Sebagai informasi Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat neraca dagang Januari 2021 mencetak surplus USD1,96 miliar. Surplus ini didapatkan dari pengurangan nilai ekspor yang mencapai sebesar USD15,30 miliar dan impor sebesar USD13,34 miliar pada periode Januari 2021. Hal itu diyakini bakal menjadi sentimen bagi pergerakan rupiah.
(akr)