Mau Main di Bursa Berjangka? Jangan Sembarang Pilih Pialang
loading...
A
A
A
JAKARTA - Direktur Utama Bursa Berjangka Jakarta (BBJ) Stephanus Paulus Lumintang menyebutkan bahwa aktivitas perdagangan bursa berjangka dalam masa pandemi lebih signifikan daripada sebelum pandemi.
"Ini menunjukkan geliat investasi para investor di Indonesia makin tumbuh dan berkembang, serta mereka menyadari betapa pentingnya investasi dalam perdagangan bursa berjangka," ucap Stephanus dalam video virtual BNPB di Jakarta, Selasa(9/2/2021). ( Baca juga:Harga Minyak Makin Galak, Naik ke Level Tertinggi dalam 13 Bulan )
Dia mengatakan, bahwa di Bursa Berjangka Jakarta, pihaknya memakai teknologi sehingga jarang face to face dengan nasabah. Jadi, BBJ turut membantu menahan penyebaran Covid-19.
"Ini teknologinya full diterapkan sehingga membuat para nasabah aman dan nyaman, juga mengikuti protokol kesehatan dari pemerintah," ujarnya.
Stephanus mengatakan bahwa soal pertumbuhan investor, yang dilihat dari BBJ adalah pertumbuhan volume. Pertumbuhan volume ini diikuti dengan pertumbuhan nasabah di Indonesia.
Bagi calon investor yang tertarik di bursa berjangka, yang pertama harus memperhatikan legalitas dari perusahaan pialang berjangka tempat berinvestasi. Pilihlah perusahaan pialang berjangka yang terdaftar dan mendapat persetujuan dari Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (BAPPEBTI) sebagai badan pengawas di Indonesia.
Pihaknya juga mengikuti aturan BAPPEBTI dan anggota bursanya juga harus memperoleh persetujuan dari situ. Tujuannya, terhindar dari risiko kerugian dari pihak tak bertanggung jawab. ( Baca juga:Si Cantik Femila Dipulangkan Indonesian Idol, Ini 9 Kontestan Tersisa )
"Risiko kita adalah industri ini high risk high return, dan juga kita harus patut memperhatikan dan menggunakan momen sebagai peluang untuk melipatgandakan atau mengambil keuntungan dalam momen yang ada berdasarkan volatilitas harga atas komoditas yang diperdagangkan di bursa berjangka Jakarta," pungkas Stephanus.
"Ini menunjukkan geliat investasi para investor di Indonesia makin tumbuh dan berkembang, serta mereka menyadari betapa pentingnya investasi dalam perdagangan bursa berjangka," ucap Stephanus dalam video virtual BNPB di Jakarta, Selasa(9/2/2021). ( Baca juga:Harga Minyak Makin Galak, Naik ke Level Tertinggi dalam 13 Bulan )
Dia mengatakan, bahwa di Bursa Berjangka Jakarta, pihaknya memakai teknologi sehingga jarang face to face dengan nasabah. Jadi, BBJ turut membantu menahan penyebaran Covid-19.
"Ini teknologinya full diterapkan sehingga membuat para nasabah aman dan nyaman, juga mengikuti protokol kesehatan dari pemerintah," ujarnya.
Stephanus mengatakan bahwa soal pertumbuhan investor, yang dilihat dari BBJ adalah pertumbuhan volume. Pertumbuhan volume ini diikuti dengan pertumbuhan nasabah di Indonesia.
Bagi calon investor yang tertarik di bursa berjangka, yang pertama harus memperhatikan legalitas dari perusahaan pialang berjangka tempat berinvestasi. Pilihlah perusahaan pialang berjangka yang terdaftar dan mendapat persetujuan dari Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (BAPPEBTI) sebagai badan pengawas di Indonesia.
Pihaknya juga mengikuti aturan BAPPEBTI dan anggota bursanya juga harus memperoleh persetujuan dari situ. Tujuannya, terhindar dari risiko kerugian dari pihak tak bertanggung jawab. ( Baca juga:Si Cantik Femila Dipulangkan Indonesian Idol, Ini 9 Kontestan Tersisa )
"Risiko kita adalah industri ini high risk high return, dan juga kita harus patut memperhatikan dan menggunakan momen sebagai peluang untuk melipatgandakan atau mengambil keuntungan dalam momen yang ada berdasarkan volatilitas harga atas komoditas yang diperdagangkan di bursa berjangka Jakarta," pungkas Stephanus.
(uka)