Diskon PPnBM Disebut Tak Berdampak ke Ekonomi, Indef: Fokus Aja ke Penanganan Pandemi
loading...
A
A
A
JAKARTA - Direktur Program Institute for Development of Economics and Finance (INDEF), Esther Sri Astuti menilai bahwa insentif terhadap Pajak Penjualan Barang Mewah (PPnBM) untuk kendaraan bermotor tidak akan mendongkrak pertumbuhan ekonomi nasional . Hal ini Ia kemukakan berdasarkan simulasi menggunakan Computable General Equilibrium (CGE).
"Tidak akan berdampak pada perekonomian. Jadi tidak ada dampak ekonomi. Simulasi ini saya pakai CBE dari Litbang Kemenperin," katanya dalam diskusi INDEF secara virtual, Selasa (23/2/2021).
Ia memaparkan bahwa kebijakan inin terhadap GDP rill tidak ada dampaknya, yakni nol persen. Kemudian, kepada konsumsi rill rumah tangga hanya 0,1 persen. Lalu, pengeluaran rill agregat investasi juga nol persen.
"Jadi in total, in general itu pemberian PPnBM saya rasa tidak ada dampak ekonominya," terangnya.
Lebih lanjut Esther menyarankan, kepada pemerintah agar fokus saja kepada penanganan pandemi covid-19. Pasalnya, saat ini uang susah didapat oleh masyarakat untuk membeli barang.
"Saya menghimbau agar pemerintah lebih fokus kepada penanganan pandemi, tidak obral insentif yang tidak ada dampaknya," tandasnya.
"Tidak akan berdampak pada perekonomian. Jadi tidak ada dampak ekonomi. Simulasi ini saya pakai CBE dari Litbang Kemenperin," katanya dalam diskusi INDEF secara virtual, Selasa (23/2/2021).
Ia memaparkan bahwa kebijakan inin terhadap GDP rill tidak ada dampaknya, yakni nol persen. Kemudian, kepada konsumsi rill rumah tangga hanya 0,1 persen. Lalu, pengeluaran rill agregat investasi juga nol persen.
"Jadi in total, in general itu pemberian PPnBM saya rasa tidak ada dampak ekonominya," terangnya.
Lebih lanjut Esther menyarankan, kepada pemerintah agar fokus saja kepada penanganan pandemi covid-19. Pasalnya, saat ini uang susah didapat oleh masyarakat untuk membeli barang.
"Saya menghimbau agar pemerintah lebih fokus kepada penanganan pandemi, tidak obral insentif yang tidak ada dampaknya," tandasnya.
(akr)