Presiden Jokowi Minta Baznas Gali Potensi Zakat RI Rp320 Triliun
loading...
A
A
A
JAKARTA - Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) mengampanyekan Gerakan Cinta Zakat sebagai upaya memaksimalkan potensi zakat demi kesejahteraan masyarakat. Gerakan Cinta Zakat akan diluncurkan pada bulan Ramadan mendatang.
Gerakan Cinta Zakat bertujuan untuk lebih mendorong kehadiran zakat, infak, dan sedekah (ZIS) di tengah masyarakat, serta memastikan penyalurannya tepat sasaran kepada mereka yang membutuhkan, terutama fakir miskin. Adanya gerakan ini juga diharapkan bisa turut membantu pemerintah dalam program pengentasan kemiskinan.
Gerakan Cinta Zakat mendapat dukungan dari berbagai pihak, termasuk Presiden RI Joko Widodo (Jokowi), Wakil Presiden KH Ma'ruf Amin, serta dua organisasi Islam terbesar di Indonesia, Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) dan Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah.
BAZNAS saat ini dinakhodai 11 pimpinan periode 2020-2025, yakni Ketua, Noor Achmad; Wakil Ketua, Mokhammad Makhdum; jajaran pimpinan lainnya Muhammad Nadratuzzaman Hosen, Zainulbahar Noor Saidah Sakwan, Rizaludin Kurniawan, Nur Chamdani, Achmad Sudrajat, Kamarudin Amin, Suminto, dan Muhammad Hudori.
“Alhamdulillah kami menerima banyak arahan dari Presiden yang sangat memahami persoalan zakat di Indonesia. Beliau mendukung penguatan pengelolaan zakat dan Gerakan Cinta Zakat, yang akan diluncurkan Ramadan nanti,” kata Ketua BAZNAS Noor Achmad dalam keterangan rilisnya di Jakarta, Jumat (5/3/2021).
Noor menyebut, Presiden Jokowi mengapresiasi dan mendukung program BAZNAS, terutama penanggulangan kemiskinan serta menjaga amanah dan kepercayaan agar masyarakat merasakan nikmat zakat. Selain itu, Presiden juga meminta BAZNAS menggali potensi penghimpunan dan potensi dengan inovasi dan menerapkan teknologi digitalisasi dalam menata pengelolaan zakat.
Kepada Presiden, Noor memaparkan peran dan kontribusi BAZNAS mendukung pengentasan kemiskinan, sejalan dengan misi sebagai lembaga utama menyejahterakan umat. Pada 2020, BAZNAS menghimpun Rp385 miliar dengan rata-rata pertumbuhan 29,5% dan penerima manfaat mencapai 1.500.561 jiwa.
Menurut hasil riset Pusat Kajian Strategis (Puskas) BAZNAS 2020, zakat berhasil mengentaskan 35% mustahik dan mentransformasikan 1.576 mustahik menjadi muzaki atau berpenghasilan di atas nishab zakat, Rp4,6 juta/KK/bulan. Ini menunjukkan efektivitas penyaluran zakat BAZNAS.
Visi BAZNAS menjadi lembaga pemerintah non-struktural untuk filantropi Islam terpercaya, kuat, dan modern. Serta misi menjadi lembaga pemerintah non-struktural yang aktif dalam menangani dampak Covid-19, sebagai upaya membantu pemerintah mengentaskan kemiskinan.
BAZNAS mengajak masyarakat menguatkan gotong royong membantu sesama sehingga potensi zakat nasional Rp320 triliun dapat segera terhimpun dan akan makin menguatkan peran masyarakat dalam pengentasan kemiskinan.
Gerakan Cinta Zakat juga menjadi arahan Wakil Presiden, Ma'ruf Amin saat beraudiensi dengan pimpinan BAZNAS RI, dalam pertemuan daring via Zoom dari Kantor Wapres, Jakarta, Kamis (4/2) lalu.
“Saya setuju gerakan saat Ramadan, Gerakan Cinta Zakat. Oleh karena itu, saya minta inovasi, terobosan-terobosan, bagaimana cara memungut zakat agar makin besar,” ujar Wapres.
Ma’ruf juga meminta BAZNAS agar terus menghasilkan hasil positif dengan produktivitas yang tinggi. Wapres juga berharap, BAZNAS dapat memperkuat peran dalam ekosistem ekonomi syariah yang sedang digalakkan presiden melalui Komite Nasional Ekonomi Keuangan Syariah (KNEKS).
Gerakan Cinta Zakat yang dikampanyekan BAZNAS juga mendapat dukungan dari PBNU dan PP Muhammadiyah.
“PBNU berkomitmen mendukung program-program yang disinergikan. Ini terobosan sangat baik. Kami sangat mendukung program-program yang dilaksanakan dan terpenting untuk kepentingan memberdayakan umat melalui zakat,” kata Ketua Umum PBNU Said Aqil Siradj, saat bertemu Pimpinan BAZNAS di Kantor PBNU, Jakarta, belum lama ini.
“Dengan niat yang baik dan tulus ikhlas, saya yakin terutama karena kepercayaan masyarakat yang tinggi, orang yang menitipkan zakatnya ke BAZNAS dan mereka puas, mustahik tepat sasaran, maka BAZNAS akan semakin besar dan menjadi pilihan utama bagi orang untuk berzakat,” tutur Said Aqil.
Sambutan positif juga ditunjukkan PP Muhammadiyah saat bertemu pimpinan BAZNAS. Sinergi akan diimplementasikan dalam bentuk program pengentasan kemiskinan, pemberdayaan usaha kecil, bantuan untuk para mubalig, khususnya di daerah 3T (tertinggal, terdepan, dan terluar), bantuan beasiswa, dan kesehatan untuk dhuafa.
“Terobosan sangat bagus dan kami sangat mengapresiasi. Kerja sama penyaluran pilihan yang tepat, karena BAZNAS punya jaringan, sehingga nanti tidak ada kesan BAZNAS tidak bersinergi. Sesuatu yang sangat kami dukung dan mudah-mudahan awal yang sangat baik bagi kita untuk bisa memberdayakan umat melalui zakat,” papar Sekretaris Umum PP Muhammadiyah Abdul Mu’ti.
Merespons arahan Presiden dan Wapres dalam meningkatkan manfaat zakat untuk umat, BAZNAS akan menggandeng organisasi masyarakat, MUI, dan LAZ sebagai mitra penyaluran, lalu dalam peningkatan penghimpunan, BAZNAS akan mengoptimalisasi pengelolaan zakat di kalangan ASN kementerian, lembaga negara, dan BUMN.
Selain mengampanyekan Gerakan Cinta Zakat, BAZNAS berusaha untuk terus menghadirkan berbagai inovasi dalam strategi penghimpunan, penyaluran, pengendalian dan pelaporan sehingga pengelolaan zakat dapat efektif dan efisien.
BAZNAS dalam pengelolaan zakat mengedepankan transparansi, menjalankan prinsip-prinsip akuntabilitas sesuai perundangan yang berlaku, dan diaudit oleh kantor akuntan publik yang independen. Selain mengacu pada perundangan, BAZNAS juga menguatkan asas kepatuhan syariah pada seluruh pengelola zakat di Indonesia sehingga pengelolaan zakat dapat dipertanggungjawabkan.
Gerakan Cinta Zakat bertujuan untuk lebih mendorong kehadiran zakat, infak, dan sedekah (ZIS) di tengah masyarakat, serta memastikan penyalurannya tepat sasaran kepada mereka yang membutuhkan, terutama fakir miskin. Adanya gerakan ini juga diharapkan bisa turut membantu pemerintah dalam program pengentasan kemiskinan.
Baca Juga
Gerakan Cinta Zakat mendapat dukungan dari berbagai pihak, termasuk Presiden RI Joko Widodo (Jokowi), Wakil Presiden KH Ma'ruf Amin, serta dua organisasi Islam terbesar di Indonesia, Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) dan Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah.
BAZNAS saat ini dinakhodai 11 pimpinan periode 2020-2025, yakni Ketua, Noor Achmad; Wakil Ketua, Mokhammad Makhdum; jajaran pimpinan lainnya Muhammad Nadratuzzaman Hosen, Zainulbahar Noor Saidah Sakwan, Rizaludin Kurniawan, Nur Chamdani, Achmad Sudrajat, Kamarudin Amin, Suminto, dan Muhammad Hudori.
“Alhamdulillah kami menerima banyak arahan dari Presiden yang sangat memahami persoalan zakat di Indonesia. Beliau mendukung penguatan pengelolaan zakat dan Gerakan Cinta Zakat, yang akan diluncurkan Ramadan nanti,” kata Ketua BAZNAS Noor Achmad dalam keterangan rilisnya di Jakarta, Jumat (5/3/2021).
Noor menyebut, Presiden Jokowi mengapresiasi dan mendukung program BAZNAS, terutama penanggulangan kemiskinan serta menjaga amanah dan kepercayaan agar masyarakat merasakan nikmat zakat. Selain itu, Presiden juga meminta BAZNAS menggali potensi penghimpunan dan potensi dengan inovasi dan menerapkan teknologi digitalisasi dalam menata pengelolaan zakat.
Kepada Presiden, Noor memaparkan peran dan kontribusi BAZNAS mendukung pengentasan kemiskinan, sejalan dengan misi sebagai lembaga utama menyejahterakan umat. Pada 2020, BAZNAS menghimpun Rp385 miliar dengan rata-rata pertumbuhan 29,5% dan penerima manfaat mencapai 1.500.561 jiwa.
Menurut hasil riset Pusat Kajian Strategis (Puskas) BAZNAS 2020, zakat berhasil mengentaskan 35% mustahik dan mentransformasikan 1.576 mustahik menjadi muzaki atau berpenghasilan di atas nishab zakat, Rp4,6 juta/KK/bulan. Ini menunjukkan efektivitas penyaluran zakat BAZNAS.
Visi BAZNAS menjadi lembaga pemerintah non-struktural untuk filantropi Islam terpercaya, kuat, dan modern. Serta misi menjadi lembaga pemerintah non-struktural yang aktif dalam menangani dampak Covid-19, sebagai upaya membantu pemerintah mengentaskan kemiskinan.
BAZNAS mengajak masyarakat menguatkan gotong royong membantu sesama sehingga potensi zakat nasional Rp320 triliun dapat segera terhimpun dan akan makin menguatkan peran masyarakat dalam pengentasan kemiskinan.
Gerakan Cinta Zakat juga menjadi arahan Wakil Presiden, Ma'ruf Amin saat beraudiensi dengan pimpinan BAZNAS RI, dalam pertemuan daring via Zoom dari Kantor Wapres, Jakarta, Kamis (4/2) lalu.
“Saya setuju gerakan saat Ramadan, Gerakan Cinta Zakat. Oleh karena itu, saya minta inovasi, terobosan-terobosan, bagaimana cara memungut zakat agar makin besar,” ujar Wapres.
Ma’ruf juga meminta BAZNAS agar terus menghasilkan hasil positif dengan produktivitas yang tinggi. Wapres juga berharap, BAZNAS dapat memperkuat peran dalam ekosistem ekonomi syariah yang sedang digalakkan presiden melalui Komite Nasional Ekonomi Keuangan Syariah (KNEKS).
Gerakan Cinta Zakat yang dikampanyekan BAZNAS juga mendapat dukungan dari PBNU dan PP Muhammadiyah.
“PBNU berkomitmen mendukung program-program yang disinergikan. Ini terobosan sangat baik. Kami sangat mendukung program-program yang dilaksanakan dan terpenting untuk kepentingan memberdayakan umat melalui zakat,” kata Ketua Umum PBNU Said Aqil Siradj, saat bertemu Pimpinan BAZNAS di Kantor PBNU, Jakarta, belum lama ini.
“Dengan niat yang baik dan tulus ikhlas, saya yakin terutama karena kepercayaan masyarakat yang tinggi, orang yang menitipkan zakatnya ke BAZNAS dan mereka puas, mustahik tepat sasaran, maka BAZNAS akan semakin besar dan menjadi pilihan utama bagi orang untuk berzakat,” tutur Said Aqil.
Sambutan positif juga ditunjukkan PP Muhammadiyah saat bertemu pimpinan BAZNAS. Sinergi akan diimplementasikan dalam bentuk program pengentasan kemiskinan, pemberdayaan usaha kecil, bantuan untuk para mubalig, khususnya di daerah 3T (tertinggal, terdepan, dan terluar), bantuan beasiswa, dan kesehatan untuk dhuafa.
“Terobosan sangat bagus dan kami sangat mengapresiasi. Kerja sama penyaluran pilihan yang tepat, karena BAZNAS punya jaringan, sehingga nanti tidak ada kesan BAZNAS tidak bersinergi. Sesuatu yang sangat kami dukung dan mudah-mudahan awal yang sangat baik bagi kita untuk bisa memberdayakan umat melalui zakat,” papar Sekretaris Umum PP Muhammadiyah Abdul Mu’ti.
Merespons arahan Presiden dan Wapres dalam meningkatkan manfaat zakat untuk umat, BAZNAS akan menggandeng organisasi masyarakat, MUI, dan LAZ sebagai mitra penyaluran, lalu dalam peningkatan penghimpunan, BAZNAS akan mengoptimalisasi pengelolaan zakat di kalangan ASN kementerian, lembaga negara, dan BUMN.
Selain mengampanyekan Gerakan Cinta Zakat, BAZNAS berusaha untuk terus menghadirkan berbagai inovasi dalam strategi penghimpunan, penyaluran, pengendalian dan pelaporan sehingga pengelolaan zakat dapat efektif dan efisien.
BAZNAS dalam pengelolaan zakat mengedepankan transparansi, menjalankan prinsip-prinsip akuntabilitas sesuai perundangan yang berlaku, dan diaudit oleh kantor akuntan publik yang independen. Selain mengacu pada perundangan, BAZNAS juga menguatkan asas kepatuhan syariah pada seluruh pengelola zakat di Indonesia sehingga pengelolaan zakat dapat dipertanggungjawabkan.
(her)