Strategi 'Senyap' Impor Beras ala Mendag Lutfi

Senin, 15 Maret 2021 - 19:21 WIB
loading...
Strategi Senyap Impor...
Foto/Ilustrasi/SINDOnews
A A A
JAKARTA - Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi mengatakan, langkah pemerintah dalam mengimpor beras bukan untuk menghancurkan harga gabah di tingkat petani. Namun, impor dilakukan untuk menstabilkan harga beras.

"Kalo stok bagus tapi harga terus naik, maka diperlukan intervensi dari pemerintah untuk memastikan harga itu stabil," kata Mendag dalam konferensi pers secara virtual, Senin (15/3/2021). ( Baca juga:Dibanding Impor, Buwas Lebih Memilih Beras Petani untuk Cadangan )

Ia menjelaskan, harga pengadaan Bulog untuk gabah giling panen dari tahun ke tahun harganya sama, tidak turun-turun. "Jadi tidak ada niat pemerintah untuk menghancurkan harga petani," ujarnya.

Lutfi menuturkan, impor ini merupakan mekanisme dari pemerintah. Namun, meski telah disetujui belum tentu dilakukan.

"Tahun 2018 pemerintah memutuskan iron stock itu setidaknya 500 ribu ton, tapi nyatanya nol. Karena apa? Karena penyerapan beras petani begitu tinggi sehingga tidak diperlukan impor. psikisnya di situ," terangnya.

Dalam hal ini, kata Lutfi, sebagai Menteri Perdagangan, dirinya mempunyai strategi agar pemerintah tidak boleh didikte pedagang. Hal ini dilakukan untuk memastikan harga stabil. ( Baca juga:Peternakan Bulu di China Ini Dicap sebagai 'Pabrik Virus' )

"Jadi saya harus pastikan harga itu stabil. iniIstrategi saya, jumlah, waktu dan harga ada di kantong saya. Namanya strategi tidak bisa beri tahu, kalo gak namanya pengumuman," tandasnya.
(uka)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1401 seconds (0.1#10.140)