Milad 9 Tahun Berkarya, KHALIFA Canangkan #BangkitBersamaCorona
loading...
A
A
A
JAKARTA - Pandemi Covid-19 telah memaksa tatanan perekonomian nasional dan dunia berubah. Berbagai upaya dan inovasi untuk bertahan menjadi strategi utama agar dapat memenangkan diri dari ancaman kerugian besar yang mengancam dunia usaha.
Berdasarkan data World Bank, sebesar 60 persen sektor bisnis di berbagai belahan dunia, mengalami resesi dan kebangkrutan. Bagaimana dengan Indonesia? Meskipun mengalami lonjakan penurunan usaha yang signifikan, dunia bisnis di Indonesia diyakini memiliki daya tahan yang kuat untuk bertahan dan segera bangkit.
Hal ini karena rata-rata pengusaha Indonesia memiliki karakter pantang menyerah, cepat mencari peluang serta mampu memanfaatkan potensi yang ada. Beruntunglah sebuah perusahaan yang dibangun dengan passion dan visi yang kuat, maka ancaman krisis dapat diantipasi lebih awal walau berbekal modal kesederhanaan.
Khalifa Incorporation, salah satu contohnya. Siapa menyangka di masa sulit akibat dampak pandemi, kelompok usaha yang dibangun sejak 2012 ini omzet penjualannya justru melejit hingga 1100 persen. Rahasianya apa? Jawabnya Big Vision, Starts Small.
Sejak didirikan sembilan tahun yang lalu, Khalifa Incorporation telah memiliki perencanaan strategis dan peta jalan (road map) usaha hingga 2030 dengan cita-cita menjadi pemimpin pasar di bidang pangan dan pertanian serta bidang farmasi.
Tidak hanya di situ, Khalifa Inc sejak awal berupaya menyeimbangkan fokus usahanya dengan kepedulian sosial dengan misi menjadi Community Interest Company(CIC) yang selalu siap siaga memberikan solusi dan kontribusi untuk mengentaskan berbagai problema yang terjadi di masyarakat.
Dengan kapitalisasi yang tidak besar, Khalifa bertumbuh secara organik, pelan namun pasti. Kendati mengalami pasang surut dinamika usaha, Khalifa berupaya mempertahankan diri dengan cara tetap bergerak, walau lamban namun bukan berhenti. Walhasil, sejak diberlakukannya lockdown Khalifa berhasil tetap eksis.
Bahkan tanpa disangka bidang usaha yang dipilih sembilan tahun yang lalu justru kini masuk dalam lima sektor bisnis yang dinilai tahan krisis Covid-19, yaitu perdagangan kebutuhan bahan pokok, sektor pertanian, sektor jasa usaha jasa konsultansi, sektor digital dan sektor kesehatan.
Sebagai wujud syukur dihari ulang tahunnya yang ke-9 pada 19 Maret 2021, Khalifa Inc. menggugah kesadaran nasional untuk segera bangkit dari keterpurukan dengan cara berdamai dengan Corona serta bangkit bersama dengan mengoptimalkan potensi Indonesia sebagai negara agraris yang mandiri dan berkedaulatan.
#BangkitBersamaCorona adalah aksi yang dicanangkan Khalifa Inc. di sela kegiatan perayaan hari jadi yang puncaknya digelar di Hotel Fairmont Senayan Jakarta. Dengan visi 'Sehat Sejahtera Pangan Indonesia' Khalifa mengajak segenap elemen bangsa untuk bersama-sama bergotong royong meningkatkan daya saing yang sangat dibutuhkan sebagai antisipasi ancaman bencana berikutnya, yaitu bencana krisis pangan.
Sejak 9 September 2020, Khalifa Inc. melakukan upaya pengentasan problema di masa dan pascapandemic, antara lain: Pertama, Menggagas pendirian Dewan Pangan & Pertanian Indonesia atau Indonesia Food & Agriculture Council(IFAC)-organisasi nirlaba dibidang riset dan teknologi pangan dan budi daya pertanian.
Kedua, Mempercepat upaya Reklamasi Bumi Indonesia untuk meningkatkan kualitas dan produktivitas hasil pertanian melalui upaya revitalisasi tanah di lahan terabaikan, rusak maupun tidak subur.
Ketiga, Mempersiapkan sentra distribusi pangan berbasis komunitas di area tempat ibadah seperti masjid, gereja, dan wihara sebagai 'Cahaya Pangan Indonesia' untuk mengantisipasi potensi konflik perebutan pangan akibat krisis pangan.
Keempat, Menggagas metode stabilisasi harga pasar kebutuhan pokok masyarakat melalui program belanja hemat di Pesan Sembako dan Khalifa Factory Outlet.
Kelima, Menggagas hubungan perdagangan dengan negara-negara potensial untuk mempersiapkan jalur sutra pasar ekspor Indonesia
Keenam, Mengembangkan potensi industri halal dan industri pangan berbasis kearifan lokal sebagai kompetensi inti Indonesia yang memiliki daya saing tinggi di kancah perekonomian global.
Belajar dari pandemi, tiada kepastian selain ketidakpastian, dari pada bersungut meratapi krisis, lebih baik bangkit, maju dan bergerak dalam satu tujuan bersama. Indonesia raya yang merdeka pangan serta mampu menjadi negara penyangga kebutuhan pangan dunia.CM
Berdasarkan data World Bank, sebesar 60 persen sektor bisnis di berbagai belahan dunia, mengalami resesi dan kebangkrutan. Bagaimana dengan Indonesia? Meskipun mengalami lonjakan penurunan usaha yang signifikan, dunia bisnis di Indonesia diyakini memiliki daya tahan yang kuat untuk bertahan dan segera bangkit.
Hal ini karena rata-rata pengusaha Indonesia memiliki karakter pantang menyerah, cepat mencari peluang serta mampu memanfaatkan potensi yang ada. Beruntunglah sebuah perusahaan yang dibangun dengan passion dan visi yang kuat, maka ancaman krisis dapat diantipasi lebih awal walau berbekal modal kesederhanaan.
Khalifa Incorporation, salah satu contohnya. Siapa menyangka di masa sulit akibat dampak pandemi, kelompok usaha yang dibangun sejak 2012 ini omzet penjualannya justru melejit hingga 1100 persen. Rahasianya apa? Jawabnya Big Vision, Starts Small.
Sejak didirikan sembilan tahun yang lalu, Khalifa Incorporation telah memiliki perencanaan strategis dan peta jalan (road map) usaha hingga 2030 dengan cita-cita menjadi pemimpin pasar di bidang pangan dan pertanian serta bidang farmasi.
Tidak hanya di situ, Khalifa Inc sejak awal berupaya menyeimbangkan fokus usahanya dengan kepedulian sosial dengan misi menjadi Community Interest Company(CIC) yang selalu siap siaga memberikan solusi dan kontribusi untuk mengentaskan berbagai problema yang terjadi di masyarakat.
Dengan kapitalisasi yang tidak besar, Khalifa bertumbuh secara organik, pelan namun pasti. Kendati mengalami pasang surut dinamika usaha, Khalifa berupaya mempertahankan diri dengan cara tetap bergerak, walau lamban namun bukan berhenti. Walhasil, sejak diberlakukannya lockdown Khalifa berhasil tetap eksis.
Bahkan tanpa disangka bidang usaha yang dipilih sembilan tahun yang lalu justru kini masuk dalam lima sektor bisnis yang dinilai tahan krisis Covid-19, yaitu perdagangan kebutuhan bahan pokok, sektor pertanian, sektor jasa usaha jasa konsultansi, sektor digital dan sektor kesehatan.
Sebagai wujud syukur dihari ulang tahunnya yang ke-9 pada 19 Maret 2021, Khalifa Inc. menggugah kesadaran nasional untuk segera bangkit dari keterpurukan dengan cara berdamai dengan Corona serta bangkit bersama dengan mengoptimalkan potensi Indonesia sebagai negara agraris yang mandiri dan berkedaulatan.
#BangkitBersamaCorona adalah aksi yang dicanangkan Khalifa Inc. di sela kegiatan perayaan hari jadi yang puncaknya digelar di Hotel Fairmont Senayan Jakarta. Dengan visi 'Sehat Sejahtera Pangan Indonesia' Khalifa mengajak segenap elemen bangsa untuk bersama-sama bergotong royong meningkatkan daya saing yang sangat dibutuhkan sebagai antisipasi ancaman bencana berikutnya, yaitu bencana krisis pangan.
Sejak 9 September 2020, Khalifa Inc. melakukan upaya pengentasan problema di masa dan pascapandemic, antara lain: Pertama, Menggagas pendirian Dewan Pangan & Pertanian Indonesia atau Indonesia Food & Agriculture Council(IFAC)-organisasi nirlaba dibidang riset dan teknologi pangan dan budi daya pertanian.
Kedua, Mempercepat upaya Reklamasi Bumi Indonesia untuk meningkatkan kualitas dan produktivitas hasil pertanian melalui upaya revitalisasi tanah di lahan terabaikan, rusak maupun tidak subur.
Ketiga, Mempersiapkan sentra distribusi pangan berbasis komunitas di area tempat ibadah seperti masjid, gereja, dan wihara sebagai 'Cahaya Pangan Indonesia' untuk mengantisipasi potensi konflik perebutan pangan akibat krisis pangan.
Keempat, Menggagas metode stabilisasi harga pasar kebutuhan pokok masyarakat melalui program belanja hemat di Pesan Sembako dan Khalifa Factory Outlet.
Kelima, Menggagas hubungan perdagangan dengan negara-negara potensial untuk mempersiapkan jalur sutra pasar ekspor Indonesia
Keenam, Mengembangkan potensi industri halal dan industri pangan berbasis kearifan lokal sebagai kompetensi inti Indonesia yang memiliki daya saing tinggi di kancah perekonomian global.
Belajar dari pandemi, tiada kepastian selain ketidakpastian, dari pada bersungut meratapi krisis, lebih baik bangkit, maju dan bergerak dalam satu tujuan bersama. Indonesia raya yang merdeka pangan serta mampu menjadi negara penyangga kebutuhan pangan dunia.CM
(ars)