Harga Minyak Dunia Rebound di Tengah Penyumbatan Terusan Suez Bikin Cemas

Jum'at, 26 Maret 2021 - 09:58 WIB
loading...
Harga Minyak Dunia Rebound di Tengah Penyumbatan Terusan Suez Bikin Cemas
Harga minyak mentah dunia mencetak rebound untuk menjadi sinyal kebangkitan kembali pada perdagangan. Sehari sebelumnya harga minyak terjun bebas seiring kekhawatiran tersumbatnya Terusan Suez. Foto/Dok
A A A
JAKARTA - Harga minyak mentah dunia mencetak rebound untuk menjadi sinyal kebangkitan kembali pada perdagangan, Jumat (26/3/2021). Sehari sebelumnya harga minyak terjun bebas seiring kekhawatiran tersumbatnya Terusan Suez , karena adanya sebuah kapal kontainer besar yang kandas.

Kondisi tersebut memblokir jalur pengiriman vital selama berminggu-minggu, dampaknya bisa menekan pasokan. Bagaimanapun, harga minyak masih berada dalam tren pelemahan selama tiga minggu beruntun.



Dilansir Reuters, harga minyak mentah Brent lebih tinggi 43 sen atau 0,7% pada posisi USD62,38 per barel, setelah turun 3,8% pada hari Kamis, kemarin. Harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) AS terpantau lebih rendah 49 sen yang setara dengan 0,8% ke level USD59,05 per barel, setelah jatuh 4,3% sehari sebelumnya.

Kedua tolok ukur harga minyak tersebut berada di jalur kerugian secara mingguan usai melemah lebih dari 3%, menyusul penurunan lebih dari 6% minggu lalu.

Sentimen datang dari terperangkapnya kapal kontainer besar yang menghalangi lalu lintas di Terusan Suez, salah satu saluran pengiriman tersibuk di dunia untuk minyak dan bahan bakar olahan, biji-bijian dan perdagangan lainnya antara Asia dan Eropa.



Semua kapal yang memasuki kanal tersebut dihentikan pada hari Kamis, dan penyelamatan kapal tersebut diyakini membutuhkan waktu berminggu-minggu. "Ekspektasi penyumbatan Terusan Suez dapat berlangsung selama berminggu-minggu menimbulkan kekhawatiran akan ketatnya pasokan di pasar minyak," kata peneliti Nissan Securities, Yasushi Osada.

"Akan tetapi di tempat lain, gelombang baru lockdown di Eropa dapat memperlambat pemulihan permintaan bahan bakar global yang diperkirakan akan membatasi kenaikan harga," paparnya.
(akr)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1846 seconds (0.1#10.140)