Gaet 2 Pemain Global, RI Masih Buka Peluang Kerja Sama Pengembangan Baterai Kendaraan Listrik

Jum'at, 26 Maret 2021 - 18:55 WIB
loading...
Gaet 2 Pemain Global, RI Masih Buka Peluang Kerja Sama Pengembangan Baterai Kendaraan Listrik
Foto/Ilustrasi
A A A
JAKARTA - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengatakan, Indonesia masih membuka peluang kerja sama dengan negara lain dalam pengembangan ekosistem baterai kendaraan listrik.

Saat ini holding BUMN baterai kendaraan listrik, yakni Indonesia Battery Corporation (IBC) akan bermitra dengan dua pemain global besar baterai kendaraan listrik, yakni Contemporary Amperex Technology Co. Ltd (CATL) dan LG Chem Ltd. CATL akan berinvestasi sekitar USD5 miliar dan LG Chem sebesar USD13-17 miliar.

"Tentu alasan kita membuat IBC itu tidak lain ingin mengonsolidasikan potensi yang kita punya dan memantapkan bersama. Kita juga membuka kerja sama, tidak hanya CATL dan LG Chem tetapi juga dengan partner lainnya," ujarnya, Jumat (26/3/2021).



Menurut Erick, pemerintah juga akan membuka peluang kerja sama dengan Amerika Serikat dan Jepang. Pada pertengahan April, pihaknya bersama Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan dan Menteri Perdagangan M Lutfi akan ke Amerika untuk melihat potensi salah satu perusahaan di negara tersebut.

"Kita juga ada rencana untuk mendatangi Jepang untuk membicarakan hal yang sama. Jadi jangan berpikir karena IBC berpartner dengan satu dua pihak saja, tetapi kita justru berpartner dengan banyak pihak tetapi harus terkonsolidasi," jelasnya.

Dia menjelaskan, jika tidak terkonsolidasi maka ditakutkan hilirisasi tidak berjalan baik sehingga hanya mengalihkan kekayaan alam yang dimiliki Indonesia untuk dipakai negara lain. "Kita ingin memakai perusahaan ini jadi lalu lintas hilirisasi dan nilai tambah," ungkapnya.



IBC ini melibatkan empat perusahaan BUMN, yakni PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero) atau MIND ID, PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), PT Pertamina (Persero), dan PT Perusahaan Listrik Negara (Persero). Adapun total kapasitas pabrik ditargetkan mencapai 140 GWh pada tahun 2030.
(ind)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.3333 seconds (0.1#10.140)