Kelanjutan Bansos Tunai Dinanti, Begini Harapan KPM Jelang Puasa

Sabtu, 27 Maret 2021 - 09:23 WIB
loading...
Kelanjutan Bansos Tunai Dinanti, Begini Harapan KPM Jelang Puasa
Masyarakat penerima bantuan sosial tunai (BST), atau disebut keluarga penerima manfaat (KPM) menyatakan harapannya jelang memasuki bulan Puasa. Foto/Dok
A A A
JAKARTA - Masyarakat penerima bantuan sosial tunai (BST), atau disebut keluarga penerima manfaat (KPM) menyatakan harapannya agar Bansos Tunai bisa diperpanjang. Sejauh ini, BST hanya akan disalurkan hingga April 2021.

Terdapat dua alasan utama yang diungkapkan oleh para KPM. Pertama, mereka memikirkan biaya kebutuhan selama bulan puasa, hingga Idulfitri. Kedua, kondisi perekonomian KPM yang belum pulih akibat pandemi covid-19. Masih banyak yang belum mendapatkan pendapatan tetap.



KPM asal Kelurahan Kebon Kosong, Kecamatan Kemayoran, Jakarta Pusat, Sri Yanti, misalnya. Dia mengungkapkan, kondisi ekonominya saat ini belum sepenuhnya mampu untuk memenuhi kebutuhan hidup keluarganya.

"Saya berharap pemerintah juga bisa mengerti keadaan kami. Biar sedikitinya masih bisa kasih bantuan BST agar bisa bertahan sampe puasa atau Lebaran," ujar Yanti, di Jakarta, Sabtu (27/3/2021).

Yanti sempat bekerja sebagai tukang cuci di sebuah apartemen. Semenjak pandemi covid-19, dia kehilangan pekerjaan itu. Dia belum bekerja lagi hingga sekarang. Adanya bantuan BST sangat berarti bagi Yanti.

Selain untuk kebutuhan puasa, Yanti juga masih bisa menyisihkan dari uang BST sebesar Rp300 ribu itu untuk membeli paket internet, agar anaknya bisa tetap sekolah. Seperti diketahui, sebagian besar sekolah masih menerapkan sistem pendidikan jarak jauh (PJJ).

"Jadi tolong diperhatikan. Walaupun gimana, karena sudah mau puasa dan Lebaran, anak juga masih perlu belajar secara daring. Jadi saya mohon diperhatikan bantuannya masih berlanjut," katanya.

Kebutuhan BST untuk bertahan hidup juga diungkapkan KPM lainnya, Artini. Dia merasa bersyukur bisa mendapatkan bantuan dari Kementerian Sosial (Kemensos) ini. Meskipun untuk menutup kebutuhan hidup sehari-hari masih kurang.

"Rp300 ribu sebetulnya kurang. Beli beras saja sudah sekian. Beli mie instan dan jajan anak sekolah. Sudah habis seminggu. Tiga minggu ke depan sudah pusing lagi," keluh Artini, mengeluh.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1954 seconds (0.1#10.140)