IDX Channel Sharia Fair 2021, Indonesia Menuju Pusat Ekonomi dan Keuangan Syariah Dunia
loading...
A
A
A
JAKARTA - Indonesia sebagai negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia, memiliki potensi besar untuk mengembangkan ekonomi syariah . Pangsa pasar syariah yang besar dan terus bertumbuh di Indonesia adalah modal penting dalam pengembangan ekonomi dan keuangan syariah nasional sebagai salah satu motor penggerak perekonomian.
IDX Channel menggelar event Sharia Fair 2021 secara virtual dengan tema “Indonesia Menuju Pusat Ekonomi Dan Keuangan Syariah Dunia” pada 5-6 April 2021.
Pada hari pertama Event ini mengangkat tema “Potensi Ekonomi Dan Keuangan Syariah Indonesia” menghadirkan Keynote Speech Ketua Harian Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS) sekaligus Wakil Presiden Republik Indonesia Ma’ruf Amin, Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo, Anggota Dewan Pakar masyarakat Ekonomi Syariah (MES) Imam Teguh Saptono, Direktur Eksekutif Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS) Ventje Rahardjo dan Direktur Ekonomi dan Keuangan Syariah CORE Indonesia Ebi Junaidi
Pada sesi kedua Sharia Fair 2021 mengangkat tema “Menyongsong Kebangkitan Perbankan Syariah” dengan narasumber, Deputi Komisioner Pengawas Perbankan 1 OJK Teguh Supangkat, Wakil Direktur Utama 2 PT Bank Syariah Indonesia Tbk Abdullah Firman Wibowo, Ketua Bidang Ekonomi Syariah Dewan Syariah Nasional – Majelis Ulama Indonesia (MUI) K.H. Sholahudin Al Aiyub serta Pengamat Perbankan Syariah Institut Pertanian Bogor Irfan Syauqi Beik.
Hari kedua Sharia Fair 2021 juga tidak kalah menarik, pada sesi pertama mengangkat tema “Pasar Modal Syariah, Sarana Investasi Amanah” dengan keynote Speech Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Wimboh Santoso dan narasumber Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Hoesen, Direktur Pengembangan PT Bursa Efek Indonesia Hasan Fawzi, Direktur Eksekutif Asosiasi Emiten Indonesia Samsul Hidayat , Direktur Utama PT Trimegah Asset Management Antony Dirga dan CEO Ajaib Group Anderson Sumarli
Sementara itu pada sesi kedua mengangkat tema “Menata Pariwisata Dan Produk Halal Indonesia” dengan narasumber Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno, Menteri perdagangan Muhammad Lutfi, Direktur Produk Halal KNEKS Afdhal Aliasar dan Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri Indonesia Kosmian pudjiadi.
Sebelumnya Presiden Joko Widodo telah meresmikan beroperasinya PT Bank Syariah Indonesia (Persero) Tbk. Kehadiran bank syariah ini diharapkan menjadi salah satu pendorong pertumbuhan industri syariah di tanah air. Sebagai catatan, ekonomi dan keuangan syariah di Tanah Air baru sebesar 7-8% dari potensi yang ada. Bahkan keuangan syariah diperbankan masih berkisar dia angka 6-7%.
Bank Syariah Indonesia sendiri merupakan entitas baru hasil penggabungan tiga bank syariah yang sudah ada sebelumnya, yang merupakan anak usaha dari bank bumn yakni PT Bank BRI Syariah Tbk, PT Bank Syriah Mandiri dan PT Bank BNI Syariah.
Pembentukan satu entitas baru Bank Syariah milik negara ini merupakan bukti keseriusan pemerintah dalam mendukung perkembangan ekonomi syariah. Pengembangan tersebut menjadi penting jika melihat status Indonesia sebagai negara dengan penduduk muslim terbanyak di dunia.
Hal ini juga didukung oleh perkembangan ekonomi syariah yang terus meningkat setiap tahunnya, dimana berdasarkan laporan The State of Global Islamic Economy, sektor ekonomi syariah Indonesia mengalami pertumbuhan yang sangat berarti tiap tahunnya. Tahun 2018, ekonomi syariah Indonesia tercatat masih berada di peringkat ke-10 dunia. Setahun kemudian, naik menjadi peringkat ke-5, dan tahun 2020 Indonesia telah berada pada posisi 4 dunia.
Direktur IDX Channel Apreyvita Wulansari mengatakan tahun 2021 merupakan tahun penting bagi perkembangan industri syariah di tanah air. Hal ini didorong dengan sejumlah penguatan Salah satunya dmelalui Perpres Nomor 28 Tahun 2020, yaitu dengan membentuk Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS).
“Tahun ini menjadi momentum yang baik bagi perkembangan industri keuangan syariah di Tanah Air. terutama di sektor perbankan, dengan hadirnya bank syariah indonesia, diharapkan akan memperbesar pangsa pasar perbankan syariah.
kontribusi perbankan syariah di indonesia masih di bawah 10% dari total pangsa pasar perbankan yang mencapai Rp8.793,2 triliun dari total 110 bank di seluruh indonesia per maret tahun lalu.
Di sisi lain, salah satu sektor ekonomi syariah yang berkembang pesat di Indonesia adalah industri produk halal. Bagi pengusaha, sertifikasi halal bias dijadikan daya tarik pembeli agar lebih aman saat mengonsumsi produk. Sedangkan bagi konsumen, label halal membuat mereka merasa aman dan tenang dalam menjatuhkan pilihan untuk produk yang akan dikonsumsi.
Bank Syariah Indonesia mencatat pada Juli 2020, ekspor neto produk halal Indonesia mencapai USD1,61 miliar, tertinggi selama 2 tahun terakhir. Transaksi produk halal di e-commerce juga terus meningkat, hal tersebut menandakan prospek bisnis syariah yang cukup menjanjikan ditengah Covid-19 melalui pemanfaatan teknologi digital.
IDX Channel Sharia Fair 2021 sendiri bertujuan untuk mendukung rencana pemerintah dalam menjadikan Indonesia sebagai Pusat Ekonomi dan Keuangan Syariah Dunia, serta membantu industri produk syariah untuk lebih dikenal oleh masyarakat Indonesia dan juga dunia. Agar industri syariah Indonesia dapat semakin berjaya dan meningkatkan perekonomian nasional.
IDX Channel menggelar event Sharia Fair 2021 secara virtual dengan tema “Indonesia Menuju Pusat Ekonomi Dan Keuangan Syariah Dunia” pada 5-6 April 2021.
Pada hari pertama Event ini mengangkat tema “Potensi Ekonomi Dan Keuangan Syariah Indonesia” menghadirkan Keynote Speech Ketua Harian Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS) sekaligus Wakil Presiden Republik Indonesia Ma’ruf Amin, Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo, Anggota Dewan Pakar masyarakat Ekonomi Syariah (MES) Imam Teguh Saptono, Direktur Eksekutif Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS) Ventje Rahardjo dan Direktur Ekonomi dan Keuangan Syariah CORE Indonesia Ebi Junaidi
Pada sesi kedua Sharia Fair 2021 mengangkat tema “Menyongsong Kebangkitan Perbankan Syariah” dengan narasumber, Deputi Komisioner Pengawas Perbankan 1 OJK Teguh Supangkat, Wakil Direktur Utama 2 PT Bank Syariah Indonesia Tbk Abdullah Firman Wibowo, Ketua Bidang Ekonomi Syariah Dewan Syariah Nasional – Majelis Ulama Indonesia (MUI) K.H. Sholahudin Al Aiyub serta Pengamat Perbankan Syariah Institut Pertanian Bogor Irfan Syauqi Beik.
Hari kedua Sharia Fair 2021 juga tidak kalah menarik, pada sesi pertama mengangkat tema “Pasar Modal Syariah, Sarana Investasi Amanah” dengan keynote Speech Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Wimboh Santoso dan narasumber Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Hoesen, Direktur Pengembangan PT Bursa Efek Indonesia Hasan Fawzi, Direktur Eksekutif Asosiasi Emiten Indonesia Samsul Hidayat , Direktur Utama PT Trimegah Asset Management Antony Dirga dan CEO Ajaib Group Anderson Sumarli
Sementara itu pada sesi kedua mengangkat tema “Menata Pariwisata Dan Produk Halal Indonesia” dengan narasumber Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno, Menteri perdagangan Muhammad Lutfi, Direktur Produk Halal KNEKS Afdhal Aliasar dan Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri Indonesia Kosmian pudjiadi.
Sebelumnya Presiden Joko Widodo telah meresmikan beroperasinya PT Bank Syariah Indonesia (Persero) Tbk. Kehadiran bank syariah ini diharapkan menjadi salah satu pendorong pertumbuhan industri syariah di tanah air. Sebagai catatan, ekonomi dan keuangan syariah di Tanah Air baru sebesar 7-8% dari potensi yang ada. Bahkan keuangan syariah diperbankan masih berkisar dia angka 6-7%.
Bank Syariah Indonesia sendiri merupakan entitas baru hasil penggabungan tiga bank syariah yang sudah ada sebelumnya, yang merupakan anak usaha dari bank bumn yakni PT Bank BRI Syariah Tbk, PT Bank Syriah Mandiri dan PT Bank BNI Syariah.
Pembentukan satu entitas baru Bank Syariah milik negara ini merupakan bukti keseriusan pemerintah dalam mendukung perkembangan ekonomi syariah. Pengembangan tersebut menjadi penting jika melihat status Indonesia sebagai negara dengan penduduk muslim terbanyak di dunia.
Hal ini juga didukung oleh perkembangan ekonomi syariah yang terus meningkat setiap tahunnya, dimana berdasarkan laporan The State of Global Islamic Economy, sektor ekonomi syariah Indonesia mengalami pertumbuhan yang sangat berarti tiap tahunnya. Tahun 2018, ekonomi syariah Indonesia tercatat masih berada di peringkat ke-10 dunia. Setahun kemudian, naik menjadi peringkat ke-5, dan tahun 2020 Indonesia telah berada pada posisi 4 dunia.
Direktur IDX Channel Apreyvita Wulansari mengatakan tahun 2021 merupakan tahun penting bagi perkembangan industri syariah di tanah air. Hal ini didorong dengan sejumlah penguatan Salah satunya dmelalui Perpres Nomor 28 Tahun 2020, yaitu dengan membentuk Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS).
“Tahun ini menjadi momentum yang baik bagi perkembangan industri keuangan syariah di Tanah Air. terutama di sektor perbankan, dengan hadirnya bank syariah indonesia, diharapkan akan memperbesar pangsa pasar perbankan syariah.
kontribusi perbankan syariah di indonesia masih di bawah 10% dari total pangsa pasar perbankan yang mencapai Rp8.793,2 triliun dari total 110 bank di seluruh indonesia per maret tahun lalu.
Di sisi lain, salah satu sektor ekonomi syariah yang berkembang pesat di Indonesia adalah industri produk halal. Bagi pengusaha, sertifikasi halal bias dijadikan daya tarik pembeli agar lebih aman saat mengonsumsi produk. Sedangkan bagi konsumen, label halal membuat mereka merasa aman dan tenang dalam menjatuhkan pilihan untuk produk yang akan dikonsumsi.
Bank Syariah Indonesia mencatat pada Juli 2020, ekspor neto produk halal Indonesia mencapai USD1,61 miliar, tertinggi selama 2 tahun terakhir. Transaksi produk halal di e-commerce juga terus meningkat, hal tersebut menandakan prospek bisnis syariah yang cukup menjanjikan ditengah Covid-19 melalui pemanfaatan teknologi digital.
IDX Channel Sharia Fair 2021 sendiri bertujuan untuk mendukung rencana pemerintah dalam menjadikan Indonesia sebagai Pusat Ekonomi dan Keuangan Syariah Dunia, serta membantu industri produk syariah untuk lebih dikenal oleh masyarakat Indonesia dan juga dunia. Agar industri syariah Indonesia dapat semakin berjaya dan meningkatkan perekonomian nasional.
(fai)