Pangsa Pasar Pengujian Genetika Diproyeksi Tembus USD21 Miliar
loading...
A
A
A
JAKARTA - Pengujian genetika secara pribadi merupakan sebuah tren yang sedang berkembang pesat, dengan pangsa pasar sebesar USD12 miliar dan diprediksi untuk terus tumbuh hingga USD21 miliar pada tahun 2027.
Decentralized Bio Network (DeBio), yang merupakan platform data dengan paradigma marketplace untuk pengujian-pengujian genetika dan biomedis dengan menggunakan teknologi blockchain, ikut meramaikan Basic and Applied Science Conference (BASC) 2021 yang diselenggarakan oleh Universitas YARSI bekerjasama dengan AKADEMISI.
Pandu Sastrowardoyo yang merupakan satu dari beberapa inisiator DeBio menjadi salah satu pembicara kunci dalam acara yang berlangsung secara daring pada tanggal 3-4 April 2021 yang lalu.
BASC 2021 merupakan konferensi lintas bidang ilmu yang bertemakan ‘Peluang dan Tantangan Penelitian di Pendidikan Tinggi pada Era Revolusi Industri 4.0’. Konferensi sains ini diharapkan dapat menambah wawasan para peserta serta memberi motivasi kepada para dosen dan peneliti untuk terus berinovasi dalam mengembangkan riset iptek yang memiliki banyak manfaat nasional agar nantinya dapat berintegrasi dengan stakeholders industri.
BASC 2021 juga merupakan wadah bagi para peserta untuk mempresentasikan hasil penelitiannya, dan mempublikasikan hasil penelitian pada jurnal-jurnal nasional maupun internasional.
Dalam konferensi tersebut, Pandu Sastrowardoyo mengatakan DeBio telah menggunakan sistem canggih blockchain yang diterapkan dalam analisa bioinformatika.
“Decentralized Bio Network masuk untuk mendesentralisasi data-data biologis yang kini terpusat dan rentan akan penyalahgunaan dan peretasan oleh pihak-pihak yang tidak berkepentingan atas informasi tersebut. Untuk itu kami menggunakan blockchain,” kata Pandu di Jakart, Rabu (7/4/2021).
DeBio nantinya menyediakan sebuah platform yang menghubungkan para penggunanya yang sadar akan privasi dengan para penyedia layanan pemeriksaan DNA mulai dari individu-individu pemeta DNA mandiri, laboratorium hingga rumah sakit untuk memberikan layanan analisis genomik, pendeteksian penyakit dan mutasi, rekomendasi diet dan latihan, sebagai bagian cakupan yang lebih luas dari wawasan kesehatan dan gaya hidup.
Saat ini pengujian genetika secara pribadi menjadi sebuah tren yang berkembang pesat, dengan pangsa pasar sebesar USD12 miliar dan diprediksi untuk terus tumbuh hingga USD21 miliar pada tahun 2027.
“DeBio, melalui Degenics dApp-nya, akan mencegah penyalahgunaan data genetik, pelanggaran privasi, permasalahan keamanan, dan praktik-praktik jual beli data genetik tanpa persetujuan pemilik materi DNA,” jelasnya.
Penggabungan penggunaan kriptografi dan DLT bersamaan oleh DeBio selain membuat para pengguna mampu untuk memesan pengujian dan penginterpretasian hasil secara anonim, tetapi juga bisa menyimpan data di atas platform terdesentralisasi yang membuat akses tanpa otorisasi menjadi tidak memungkinkan.
Decentralized Bio Network (DeBio), yang merupakan platform data dengan paradigma marketplace untuk pengujian-pengujian genetika dan biomedis dengan menggunakan teknologi blockchain, ikut meramaikan Basic and Applied Science Conference (BASC) 2021 yang diselenggarakan oleh Universitas YARSI bekerjasama dengan AKADEMISI.
Pandu Sastrowardoyo yang merupakan satu dari beberapa inisiator DeBio menjadi salah satu pembicara kunci dalam acara yang berlangsung secara daring pada tanggal 3-4 April 2021 yang lalu.
BASC 2021 merupakan konferensi lintas bidang ilmu yang bertemakan ‘Peluang dan Tantangan Penelitian di Pendidikan Tinggi pada Era Revolusi Industri 4.0’. Konferensi sains ini diharapkan dapat menambah wawasan para peserta serta memberi motivasi kepada para dosen dan peneliti untuk terus berinovasi dalam mengembangkan riset iptek yang memiliki banyak manfaat nasional agar nantinya dapat berintegrasi dengan stakeholders industri.
BASC 2021 juga merupakan wadah bagi para peserta untuk mempresentasikan hasil penelitiannya, dan mempublikasikan hasil penelitian pada jurnal-jurnal nasional maupun internasional.
Dalam konferensi tersebut, Pandu Sastrowardoyo mengatakan DeBio telah menggunakan sistem canggih blockchain yang diterapkan dalam analisa bioinformatika.
“Decentralized Bio Network masuk untuk mendesentralisasi data-data biologis yang kini terpusat dan rentan akan penyalahgunaan dan peretasan oleh pihak-pihak yang tidak berkepentingan atas informasi tersebut. Untuk itu kami menggunakan blockchain,” kata Pandu di Jakart, Rabu (7/4/2021).
DeBio nantinya menyediakan sebuah platform yang menghubungkan para penggunanya yang sadar akan privasi dengan para penyedia layanan pemeriksaan DNA mulai dari individu-individu pemeta DNA mandiri, laboratorium hingga rumah sakit untuk memberikan layanan analisis genomik, pendeteksian penyakit dan mutasi, rekomendasi diet dan latihan, sebagai bagian cakupan yang lebih luas dari wawasan kesehatan dan gaya hidup.
Saat ini pengujian genetika secara pribadi menjadi sebuah tren yang berkembang pesat, dengan pangsa pasar sebesar USD12 miliar dan diprediksi untuk terus tumbuh hingga USD21 miliar pada tahun 2027.
“DeBio, melalui Degenics dApp-nya, akan mencegah penyalahgunaan data genetik, pelanggaran privasi, permasalahan keamanan, dan praktik-praktik jual beli data genetik tanpa persetujuan pemilik materi DNA,” jelasnya.
Penggabungan penggunaan kriptografi dan DLT bersamaan oleh DeBio selain membuat para pengguna mampu untuk memesan pengujian dan penginterpretasian hasil secara anonim, tetapi juga bisa menyimpan data di atas platform terdesentralisasi yang membuat akses tanpa otorisasi menjadi tidak memungkinkan.
(dar)