Penetrasi Rendah, Potensi Asuransi Jiwa di Indonesia Sangat Tinggi
loading...
A
A
A
JAKARTA - MNC Life kembali menyelenggarakan Champion Award Night (CAN) tahun 2021 secara virtual. Ajang ini merupakan bentuk apresiasi kepada para agen pemasaran MNC Life atas kerja kerasnya selama tahun 2020.
"Saya senang sekali dan mengucapkan selamat kepada para pemenang. Ini merupakan salah satu apresiasi dari MNC Life dan juga menjadi motivasi bagi yang lain untuk bisa berprestasi di kemudian hari," ujar Executive Chairman MNC Group Hary Tanoesoedibjo, Kamis (8/4/2021).
Hary melanjutkan, penetrasi pasar industri asuransi jiwa masih kecil, baru 17 juta jiwa dari jumlah penduduk Indonesia yang sebesar 270 juta jiwa. "Baru sekitar 6%. Jadi memang pasarnya sangat terbuka lebar," ungkapnya.
Dia menuturkan, industri asuransi tidak terlepas dari pertumbuhan jumlah penduduk. Jumlah penduduk Indonesia bertambah 3-4 juta jiwa setiap tahun, dengan mayoritas usianya produktif. "Jadi kalau penetrasi masih rendah tentunya potensi sangat tinggi, dan di Indonesia masih rendah," ungkapnya.
Pertumbuhan industri asuransi jiwa juga tidak terlepas dari pertumbuhan ekonomi. Saat ini pendapatan per kapita masyarakat Indonesia baru USD4.000 per tahun. Seiring dengan kenaikan pendapatan per kapita masyarakat, maka industri asuransi juga akan ikut bertumbuh.
"Jumlah kelas menengah ke bawah masih sangat besar. Artinya, ketika masyarakat menengah ke bawah ini kesejahteraan meningkat, tentunya ini akan mempercepat pertumbuhan dari industri asuransi jiwa," jelas Hary.
"Saya senang sekali dan mengucapkan selamat kepada para pemenang. Ini merupakan salah satu apresiasi dari MNC Life dan juga menjadi motivasi bagi yang lain untuk bisa berprestasi di kemudian hari," ujar Executive Chairman MNC Group Hary Tanoesoedibjo, Kamis (8/4/2021).
Hary melanjutkan, penetrasi pasar industri asuransi jiwa masih kecil, baru 17 juta jiwa dari jumlah penduduk Indonesia yang sebesar 270 juta jiwa. "Baru sekitar 6%. Jadi memang pasarnya sangat terbuka lebar," ungkapnya.
Dia menuturkan, industri asuransi tidak terlepas dari pertumbuhan jumlah penduduk. Jumlah penduduk Indonesia bertambah 3-4 juta jiwa setiap tahun, dengan mayoritas usianya produktif. "Jadi kalau penetrasi masih rendah tentunya potensi sangat tinggi, dan di Indonesia masih rendah," ungkapnya.
Pertumbuhan industri asuransi jiwa juga tidak terlepas dari pertumbuhan ekonomi. Saat ini pendapatan per kapita masyarakat Indonesia baru USD4.000 per tahun. Seiring dengan kenaikan pendapatan per kapita masyarakat, maka industri asuransi juga akan ikut bertumbuh.
"Jumlah kelas menengah ke bawah masih sangat besar. Artinya, ketika masyarakat menengah ke bawah ini kesejahteraan meningkat, tentunya ini akan mempercepat pertumbuhan dari industri asuransi jiwa," jelas Hary.
(ind)