Bank Sulselbar Perluas Layanan Digital QRIS
loading...
A
A
A
MAKASSAR - Bank Sulselbar terus mewujudkan komitmennya dalam menghadirkan layanannya, sehingga nasabah dapat bertransaksi mengikuti perkembangan teknologi kekinian.
Terbaru, Bank Sulselbar melaunching Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) demi memperluas akses pembayaran secara digital, Jumat (9/4/2021). Bank Sulselbar secara resmi mendapatkan izin sebagai pelaksana QRIS itu pada 10 Maret 2021.
QRIS Bank Sulselbar ini hadir atas kolaborasi bersama Bank Indonesia , Pemprov Sulselbar dan kabupaten/kota.
Direktur Operasional & TI Bank Sulselbar , Irmayanti Sulthan mengatakan, QRIS ini hadir dalam rangka mendukung upaya dan akses Tim Percepatan dan Perluasan Digitalisasi Daerah (TP2DD), serta bertujuan untuk mempercepat pemulihan ekonomi nasional (PEN) , melalui penguatan digitalisasi sistem pembayaran meliputi elektronifikasi transaksi pemerintah daerah (ETP) dan perluasan akses UMKM , serta masyarakat kepada layanan ekonomi dan keuangan digital.
Tak hanya itu, kata Irmayanti, hadirnya QRIS tentu menjadi upaya Bank Sulselbar melihat peluang atau kondisi perubahan transaksi di masyarakat yang dulunya konvensional menjadi digital.
“Kami terus mendorong digitalisasi transaksi, baik pemerintah daerah maupun masyarakat, makanya mendukung itu kami terbitkan beberapa produk. Momentum hari ini menjadi soft launching QRIS di tengah pandemi dan hal membahagiakan bahwa nasabah Bank Sulselbar sudah bisa bertransaksi digital dengan nyaman. Alhamdulillah berkat kerja keras tim semuanya dan juga berkat koordinasi dan support yang sangat baik oleh regulator dalam hal ini Bank Indonesia, kita resmi tercatat sebagai bank pertama QRIS ,” terangnya, saat menggelar jumpa pers.
Tentunya, hadirnya QRIS menambah kanal pembayaran nasabah, baik yang dari pemda maupun masyarakat luas.
Irmayanti mengungkapkan, Bank Sulselbar sudah sejak 2017 menerapkan digitalisasi layanan, salah satunya menerapkan ETP melalui implementasi TNT atau SP2D online dane-SPB. Tak hanya itu, Bank Sulselbar menggandeng Dompet Anak Bangsa (Gopay), Tokopedia pembayaran PBB dan pajak kendaraan bermotor (PKB). Lalu, pada 2021 bekerja sama dengan Ovo dan Shopee untuk penerimaan pembayaran PBB, PKB, retribusi dan pajak lainnya.
“Kami terus mengembangkan ekosistem digital tidak saja pada pemerintah daerah, tapi juga masyarakat luas. Dan apa yang menjadi harapan dari gubernur dan pemerintah kabupaten kota itu merupakan stakeholder Bank Sulselbar , elektronisasi transaksi pemerintah daerah itu tidak terbatas pada transaksi biasa saja tetapi juga untuk memudahkan monitoring dan jadinya akurasi data, kecepatan data, kecepatan transaksi serta pelaporan untuk perpajakan semuanya sudah diwujudkan secara bertahap,” terangnya.
Dijelaskannya, target QRIS tentu semakin luas baik di pedalaman maupun di pasar tradisional, parkir hingga sektor pariwisata. Seperti, di Bantimurung sudah diterapkan kampung digital, di mana semua pembayaran melalui QRIS dan akan terus dioptimalkan.
Transaksi QRIS Didominasi UMKM
Merujuk pada pemetaan QRIS di Indonesia, jumlah merchant sudah tersebar di 34 provinsi dan 481 kabupaten/kota dan terus meningkat tercatat per 9 Oktober 2020 mencapai 4,96 juta merchant.
Sulsel menempati posisi keenam dengan jumlah tertinggi berdasarkan sumber Bank Indonesia data 2020.
Jumlah merchant di Sulsel tumbuh di atas rata-rata pertumbuhan nasional. Tercatat hingga Oktober 2020 merchant yang mendaftarkan diri menggunakan QRIS mencapai 164.647.
Pemimpin Departemen Dana Pihak Ketiga Bank Sulselbar , Edwin Syamsuddin menyebutkan, Bank Sulselbar telah mengakuisisi 1.200 merchant dan 333 merchant ETP dengan total jumlah transaksi sebesar Rp687,318 miliar data per 16 Maret 2021.
“Kami fokus pada program ETP di mana sektor-sektor seperti pasar traditional, transaksi pemerintah daerah seperti PBB, Samsat, PKB, dll, tempat wisata, transportasi dan terus melebar ke universitas, rumah ibadah dan sarana kesehatan. Termasuk, UMKM dan Badan Usaha milik Desa (Bumdes),” sebutnya.
Dengan jumlah transaksi yang menggunakan QRIS Bank Sulselbar baik Sulsel maupun Sulbar sudah mencapai 7.125 per hari ini. “Jumlah transaksi masih kecil, karena kami membatasi maksimal Rp2 juta per hari, dikarenakan memang ini adalah segmennya pasar-padar tradisional, UMKM-UMKM yang dengan skala kecil. Jadi lebih mikro menengah, mikro itulah yang menjadi sasaran dari QRIS ,” jelasnya.
Khusus untuk Bank Sulselbar saat ini , total merchant mencapai 1.089 merchant, dari jumlah tersebut merchant UMKM mencapai 679 unit atau sekitar 62,35%, menyusul sektor pajak 156 merchant atau 14,32%, sisanya terkecil di pasar traditional baru satu merchant dan akan terus digenjot transaksinya.
Ia mengakui, masih terdapat kendala untuk optimalisasi QRIS , seperti kondisi jaringan yang di setiap daerah berbeda, bahkan ada beberapa daerah itu blind spot.
“Sempat kami komunikasikan ke BI bahwa ini perlu penanganan bersama dan ini akan mendata lebih dekat untuk daerah-daerah blind spot untuk diajukan ke pusat. Dalam hal ketersediaan jaringan internet di daerah-daerah luar dan di daerah blind spot. Kami yakin optimalisasi dan transaksi penetrasi QRIS ini ke masyarakat ini dengan support semua pihak itu bisa berjalan dengan masif,” optimisnya.
Terbaru, Bank Sulselbar melaunching Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) demi memperluas akses pembayaran secara digital, Jumat (9/4/2021). Bank Sulselbar secara resmi mendapatkan izin sebagai pelaksana QRIS itu pada 10 Maret 2021.
QRIS Bank Sulselbar ini hadir atas kolaborasi bersama Bank Indonesia , Pemprov Sulselbar dan kabupaten/kota.
Direktur Operasional & TI Bank Sulselbar , Irmayanti Sulthan mengatakan, QRIS ini hadir dalam rangka mendukung upaya dan akses Tim Percepatan dan Perluasan Digitalisasi Daerah (TP2DD), serta bertujuan untuk mempercepat pemulihan ekonomi nasional (PEN) , melalui penguatan digitalisasi sistem pembayaran meliputi elektronifikasi transaksi pemerintah daerah (ETP) dan perluasan akses UMKM , serta masyarakat kepada layanan ekonomi dan keuangan digital.
Tak hanya itu, kata Irmayanti, hadirnya QRIS tentu menjadi upaya Bank Sulselbar melihat peluang atau kondisi perubahan transaksi di masyarakat yang dulunya konvensional menjadi digital.
“Kami terus mendorong digitalisasi transaksi, baik pemerintah daerah maupun masyarakat, makanya mendukung itu kami terbitkan beberapa produk. Momentum hari ini menjadi soft launching QRIS di tengah pandemi dan hal membahagiakan bahwa nasabah Bank Sulselbar sudah bisa bertransaksi digital dengan nyaman. Alhamdulillah berkat kerja keras tim semuanya dan juga berkat koordinasi dan support yang sangat baik oleh regulator dalam hal ini Bank Indonesia, kita resmi tercatat sebagai bank pertama QRIS ,” terangnya, saat menggelar jumpa pers.
Tentunya, hadirnya QRIS menambah kanal pembayaran nasabah, baik yang dari pemda maupun masyarakat luas.
Irmayanti mengungkapkan, Bank Sulselbar sudah sejak 2017 menerapkan digitalisasi layanan, salah satunya menerapkan ETP melalui implementasi TNT atau SP2D online dane-SPB. Tak hanya itu, Bank Sulselbar menggandeng Dompet Anak Bangsa (Gopay), Tokopedia pembayaran PBB dan pajak kendaraan bermotor (PKB). Lalu, pada 2021 bekerja sama dengan Ovo dan Shopee untuk penerimaan pembayaran PBB, PKB, retribusi dan pajak lainnya.
“Kami terus mengembangkan ekosistem digital tidak saja pada pemerintah daerah, tapi juga masyarakat luas. Dan apa yang menjadi harapan dari gubernur dan pemerintah kabupaten kota itu merupakan stakeholder Bank Sulselbar , elektronisasi transaksi pemerintah daerah itu tidak terbatas pada transaksi biasa saja tetapi juga untuk memudahkan monitoring dan jadinya akurasi data, kecepatan data, kecepatan transaksi serta pelaporan untuk perpajakan semuanya sudah diwujudkan secara bertahap,” terangnya.
Dijelaskannya, target QRIS tentu semakin luas baik di pedalaman maupun di pasar tradisional, parkir hingga sektor pariwisata. Seperti, di Bantimurung sudah diterapkan kampung digital, di mana semua pembayaran melalui QRIS dan akan terus dioptimalkan.
Transaksi QRIS Didominasi UMKM
Merujuk pada pemetaan QRIS di Indonesia, jumlah merchant sudah tersebar di 34 provinsi dan 481 kabupaten/kota dan terus meningkat tercatat per 9 Oktober 2020 mencapai 4,96 juta merchant.
Sulsel menempati posisi keenam dengan jumlah tertinggi berdasarkan sumber Bank Indonesia data 2020.
Jumlah merchant di Sulsel tumbuh di atas rata-rata pertumbuhan nasional. Tercatat hingga Oktober 2020 merchant yang mendaftarkan diri menggunakan QRIS mencapai 164.647.
Pemimpin Departemen Dana Pihak Ketiga Bank Sulselbar , Edwin Syamsuddin menyebutkan, Bank Sulselbar telah mengakuisisi 1.200 merchant dan 333 merchant ETP dengan total jumlah transaksi sebesar Rp687,318 miliar data per 16 Maret 2021.
“Kami fokus pada program ETP di mana sektor-sektor seperti pasar traditional, transaksi pemerintah daerah seperti PBB, Samsat, PKB, dll, tempat wisata, transportasi dan terus melebar ke universitas, rumah ibadah dan sarana kesehatan. Termasuk, UMKM dan Badan Usaha milik Desa (Bumdes),” sebutnya.
Dengan jumlah transaksi yang menggunakan QRIS Bank Sulselbar baik Sulsel maupun Sulbar sudah mencapai 7.125 per hari ini. “Jumlah transaksi masih kecil, karena kami membatasi maksimal Rp2 juta per hari, dikarenakan memang ini adalah segmennya pasar-padar tradisional, UMKM-UMKM yang dengan skala kecil. Jadi lebih mikro menengah, mikro itulah yang menjadi sasaran dari QRIS ,” jelasnya.
Khusus untuk Bank Sulselbar saat ini , total merchant mencapai 1.089 merchant, dari jumlah tersebut merchant UMKM mencapai 679 unit atau sekitar 62,35%, menyusul sektor pajak 156 merchant atau 14,32%, sisanya terkecil di pasar traditional baru satu merchant dan akan terus digenjot transaksinya.
Ia mengakui, masih terdapat kendala untuk optimalisasi QRIS , seperti kondisi jaringan yang di setiap daerah berbeda, bahkan ada beberapa daerah itu blind spot.
“Sempat kami komunikasikan ke BI bahwa ini perlu penanganan bersama dan ini akan mendata lebih dekat untuk daerah-daerah blind spot untuk diajukan ke pusat. Dalam hal ketersediaan jaringan internet di daerah-daerah luar dan di daerah blind spot. Kami yakin optimalisasi dan transaksi penetrasi QRIS ini ke masyarakat ini dengan support semua pihak itu bisa berjalan dengan masif,” optimisnya.
(luq)