CVR Sriwijaya Air SJ-182 Berhasil Diunduh, Apa Isinya?

Selasa, 13 April 2021 - 12:57 WIB
loading...
CVR Sriwijaya Air SJ-182...
Ilustrasi. FOTO/SINDOnews
A A A
JAKARTA - Komite Nasional Keselamatan Konstruksi berhasil mengunduh data kotak hitam atau black box berisi Cockpit Voice Recorder (CVR) Sriwijaya Air SJ-182 . Dari hasil download tersebut disapatkan rekaman percakapan penerbangan selama 2 jam termasuk percekapan penerbangan yang mengalami kecelakaan.

KNKT berhasil mengunduh seluruh 4 channel dari CVR, namun untuk di channel 4 pada CVR mengalami gangguan. Meskipun demikian, berdasarkan rekaman yang ada tersebut, telah menambah data penting bagi investigasi yang hasilnya nanti akan disampaikan dalam laporan akhir (final report).



“Sudah didownload, cuma saya belum mendengarkan semuanya. Saya mendengarkan sedikit karena saya cuma mau mastikan datanya ada atau tidak detailnya saya belum tahu,” ujar Investigator KNKT Ony Soerjo Wibowo kepada MNC Portal Indonesia, Selasa (13/4/2021).

KNKT sendiri sudah melakukan beberapa rangkaian investigasi untuk menyelediki penyebab terjatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ-182. Berikut adalah rangkaian investigasi kecelakaan yang alami oleh PT. Sriwijaya Air pada 9 Januari 2021 dalam rute penerbangan Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta, Jakarta tujuan Bandar Udara Internasional Supadio, Pontianak.

Pesawat ini menggunakan pesawat udara Boeing 737-500 registrasi PK-CLC nomor penerbangan SJ-182 dengan diawaki oleh 2 pilot, 4 awak kabin dan 56 penumpang. Tiga hari pasca terjadinya kecelakaan yaitu pada tanggal 12 Januari 2021, Flight Data Recorder (FDR) telah ditemukan dan hasil data yang telah diolah oleh KNKT telah diumumkan kepada publik melalui laporan awal investigasi (preliminary report) pada tanggal 10 Februari 2021.

Sampai dengan berakhirnya proses pencarian para korban SJ-182 yang dipimpin oleh Basarnas pada tanggal 22 Januari 2021, CVR belum ditemukan. Untuk itu, KNKT melanjutkan proses pencarian CVR di sekitar area ditemukannya FDR.

Tanggal 26 Januari 2021 sampai dengan tanggal 14 Februari 2021, tim KNKT bersama dengan tim penyelam dari Pulau Pari (Kepulauan Seribu) melanjutkan pencarian CVR dengan pembuatan perimeter 50 x 50 meter di bawah air oleh para penyelam. Proses pencarian CVR juga melibatkan metode penyemprotan lumpur di sekitar penemuan FDR oleh para penyelam, namun demikian proses ini tidak mendapatkan hasil.

Ada beberapa kendala yang harus dihadapi dalam pencarian CVR ini. Salah satu yang menjadi kendala utama dalam proses pencarian CVR ini adalah cuaca dan jarak pandang yang terbatas di bawah air. Meskipun begitu, tanggal 15 sampai dengan 21 Februari 2021, tim penyelam dari Dinas Penyelamatan Bawah Air TNI AL (Dislambair TNI AL) bergabung dalam tim penyelam. Proses pencarian masih dengan menggunakan metode visual.

Namun sayangnya pencarian ini juga tidak mendapatkan hasil karena kendala cuaca dan jarak pandang di bawah air. Tanggal 22 Februari sampai dengan tanggal 12 Maret 2021, tim KNKT berkoordinasi dengan pihak PT. Sriwijaya Air untuk penggunaan metode penyedotan lumpur atau Trailing Suction Hopper Dredger (TSHD) oleh kapal King Arthur 8 yang saat itu masih berada di Teluk Lamong (Pacitan) Jawa Timur.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.3562 seconds (0.1#10.140)