Banyak Miliarder Berbondong-bondong Ingin Tinggalkan India

Kamis, 15 April 2021 - 10:14 WIB
loading...
Banyak Miliarder Berbondong-bondong...
Miliarder India telah menduduki puncak daftar orang yang ingin pindah ke luar negeri melalui program visa yang menawarkan kewarganegaraan atau hak tinggal di negara lain sebagai imbalan atas investasi. Foto/Ilustrasi
A A A
JAKARTA - Miliarder India telah menduduki puncak daftar orang yang ingin pindah ke luar negeri melalui program visa yang menawarkan kewarganegaraan atau hak tinggal di negara lain sebagai imbalan atas investasi. Tidak sedikit yang seperti Rahul (bukan nama sebenarnya), saat Ia membuat pilihan sulit untuk meninggalkan India enam tahun lalu.

Ia merupakan keturunan generasi kedua dari keluarga kaya yang berbasis di Delhi. Mereka memiliki bisnis ekspor yang berkembang hingga memonopoli, apa yang disebut dengan 'sektor matahari terbit' -sebutan bagi industri yang memiliki prospek cerah.



Tetapi Rahul memilih untuk meninggalkan semuanya dan pindah ke Dubai pada tahun 2015, untuk menjaga ekspansi perusahaan di luar negeri. Dia juga mendapat kewarganegaraan dengan investasi di salah satu negara Karibia. Pelecehan oleh otoritas pajak di Direktorat Penegakan India menjadi alasan utama, katanya.

"Saya bisa melihatnya sebagai masalah bagi seseorang yang memiliki bisnis yang tersebar di seluruh dunia. Dengan paspor asing, pita merah telah berkurang secara substansial. Kekhawatiran saya berkurang terkait pajak," ujarnya kepada BBC.

'Teror pajak' telah menjadi keluhan rutin di kalangan taipan perusahaan India. Ketika pendiri dan pemilik ritel toko kopi terbesar di India, Cafe Coffee Day meninggal pada 2019, ia menuduh seorang mantan direktur jenderal departemen pajak penghasilan.

Tetapi pemerintah terus memperketat jeratnya di sekitar pemilik bisnis dalam beberapa tahun terakhir. Menurut laporan, pencarian pajak oleh departemen pajak penghasilan India telah meningkat tiga kali lipat dalam beberapa tahun terakhir.

Pemerintah berpendapat apa yang sedang mereka lakukan untuk memberantas "uang hitam - uang tunai ilegal, yang tersembunyi dari otoritas pajak - dan meningkatkan kepatuhan pajak. Tetapi para kritikus mengatakan overreach juga sering karena tekanan pada birokrat untuk memenuhi target pendapatan.

Namun kejaran dari petugas pajak hanyalah salah satu alasan kepindahannya, kata Rahul. Keputusannya juga didorong oleh tren "politik memecah belah" yang berkembang di India, katanya kepada kami. Dia tidak ingin anak-anaknya tumbuh di lingkungan India yang semakin terpolarisasi.

Baru-baru ini, sebuah laporan Global Wealth Migration Review mengungkapkan bahwa hampir 5.000 miliarder, atau setara 2% dari jumlah total individu yang memiliki kekayaan besaar di India meninggalkan negara itu pada tahun 2020 saja.
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
Digempur Sanksi Barat,...
Digempur Sanksi Barat, Rusia Malah Cetak 15 Miliarder Baru
10 Orang Terkaya China...
10 Orang Terkaya China 2025, Founder TikTok Jadi Nomor 1
Minyak Mentah Rusia...
Minyak Mentah Rusia Mengalir Deras ke Negara BRICS
India Terang-terangan...
India Terang-terangan ke BRICS: Kami Tidak Akan Campakkan Dolar AS
India Menancapkan Tonggak...
India Menancapkan Tonggak Sejarah Baru Produksi Batu Bara, Tembus 1 Miliar Ton
5 Wanita Terkaya di...
5 Wanita Terkaya di Dunia Tahun 2025, Paling Tajir Berharta Rp1.639 Triliun
8 Miliarder Teknologi...
8 Miliarder Teknologi Babak Belur di 2025 usai Boncos Rp4.333 Triliun
Orang Terkaya Jerman...
Orang Terkaya Jerman Kecipratan Dividen Rp152,5 Triliun, Ini Sumbernya
Belum Banyak yang Tahu,...
Belum Banyak yang Tahu, 5 Orang Ini Jadi Konglomerat Setelah Usia 40 Tahun
Rekomendasi
Ruben Onsu Dimimpikan...
Ruben Onsu Dimimpikan Mendiang Ibu Sehari Sebelum Mualaf, Diingatkan untuk Salat
Lembaga Riset Bereaksi...
Lembaga Riset Bereaksi Atas Pernyataan Luhut Soal Kritikan Pengamat Tanpa Data Akurat
Pelabuhan Bakauheni...
Pelabuhan Bakauheni Diberlakukan Skema Delay System untuk Atasi Kepadatan Arus Balik Lebaran
Berita Terkini
Turun Tipis, Harga Emas...
Turun Tipis, Harga Emas Hari Ini Rp1.819.000 per Gram
26 menit yang lalu
Digempur Sanksi Barat,...
Digempur Sanksi Barat, Rusia Malah Cetak 15 Miliarder Baru
1 jam yang lalu
10 Orang Terkaya China...
10 Orang Terkaya China 2025, Founder TikTok Jadi Nomor 1
3 jam yang lalu
IMF Abaikan Ancaman...
IMF Abaikan Ancaman Resesi dari Kebijakan Tarif Trump
4 jam yang lalu
Ekonomi 15 Negara Mitra...
Ekonomi 15 Negara Mitra Dagang AS yang Paling Terpukul Tarif Timbal Balik Trump
13 jam yang lalu
BRI Menanam Grow & Green...
BRI Menanam Grow & Green Transplantasi Terumbu Karang, Selamatkan Ekosistem Laut di NTB
14 jam yang lalu
Infografis
290 Senjata Nuklir Prancis...
290 Senjata Nuklir Prancis Ingin Lindungi Eropa dari Rusia
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved