Tekad Luhut: Emisi Gas Rumah Kaca Susut 38% di 2030
loading...
A
A
A
JAKARTA - Pemerintah terus mengupayakan terwujudnya pembangunan berkelanjutan yang ramah lingkungan serta mewujudkan emisi nol bersih. Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan mengungkapkan bahwa kesungguhan pemerintah dalam mewujudkan impian tersebut.
"Kami ingin membahas tentang karbon dan energi bersih. Sampai saat ini, gugus tugas lintas kementerian kami sedang menyiapkan peta jalan NDC (Nationally Determined Contributions atau kontribusi yang ditentukan secara nasional ) untuk Presiden," ujar dia dalam keterangan tertulisnya, Jumat (16/4/2021).
Menko Luhut juga menyebut bahwa Indonesia telah berkomitmen untuk mengurangi emisi Gas Rumah Kaca (GRK) /Greenhouse Gas (GHG) sebesar 29% dengan menggunakan sumber daya dalam negeri dan hingga 41% dengan bantuan internasional, termasuk keuangan, transfer teknologi, dan peningkatan kapasitas dengan skenario bisnis seperti biasa pada tahun 2030. "Jadi kami berencana mengurangi 198,27 juta ton pada tahun 2025 dan hingga 314 juta ton pada tahun 2030,” ungkap dia.
Kemudian, lanjut dia, sektor energi menyumbang 11 dari 29% dalam NDC Indonesia. Sektor tersebut berkomitmen untuk mengurangi emisi GRK sekitar 314 - 398 juta ton CO2 atau sekitar 38% pada tahun 2030. "Melalui energi terbarukan pengembangan, efisiensi energi, dan konservasi energi," tandas dia.
"Kami ingin membahas tentang karbon dan energi bersih. Sampai saat ini, gugus tugas lintas kementerian kami sedang menyiapkan peta jalan NDC (Nationally Determined Contributions atau kontribusi yang ditentukan secara nasional ) untuk Presiden," ujar dia dalam keterangan tertulisnya, Jumat (16/4/2021).
Menko Luhut juga menyebut bahwa Indonesia telah berkomitmen untuk mengurangi emisi Gas Rumah Kaca (GRK) /Greenhouse Gas (GHG) sebesar 29% dengan menggunakan sumber daya dalam negeri dan hingga 41% dengan bantuan internasional, termasuk keuangan, transfer teknologi, dan peningkatan kapasitas dengan skenario bisnis seperti biasa pada tahun 2030. "Jadi kami berencana mengurangi 198,27 juta ton pada tahun 2025 dan hingga 314 juta ton pada tahun 2030,” ungkap dia.
Kemudian, lanjut dia, sektor energi menyumbang 11 dari 29% dalam NDC Indonesia. Sektor tersebut berkomitmen untuk mengurangi emisi GRK sekitar 314 - 398 juta ton CO2 atau sekitar 38% pada tahun 2030. "Melalui energi terbarukan pengembangan, efisiensi energi, dan konservasi energi," tandas dia.
(nng)