Di Tengah Pandemi, Hutama Karya Pertahankan Rating Fitch

Selasa, 20 April 2021 - 21:39 WIB
loading...
Di Tengah Pandemi, Hutama Karya Pertahankan Rating Fitch
PT Hutama Karya (Persero) berhasil mempertahankan rating investment grade dari lembaga pemeringkat international Fitch Ratings.
A A A
JAKARTA - Meski berada di tengah situasi pandemi Covid-19 yang mempengaruhi kinerja perusahaan sebagaimana industri lain pada umumnnya, PT Hutama Karya (Persero) ( Hutama Karya ) berhasil mempertahankan rating investment grade dari lembaga pemeringkat international Fitch Ratings.

Fitch memberikan peringkat BBB- untuk Long-Term Issuer Default Rating dengan outlook yang stabil. Fitch juga memutuskan untuk mempertahankan peringkat Obligasi Global Hutama Karya senilai USD600 juta dengan jaminan pemerintah pada peringkat BBB.

(Baca juga:Anak Usaha Hutama Karya Bakal IPO di Semester II/2021)

Di saat yang sama, Fitch mempertahankan peringkat AA+(idn) untuk National Long Term Rating dengan outlook yang stabil. Peringkat ini merefleksikan penilaian Fitch bahwa Hutama Karya memiliki kepentingan strategis terhadap program pembangunan infrastruktur pemerintah.

Di antaranya sebagai kontraktor Jalan Tol Trans Sumatera yang merupakan jalan tol terpanjang dan salah satu proyek yang memiliki kepentingan strategis. Peringkat ini berada satu notch di bawah peringkat Negara Republik Indonesia.

(Baca juga:Kasus Suap Wali Kota Cimahi, KPK Panggil Dirut Hutama Karya Aspal Beton)

Wakil Direktur Utama Hutama Karya Aloysius Kiik Ro menyampaikan meski sedang melalui tantangan yang cukup berat di tengah pandemi Covid-19 dengan potensi slowing down pengerjaan proyek-proyek yang sedang digarap, Pemerintah memberikan dukungan kepada Hutama Karya untuk mempercepat pembangunan Jalan Tol Trans Sumatera. Di antaranya melalui penambahan Penyertaan Modal Negara (PMN) sebesar Rp3,5 triliun dan tambahan PMN melalui Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) sebesar Rp7,5 triliun.

“Di 2020 terjadi kenaikan biaya keuangan yang sejalan dengan bertambahnya ruas tol yang dioperasikan Hutama Karya. Walau demikian, perusahaan dapat menjaga arus kas yang positif dengan kenaikan kas dan setara kas sebesar 35% dibandingkan periode yang sama di tahun sebelumnya, serta kenaikan aset sebesar 21% dibandingkan 2019,” ujar Aloysius dalam keterangan tertulisnya, Selasa (20/4/2021).

(Baca juga:Jalan Tolnya Sempat Ditutup, Hutama Karya Belum Bisa Hitung Kerugian)

Lebih lanjut Aloysius menyatakan bahwa ini merupakan kali kedua Hutama Karya berhasil mendapatkan investment grade dari lembaga rating terkemuka. “Rating yang diraih Hutama Karya ini merupakan rating tertinggi di antara BUMN Karya. Kami percaya capaian ini mampu menjadi sentimen positif terhadap prospek pembangunan infrastruktur di Indonesia dan meningkatkan kepercayaan investor kepada Hutama Karya ke depannya,” imbuh Aloysius.

Atas pencapaian ini, Hutama Karya mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yaitu Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Kementerian Keuangan, Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN), Perbankan, serta masyarakat yang telah mendukung proses pembangunan Jalan Tol Trans Sumatra (JTTS).

(Baca juga:Nasib Jalan Tol Trans Sumatera, Hutama Karya: Tidak Ada Kendala Pembiayaan)

Khususnya mulai dari tahap pengusahaan jalan tol, perencanaan, penetapan lokasi, pembebasan lahan, pendanaan, hingga pembangunan fisik. Sepanjang 2020 di tengah pandemi Covid-19 Hutama Karya tetap melanjutkan penugasan pemerintah untuk membangun JTTS, selaras dengan dukungan pemerintah kepada perusahaan melalui PMN, jaminan pemerintah dan dukungan konstruksi.

“Dari sisi keuangan kami mampu mempertahankan marjin EBITDA yang solid disertai dengan ketersediaan kas yang positif. Perusahaan juga dapat memenuhi seluruh kewajiban yang telah jatuh tempo serta mendapat dukungan dari lembaga keuangan dan non keuangan nasional melalui fasilitas Cash Defisiency Support (CDS) yang menjamin ketersedian kas untuk mendukung percepatan pembangunan JTTS,” tutup Aloysius.

(Baca juga:Tambah Modal Buat Tol Trans Sumatera, Hutama Karya Putar Otak Cari Duit)

Hingga akhir 2020 lalu, perusahaan berhasil mengoperasikan dua ruas tol tambahan yaitu Pekanbaru – Dumai dan Sigli – Banda Aceh Seksi 4. Sehingga saat ini total ruas tol yang sudah beroperasi sepanjang 554 km.

Keseluruhan ruas tersebut di antaranya dua ruas tol di Pulau Jawa yakni Ruas Tol JORR Seksi S dan Ruas Tol Akses Tanjung Priok, serta enam ruas tol lainnya di JTTS yakni Ruas Bakauheni – Terbanggi Besar, Ruas Terbanggi Besar – Pematang Panggang – Kayu Agung, Ruas Palembang – Indralaya, Ruas Medan – Binjai, Ruas Pekanbaru – Dumai, dan Ruas Sigli – Banda Aceh Seksi 3 & 4.

(Baca juga:Diguyur PMN, Hutama Karya Fokus Rampungkan Tol Trans Sumatera)

Diharapkan dengan bertambahnya ruas yang beroperasi dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi khususnya di Sumatera. Selain melanjutkan pembangunan JTTS, di tahun ini, Hutama Karya juga menargetkan kontrak baru hingga Rp20,59 triliun dengan membidik proyek-proyek strategis nasional pemerintah, khususnya pada proyek bendungan, infrastruktur jalan, dan EPC.

Sepanjang 2020, perusahaan juga berhasil survive dengan tetap mampu menggarap beberapa proyek strategis penting di Indonesia. Tentu saja hal ini dengan penerapan prosedur dan protokol kesehatan yang ketat hingga supply vitamin kepada para pekerja.
(dar)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1550 seconds (0.1#10.140)