Diguyur PMN, Hutama Karya Fokus Rampungkan Tol Trans Sumatera
loading...
A
A
A
JAKARTA - Direktur PT Hutama Karya (Persero) atau HK Budi Harto mengatakan bahwa penambahan Penyertaan Modal Negara (PMN) untuk HK di tahun 2020 dan 2021 akan digunakan sepenuhnya untuk pembangunan jalan Tol Trans Sumatera . Adapun nilai penambahan PMN tahun anggaran (TA) 2020 untuk HK sebesar Rp11 triliun dan TA 2021 sebesar Rp6,208 triliun.
(Baca Juga: Menkeu Suntik 8 BUMN Dapat PMN pada 2021, Ini Rinciannya)
"Dana PMN ini akan digunakan untuk meningkatkan struktur permodalan perseroan dalam rangka melaksanakan penugasan pengusahaan jalan Tol Trans Sumatera," ujar Budi dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) Komisi XI DPR RI di Jakarta, Selasa(17/11/2020).
PMN ini, tambah Budi, bermanfaat bagi HK dalam hal memperkuat struktur permodalan perseroan dalam pengerjaan proyek jalan tol. Dia mengatakan, secara lebih rinci, dana PMN akan digunakan untuk mendukung penyelesaian ruas-ruas dari jalan tol Trans Sumatera. "Ada tujuh ruas dari jalan tol ini yang akan kami selesaikan," ungkap Budi.
Tujuh ruas tersebut adalah ruas Pekanbaru-Dumai, ruas Terbanggi Besar-Pematang Panggang-Kayu Agung, ruas Pekanbaru-Padang (seksi Pekanbaru-Pangkalan), ruas Sp Indralaya-Muara Enim, ruas Kuala Tanjung-Tebing Tinggi-Parapat, ruas Lubuk Linggau-Curup-Bengkulu, dan ruas Sigli-Banda Aceh.
(Baca Juga: Waduh, Proyek Tol Trans Sumatera Terancam Molor Dua Tahun)
"Untuk manfaat dari sisi pemerintah, dengan penambahan PMN terhadap HK, diharapkan mampu meningkatkan pertumbuhan PDB dan meningkatkan konektivitas di pulau Sumatera, serta memberikan kontribusi penerimaan kepada negara," jelas Budi.
Sementara itu, lanjut dia, manfaat yang akan diterima masyarakat dengan adanya jalan tol ini adalah waktu tempuh perjalanan yang lebih efisien. "Sehingga, dengan adanya jalan tol Trans Sumatera beserta ruas-ruasnya, mampu menurunkan biaya transportasi masyarakat," jelas Budi.
(Baca Juga: Menkeu Suntik 8 BUMN Dapat PMN pada 2021, Ini Rinciannya)
"Dana PMN ini akan digunakan untuk meningkatkan struktur permodalan perseroan dalam rangka melaksanakan penugasan pengusahaan jalan Tol Trans Sumatera," ujar Budi dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) Komisi XI DPR RI di Jakarta, Selasa(17/11/2020).
PMN ini, tambah Budi, bermanfaat bagi HK dalam hal memperkuat struktur permodalan perseroan dalam pengerjaan proyek jalan tol. Dia mengatakan, secara lebih rinci, dana PMN akan digunakan untuk mendukung penyelesaian ruas-ruas dari jalan tol Trans Sumatera. "Ada tujuh ruas dari jalan tol ini yang akan kami selesaikan," ungkap Budi.
Tujuh ruas tersebut adalah ruas Pekanbaru-Dumai, ruas Terbanggi Besar-Pematang Panggang-Kayu Agung, ruas Pekanbaru-Padang (seksi Pekanbaru-Pangkalan), ruas Sp Indralaya-Muara Enim, ruas Kuala Tanjung-Tebing Tinggi-Parapat, ruas Lubuk Linggau-Curup-Bengkulu, dan ruas Sigli-Banda Aceh.
(Baca Juga: Waduh, Proyek Tol Trans Sumatera Terancam Molor Dua Tahun)
"Untuk manfaat dari sisi pemerintah, dengan penambahan PMN terhadap HK, diharapkan mampu meningkatkan pertumbuhan PDB dan meningkatkan konektivitas di pulau Sumatera, serta memberikan kontribusi penerimaan kepada negara," jelas Budi.
Sementara itu, lanjut dia, manfaat yang akan diterima masyarakat dengan adanya jalan tol ini adalah waktu tempuh perjalanan yang lebih efisien. "Sehingga, dengan adanya jalan tol Trans Sumatera beserta ruas-ruasnya, mampu menurunkan biaya transportasi masyarakat," jelas Budi.
(fai)