Sandiaga Gercep Promosikan Wisata Tambang Ombilin dengan Pendekatan Big Data
loading...
A
A
A
SOLOK - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno berencana akan menyulap kota tambang Sawah Lunto menjadi kota pariwisata. Rencana itu sejalan dengan ditetapkannya Tambang Batu Bara Ombilin sebagai warisan budaya dunia oleh UNESCO.
"Hari ini kita melihat dengan penuh kekaguman kota warisan dunia dan kami dijamu dengan produk-produk ekonomi kreatif terbaik dari Kota Sawahlunto, yaitu dendeng batokok dan musik keroncong serta produk heritage, yaitu museum gudang ransum," kata Sandiaga saat meninjau Lubang Mbah Soero, Kawasan Ombilin, Sawahlunto.
"Dan hari ini kita melihat Lubang Mbah Soero yang merupakan salah satu daya tarik wisata yang merupakan bagian dari pada Ombilin-coal mining heritage," tambahnya.
Area A yang sudah ditetapkan UNESCO sebagai warisan dunia menjadi daya tarik wisata. Oleh karena itu, dirinya menitipkan pesan kepada Wali Kota Sawahlunto, Deri Asta untuk mengembangkan pariwisata berbasis sejarah dari segi keberlanjutan serta peningkatan sumber daya manusia.
"Dan beberapa proposal tadi sudah disampaikan untuk kita sinergikan dan kita kolaborasikan. Saya pikir langsung berkoordinasi dengan Kementerian BUMN agar PT Bukit Asam mendukung secara penuh transformasi Kota Sawahlunto dari kota tambang menjadi kota pariwisata berbasis sejarah dan budaya," jelas Sandiaga.
Untuk mengubah Sawah Lunto menjadi kota wisata, ada beberapa hal yang menjadi catatan. Sandiaga menyebutkan di antaranya kondisi jalan yang masih sempit dan agak berlubang, sehingga mungkin menyulitkan mobilisasi masyarakat.
Sementara dari segi jaringan internet Mas Menteri mengatakan harus ada perbaikan, khususnya area luar Kota Sawahlunto. "Saya akan beri masukan kepada Kemenkominfo untuk juga memperbaiki jaringannya, sehingga ini menjadi daya tarik wisata. Karena saya lihat banyak spotnya yang sangat instagramable, dan untuk membuat konten yang baik," kata Sandiaga.
Sementara terkait promosi, pihaknya akan gunakan strategi sosial media sesuai dengan target dan segmentasi sasaran. Satu di antaranya adalah memasarkan destinasi wisata Ombilin kepada anggota keluarga yang pernah bersinggungan dengan Sawahlunto 100 tahun lebih yang lalu.
"Dengan begitu kita bisa membangkitkan rasa keingintahuan mereka, itu adalah strategi inovasi yang sekarang dimungkinkan dengan pendekatan big data," papar Sandiaga.
"Jadi kami akan langsung cepat bergerak untuk memetakan pola promosi dari Sawahlunto ini menjadi sebagai kota berbasis wisata dunia," imbuhnya.
"Hari ini kita melihat dengan penuh kekaguman kota warisan dunia dan kami dijamu dengan produk-produk ekonomi kreatif terbaik dari Kota Sawahlunto, yaitu dendeng batokok dan musik keroncong serta produk heritage, yaitu museum gudang ransum," kata Sandiaga saat meninjau Lubang Mbah Soero, Kawasan Ombilin, Sawahlunto.
"Dan hari ini kita melihat Lubang Mbah Soero yang merupakan salah satu daya tarik wisata yang merupakan bagian dari pada Ombilin-coal mining heritage," tambahnya.
Area A yang sudah ditetapkan UNESCO sebagai warisan dunia menjadi daya tarik wisata. Oleh karena itu, dirinya menitipkan pesan kepada Wali Kota Sawahlunto, Deri Asta untuk mengembangkan pariwisata berbasis sejarah dari segi keberlanjutan serta peningkatan sumber daya manusia.
"Dan beberapa proposal tadi sudah disampaikan untuk kita sinergikan dan kita kolaborasikan. Saya pikir langsung berkoordinasi dengan Kementerian BUMN agar PT Bukit Asam mendukung secara penuh transformasi Kota Sawahlunto dari kota tambang menjadi kota pariwisata berbasis sejarah dan budaya," jelas Sandiaga.
Untuk mengubah Sawah Lunto menjadi kota wisata, ada beberapa hal yang menjadi catatan. Sandiaga menyebutkan di antaranya kondisi jalan yang masih sempit dan agak berlubang, sehingga mungkin menyulitkan mobilisasi masyarakat.
Sementara dari segi jaringan internet Mas Menteri mengatakan harus ada perbaikan, khususnya area luar Kota Sawahlunto. "Saya akan beri masukan kepada Kemenkominfo untuk juga memperbaiki jaringannya, sehingga ini menjadi daya tarik wisata. Karena saya lihat banyak spotnya yang sangat instagramable, dan untuk membuat konten yang baik," kata Sandiaga.
Sementara terkait promosi, pihaknya akan gunakan strategi sosial media sesuai dengan target dan segmentasi sasaran. Satu di antaranya adalah memasarkan destinasi wisata Ombilin kepada anggota keluarga yang pernah bersinggungan dengan Sawahlunto 100 tahun lebih yang lalu.
"Dengan begitu kita bisa membangkitkan rasa keingintahuan mereka, itu adalah strategi inovasi yang sekarang dimungkinkan dengan pendekatan big data," papar Sandiaga.
"Jadi kami akan langsung cepat bergerak untuk memetakan pola promosi dari Sawahlunto ini menjadi sebagai kota berbasis wisata dunia," imbuhnya.
(akr)