Cegah Penetrasi Asing, OJK Akan Perluas Ruang Produk Digital Keuangan Indonesia

Selasa, 04 Mei 2021 - 19:36 WIB
loading...
Cegah Penetrasi Asing,...
Foto/SINDOnews
A A A
JAKARTA - Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Wimboh Santoso mengatakan bahwa saat ini teknologi digital menjadi primadona di semua sektor, khususnya di sektor keuangan .

Dia pun menyebutkan bahwa di sektor tersebut, terdapat 275 financial technology (fintech) di Indonesia, yang didominasi 54% oleh P2P lending, 31% digital financial innovation, 13% fintech payment, dan 1% equity crowdfunding.

"Terdapat 147 P2P lending di antaranya 101 terdaftar dan 46 berizin. Dengan akumulasi pinjaman Rp181,67 triliun per Maret 2021," ungkap Wimboh dalam MNC Group Manager Forum LVI (56th) di Jakarta, Selasa(4/5/2021).

Baca juga:Jasa Marga Prediksi 593.185 Kendaraan Keluar Masuk Jabdoetabek Saat Larangan Mudik

Dia mengatakan bahwa terdapat 35 fintech yang terdaftar di Bank Indonesia (BI) mulai dari Penyelenggara Sistem Pembayaran dan Pemrosesan Transaksi Pembayaran. Lalu, sebanyak 87 Inovasi Keuangan Digital (IKD) terdaftar di OJK sebagai penyelenggara, dengan kontribusi transaksi Rp9,87 triliun sejak tahun 2018.

"Terdapat juga empat securities crowdfunding (SCF) yang terdaftar di OJK sebagai penyelenggara, dengan Rp196,68 miliar pembiayaan diberikan kepada UMKM," tambah Wimboh.

Namun, dia menyebutkan, secara kompetitif, negara lain sudah terlebih dahulu menerapkan teknologi digital dalam ekonominya. Ditambah lagi, negara tetangga seperti Singapura sudah menerapkan teknologi itu dalam platform digitalnya yang melayani jumlah penduduknya yang mencapai angka 3 juta-an.

"Indonesia penduduknya besar, saya rasa kita sudah tidak boleh ketinggalan. Kita harus menjadi tuan rumah di negeri sendiri dalam memberikan layanan digital di semua sektor," ujar Wimboh.

Dia mengatakan, dengan adanya teknologi, layanan ini bisa hadir di seluruh pelosok Indonesia, dan juga memberikan servis terbaik. Memang, harus ada ekosistem yang dibangun pemerintah terutama dalam membangun signal di wilayah-wilayah pelosok.

"Kita juga harus melindungi kepentingan masyarakat, jangan sampai masyarakat tidak paham berkaitan dengan produk teknologi yang suka tidak suka. Apabila tidak diserve oleh provider domestik, lembaga keuangan atau bisnis apapun, akan dimasuki produk lain selain dari Indonesia. Karena produk teknologi itu borderless di dalam cyberspace yang tidak bisa diblokade oleh OJK," jelas Wimboh.

Baca juga:Pulihkan Hubungan, Bos Intelijen Arab Saudi Bertemu Assad di Suriah

Dia mengatakan, jika tidak ada produk itu di Indonesia, maka konsumen akan mencari-cari hingga ke luar negeri. Maka dari itu, OJK akan memberikan ruang lebih luas dalam produk-produk teknologi terutama digital keuangan, dengan catatan kepentingan konsumen didahulukan.

"Karena konsumen adalah orang-orang yang tidak semuanya paham soal produk teknologi dan tidak semuanya melek ketentuan," pungkas Wimboh.
(uka)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
2 Terobosan Baru Meningkatkan...
2 Terobosan Baru Meningkatkan Akurasi Penilaian Kredit, Didukung AI
Angela Tanoesoedibjo...
Angela Tanoesoedibjo Beberkan 3 Strategi MNC Group Hadapi Tantangan Bisnis
Julo Rilis Aplikasi...
Julo Rilis Aplikasi di iOS, Bidik 20 Juta Pengguna Baru
OJK Sebut LPS Bukan...
OJK Sebut LPS Bukan Penjamin Bank Emas, Lantas Siapa?
5 Aplikasi Kredit Tanpa...
5 Aplikasi Kredit Tanpa DP, Aman dan Terpercaya
3 Pelaku Industri Keuangan...
3 Pelaku Industri Keuangan Digital Kolaborasi Gelar Literasi Next-Gen Fintech
Lowongan Kerja OJK di...
Lowongan Kerja OJK di 2025 Segera Dibuka, Peminat Masih Minim
5 Cicilan dan Pinjaman...
5 Cicilan dan Pinjaman dengan Bunga Terbaik serta Aman Digunakan
Cara Fintech Berperan...
Cara Fintech Berperan Dorong Pertumbuhan Ekonomi
Rekomendasi
Jepang Prediksi Gempa...
Jepang Prediksi Gempa Bumi Besar yang bisa Tewaskan 300.000 Orang
Duka Anak Atas Meninggalnya...
Duka Anak Atas Meninggalnya Ray Sahetapy: Selamat Jalan Ayah
Kim Soo Hyun Merasa...
Kim Soo Hyun Merasa Dijebak Keluarga Kim Sae Ron sebagai Pedofil
Berita Terkini
Ekonomi 15 Negara Mitra...
Ekonomi 15 Negara Mitra Dagang AS yang Paling Terpukul Tarif Timbal Balik Trump
5 jam yang lalu
BRI Menanam Grow & Green...
BRI Menanam Grow & Green Transplantasi Terumbu Karang, Selamatkan Ekosistem Laut di NTB
6 jam yang lalu
Jadwal Program Pemutihan...
Jadwal Program Pemutihan Pajak Kendaraan Tahun 2025 di 11 Provinsi
6 jam yang lalu
Pecah Rekor Lagi, Harga...
Pecah Rekor Lagi, Harga Emas Antam Tembus Rp1.826.000 per Gram
7 jam yang lalu
1,9 Juta Kendaraan Tinggalkan...
1,9 Juta Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Sampai Hari Pertama Lebaran
8 jam yang lalu
2 Juta Orang Sudah Mudik...
2 Juta Orang Sudah Mudik Lebaran Gunakan Kereta Api
9 jam yang lalu
Infografis
450 Karyawan Tokopedia...
450 Karyawan Tokopedia di Indonesia Akan di-PHK oleh ByteDance
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved