Larangan Mudik Membawa Hikmah Bagi Kota-kota Besar, Uang Berputar Capai Rp1,50 T

Selasa, 11 Mei 2021 - 14:38 WIB
loading...
Larangan Mudik Membawa Hikmah Bagi Kota-kota Besar, Uang Berputar Capai Rp1,50 T
Larangan mudik Lebaran 2021 menurut pengusaha pribumi Indonesia, justru memberi hikmah khususnya untuk para pelaku usaha di kota-kota besar. Foto/Dok
A A A
JAKARTA - Larangan mudik Lebaran 2021 menurut pengusaha pribumi Indonesia, justru memberi hikmah khususnya untuk para pelaku usaha di kota-kota besar. Misalnya seperti para pelaku usaha di Jabodetabek. Sebelumnya Badan Pusat Statistik (BPS) menyatakan larangan mudik akan memengaruhi konsumsi rumah tangga dan akan berdampak pada pertumbuhan ekonomi domestik.



Ketua Umum DPD Himpunan Pengusaha Pribumi Indonesia (HIPPI) DKI Jakarta, Sarman Simanjorang menilai, adanya kebijakan ini membuat masyarakat di Ibu Kota ataupun di Jabodetabek terpaksa untuk tidak keluar kota dan memanfaatkan libur Idul Fitri untuk beraktivitas di dalam kota sendiri.

“Saya melihat bahwa ada indikator-indikator yang akan mampu menggerakkan ekonomi dan menguntungkan ekonomi di kota-kota besar atau di Jabodetabek. Misalnya, kita lihat banyak pengusaha-pengusaha yang saat ini sudah mampu membayar THR, walaupun memang sebagian besar belum mampu, tapi ada kenaikan dibanding tahun lalu,” ujar Sarman dalam acara Market Review IDX Channel, Selasa (11/5/2021).

Selain itu, dia menjelaskan, pemerintah juga sudah memberikan THR full kepada ASN, TNI, dan Polri. Pada posisi tersebut, diprediksi hanya sebagian kecil orang yang mengirimkan dana THR untuk ke daerah atau keluarga yang berada di kampung. Dan ada kemungkinan dana tersebut dipakai untuk berbelanja di kota masing-masing.

“Semua dana-dana ini mungkin akan saving juga, tapi mereka akan bergerak di kota masing-masing. Makanya kalau saya bicara asumsi Jabodetabek ya nanti masyarakat Jabodetabek ini akan berputar di Jabodetabek. Mereka akan pergi ke mal, ke restoran, atau ke pusat-pusat wisata,” jelas Ketua Umum DPD HIPPI DKI Jakarta tersebut.



Lanjut Sarman, dengan adanya kondisi tersebut nantinya diperkirakan akan ada transaksi ekonomi yang lumayan besar.

“Kalau kita bandingkan setiap tahun kalau tidak ada Covid, itu kan hampir sekitar 6-7 juta masyarakat Jakarta atau Jabodetabek itu mudik atau sekitar 2,5 juta keluarga asumsinya. Kalau saya hitung-hitung paling kecil selama Idul Fitri ini mereka membelanjakan Rp500.000, itu perputarannya kalau di Jabodetabek aja sudah hampir Rp1,50 triliun,” pungkas dia.
(akr)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2017 seconds (0.1#10.140)