Dorong Sektor Pariwisata, Wagub Sulut Apresiasi Business Matching Mister Aladin
loading...
A
A
A
MANADO - Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara ( Pemprov Sulut ) mengapresiasi kegiatan business matching yang diselenggarakan Digital Travel Agent MNC, Mister Aladin dan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf). Langkah kolaborasi ini diharapkan mampu mendorong sektor pariwisata di Sulut.
"Ini sebagai suatu wujud komitmen kita bersama untuk membantu secara khusus Provinsi Sulawesi Utara dalam konteks kepariwisataan," kata Wakil Gubernur Sulut Steven Kandouw saat ditemui di kantornya, Rabu (19/5/2021).
Steven mengatakan, sebagai daerah yang masuk dalam kategori super prioritas Kawasan Ekonomi Khusus, Sulut diharapkan mampu mendongkrak pasar wisatawan yang lebih luas.
"Tapi saya yakin kedatangan teman-teman (Mister Aladin dan Kemenparekraf) tidak akan sia-sia. Output dan outcomenya akan beriringan. Kita lihat, kita rasakan dan kita ambil manfaatnya," ucap mantan ketua DPRD ini.
Kandouw mengatakan, tren pertumbuhan ekonomi wilayah Sulut cenderung positif selama masa pandemi Covid-19. Hal ini tak lepas dari berbagai faktor yang menunjang kekebalan ekonomi daerah seperti sektor pertanian, perikanan dan kehutanan.
"Maka Gubernur Olly Donlokambey men-drive sektor-sektor itu termasuk sektor ini kita cari link-nya, benang merahnya di sektor pariwisata yang selama ini terpuruk," jelasnya.
Adapun tiga sektor itu, lanjutnya saling beriringan membantu sektor pariwisata. "Pertama, tentunya pelaku kepariwisataan ini secara gampang cepat untuk merelokasi, selain itu mendivertifikasi usahanya, terutama sumber daya manusianya," katanya.
Kedua, karena banyaknya tren investasi dari luar masuk ke beberapa sektor usaha di Indonesia memudahkan para pekerja asing masuk dan harus diisolasi terlebih dahulu.
"Utama kesehatan, setelah dilihat oleh pemerintah pusat kita paling siap menjadi pintu kedatangan tenaga-tenaga profesional dari negara asing. Jadi untuk ke dareah lain semua harus dari Sulut. Dan dengan ini berkah para pelaku perhotelan mereka mendapatkan tamu isolasi selama lima hari. Hanya ada dua pintu gerbang Jakarta dan Manado. Dan ini sangat membantu kita," ucap lulusan Fisipol UI ini.
Kandouw melanjutkan, kedatangan kunjungan domestik saat ini mulai meningkat lagi. Hal itu karena gencarnya promosi yang dilakuakan Kemenparekaf. "Di samping itu, kita menjadi terkenal karena komitmen kita melaksanakan protokol kesehatan," katanya.
Karena itu, kekinian, pihaknya tengah menargetkan pelaksanaan platform wisata digital atau electronic-Tourism (E-Tourism). Hal itu untuk mengikuti tren global dan inovasi dalam menggaet para wisatawan. "Jadi target Pemprov Sulut karena memang digital tourism ini mutlak, kalau kita tidak lakukan maka sangat-sangat tertinggal,” terangnya.
Karenanya, ia berpendapat, adanya digital travel agent Mister Aladin, merupakan sarana untuk membangun relasi ke pasar yang lebih luas. “Saya yakin Mister Aladin ini network-nya luas, skalanya besar akan sangat membantu stakeholder pariwisata kita di Sulut,” pungkasnya.
"Ini sebagai suatu wujud komitmen kita bersama untuk membantu secara khusus Provinsi Sulawesi Utara dalam konteks kepariwisataan," kata Wakil Gubernur Sulut Steven Kandouw saat ditemui di kantornya, Rabu (19/5/2021).
Steven mengatakan, sebagai daerah yang masuk dalam kategori super prioritas Kawasan Ekonomi Khusus, Sulut diharapkan mampu mendongkrak pasar wisatawan yang lebih luas.
"Tapi saya yakin kedatangan teman-teman (Mister Aladin dan Kemenparekraf) tidak akan sia-sia. Output dan outcomenya akan beriringan. Kita lihat, kita rasakan dan kita ambil manfaatnya," ucap mantan ketua DPRD ini.
Kandouw mengatakan, tren pertumbuhan ekonomi wilayah Sulut cenderung positif selama masa pandemi Covid-19. Hal ini tak lepas dari berbagai faktor yang menunjang kekebalan ekonomi daerah seperti sektor pertanian, perikanan dan kehutanan.
"Maka Gubernur Olly Donlokambey men-drive sektor-sektor itu termasuk sektor ini kita cari link-nya, benang merahnya di sektor pariwisata yang selama ini terpuruk," jelasnya.
Adapun tiga sektor itu, lanjutnya saling beriringan membantu sektor pariwisata. "Pertama, tentunya pelaku kepariwisataan ini secara gampang cepat untuk merelokasi, selain itu mendivertifikasi usahanya, terutama sumber daya manusianya," katanya.
Kedua, karena banyaknya tren investasi dari luar masuk ke beberapa sektor usaha di Indonesia memudahkan para pekerja asing masuk dan harus diisolasi terlebih dahulu.
"Utama kesehatan, setelah dilihat oleh pemerintah pusat kita paling siap menjadi pintu kedatangan tenaga-tenaga profesional dari negara asing. Jadi untuk ke dareah lain semua harus dari Sulut. Dan dengan ini berkah para pelaku perhotelan mereka mendapatkan tamu isolasi selama lima hari. Hanya ada dua pintu gerbang Jakarta dan Manado. Dan ini sangat membantu kita," ucap lulusan Fisipol UI ini.
Kandouw melanjutkan, kedatangan kunjungan domestik saat ini mulai meningkat lagi. Hal itu karena gencarnya promosi yang dilakuakan Kemenparekaf. "Di samping itu, kita menjadi terkenal karena komitmen kita melaksanakan protokol kesehatan," katanya.
Karena itu, kekinian, pihaknya tengah menargetkan pelaksanaan platform wisata digital atau electronic-Tourism (E-Tourism). Hal itu untuk mengikuti tren global dan inovasi dalam menggaet para wisatawan. "Jadi target Pemprov Sulut karena memang digital tourism ini mutlak, kalau kita tidak lakukan maka sangat-sangat tertinggal,” terangnya.
Karenanya, ia berpendapat, adanya digital travel agent Mister Aladin, merupakan sarana untuk membangun relasi ke pasar yang lebih luas. “Saya yakin Mister Aladin ini network-nya luas, skalanya besar akan sangat membantu stakeholder pariwisata kita di Sulut,” pungkasnya.
(fai)