Stok Bawang Merah Dijamin Aman, Kementan Kawal Distribusi
loading...
A
A
A
Sebagai sentra terbesar, Brebes mampu menyumbang sekitar 30-40% produksi nasional setiap tahun. “Tahun ini memang panen raya mundur di bulan Juni, musim hujannya baru mulai Desember tahun lalu jadi nunggu pertanaman padi dulu baru tanam raya bawang merah,” lanjutnya.
Senada, Ketua Asosiasi Bawang Merah Indonesia (ABMI) Juwari yang juga petani bawang merah Brebes menyatakan kendala distribusi akibat Pembatasan Sosial Berskala Besar cukup mempengaruhi pasokan.
“Kalau kondisi normal dan permintaan tinggi, setiap hari tidak kurang 50 ton bisa kita kirim keluar Brebes, sekarang paling hanya 20-30 ton saja. Seminggu setelah lebaran nanti panenan diperkirakan mulai nambah banyak, dan pasokan bisa segera normal” ujarnya.
Juwari mengaku saat ini banyak petani bawang merah menikmati harga yang cukup tinggi di tingkat petani yang mencapai Rp 30 ribu - Rp 35 ribu per kilogram. Harga tersebut digadang dapat berangsur normal seiring pemerataan distribusi dan panen raya. “Mudah-mudahan nanti panen raya harga tetap terkendali normal,” pungkas Juwari.
Senada, Ketua Asosiasi Bawang Merah Indonesia (ABMI) Juwari yang juga petani bawang merah Brebes menyatakan kendala distribusi akibat Pembatasan Sosial Berskala Besar cukup mempengaruhi pasokan.
“Kalau kondisi normal dan permintaan tinggi, setiap hari tidak kurang 50 ton bisa kita kirim keluar Brebes, sekarang paling hanya 20-30 ton saja. Seminggu setelah lebaran nanti panenan diperkirakan mulai nambah banyak, dan pasokan bisa segera normal” ujarnya.
Juwari mengaku saat ini banyak petani bawang merah menikmati harga yang cukup tinggi di tingkat petani yang mencapai Rp 30 ribu - Rp 35 ribu per kilogram. Harga tersebut digadang dapat berangsur normal seiring pemerataan distribusi dan panen raya. “Mudah-mudahan nanti panen raya harga tetap terkendali normal,” pungkas Juwari.
(akr)