Kabar Terbaru Bitcoin Usai Runtuhnya Mata Uang Kripto

Jum'at, 21 Mei 2021 - 21:15 WIB
loading...
Kabar Terbaru Bitcoin Usai Runtuhnya Mata Uang Kripto
Harga Bitcoin kembali stabil usai kejatuhan cryptocurrency yang sempat terjun bebas hingga 30%. Pada perdagangan Jumat hari ini, harga Bitcoin bertahan kokoh. Foto/Dok
A A A
NEW YORK - Harga Bitcoin kembali stabil usai kejatuhan cryptocurrency yang sempat terjun bebas hingga 30%. Pada perdagangan Jumat hari ini, harga Bitcoin bertahan kokoh di atas level USD40.000 usai investor cryptocurrency terguncang oleh penjualan besar-besaran di awal pekan.

Dilansir CNBC, mata uang kripto yang paling populer di dunia itu terpantau berbalik menguat 2,2% dengan harga USD41.065 menurut data Coin Metrics, dengan kecepatan terburuk dalam satu pekan sejak 13 Maret. Sebelumnya mata uang digital ini juga sempat rebound di atas USD42.000 berusaha untuk bangkit.



Sementara itu Cryptocurrency pada zona merah pada perdagangan Jumat, dimana ether turun 3,4% pada posisi USD2.707, XRP ambruk 4,6% di posisi USD1.13 dan litecoin turun 2% menjadi USD206. Dogecoin, kripto yang terinspirasi meme dan didukung oleh CEO Tesla Elon Musk, turun 2,8% setara 39 sen.

Penguatan Bitcoin menutup perdagangan pada hari Jumat, setelah Departemen Keuangan AS sehari sebelumnya memperketat aturan cryptocurrency. Dimana transfer mata uang digital senilai USD10.000 atau lebih harus dilaporkan ke IRS.

"Cryptocurrency sudah menimbulkan masalah deteksi yang signifikan dengan memfasilitasi aktivitas ilegal secara luas termasuk penghindaran pajak," kata otoritas AS.

Langkah yang dilakukan AS menjadi sinyal babak baru adanya aturan ketat pada cryptocurrency. Seperti diketahui pada awal pekan ini, China melarang lembaga keuangan dan perusahaan pembiayaan untuk menyediakan layanan terkait kripto serta sinyal yang sedikit membingungkan dari Elon Musk.

CEO Tesla itu dikenal sebagai pendukung Bitcoin pada awal ini, dimana produsen mobil listrik itu telah membeli cryptocurrency senilai USD1,5 miliar. Selanjutnya Elon Musk juga menerima mata uang digital sebagai alat pembayaran.



Namun, kemudian Musk tidak lagi menerima bitcoin sebagai alat pembayaran untuk pembelian mobil Tesla. Pernyataan ini disampaikan minggu lalu, lantaran kekhawatiran atas konsumsi energi bitcoin yang sangat besar.

Para kritikus diketahui telah lama memperingatkan tentang dampak lingkungan dari bitcoin. Cryptocurrency dinilai menggunakan listrik setara seluruh negara seperti Uni Emirat Arab dan Pakistan, menurut peneliti Universitas Cambridge.
(akr)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1188 seconds (0.1#10.140)