IHSG Drop ke Level 5.400, Ini Sebabnya
loading...
A
A
A
JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berada di level bawah 5.400. President Director Astronacci International, Gema Goeyardi menilai hal itu karena ada gap.
“Gap ini akan menjadi salah satu gerbang indeks untuk kemungkinan besar mengakhiri penurunan dan mulai masuk ke dalam akumulasi,” katanya dalam Market Opening IDX Channel, Selasa (25/5/2021).
Dengan posisi pergerakan indeks yang ada sekarang ini, Gema menyarankan untuk mempersiapkan amunisi karena ada dana besar dari Indonesia yang akan masuk. Salah satu tandanya adalah tax amnesty yang sudah didengungkan.
Apabila dana sudah masuk ke Indonesia, Gema memprediksi dana tersebut bukan masuk ke bursa secara keseluruhan. Namun, Gema melihat dalam beberapa waktu akan ada muncul dana-dana yang masuk ke dalam bursa. “Itu akan menjadi sebuah momentum untuk saham kita naik kembali,”pungkasnya.
Dalam kesempatan yang sama, Gema mengamati market Indonesia masih dalam kondisi lemah yang diturunkan secara perlahan. Dia melihat market selama 14 tahun terakhir disetiap 2 atau 3 tahun bullish nanti akan diikuti dengan 1 tahun dengan kondisi market yang anomali.
“Biasanya system market seperti itu terjadi karena kemungkinan ada dana-dana besar yang masuk ke Indonesia. Dalam perjalanannya setiap kali ada big money yang akan masuk dana orang Indonesia, biasanya market kita itu akan merespon dengan cara yang seperti ini,” jelasnya.
“Gap ini akan menjadi salah satu gerbang indeks untuk kemungkinan besar mengakhiri penurunan dan mulai masuk ke dalam akumulasi,” katanya dalam Market Opening IDX Channel, Selasa (25/5/2021).
Dengan posisi pergerakan indeks yang ada sekarang ini, Gema menyarankan untuk mempersiapkan amunisi karena ada dana besar dari Indonesia yang akan masuk. Salah satu tandanya adalah tax amnesty yang sudah didengungkan.
Apabila dana sudah masuk ke Indonesia, Gema memprediksi dana tersebut bukan masuk ke bursa secara keseluruhan. Namun, Gema melihat dalam beberapa waktu akan ada muncul dana-dana yang masuk ke dalam bursa. “Itu akan menjadi sebuah momentum untuk saham kita naik kembali,”pungkasnya.
Dalam kesempatan yang sama, Gema mengamati market Indonesia masih dalam kondisi lemah yang diturunkan secara perlahan. Dia melihat market selama 14 tahun terakhir disetiap 2 atau 3 tahun bullish nanti akan diikuti dengan 1 tahun dengan kondisi market yang anomali.
“Biasanya system market seperti itu terjadi karena kemungkinan ada dana-dana besar yang masuk ke Indonesia. Dalam perjalanannya setiap kali ada big money yang akan masuk dana orang Indonesia, biasanya market kita itu akan merespon dengan cara yang seperti ini,” jelasnya.
(nng)