Awas! Brand Lawas Bisa Tergerus Pemain Anyar yang Melek Digital

Kamis, 27 Mei 2021 - 23:33 WIB
loading...
Awas! Brand Lawas Bisa...
Foto/Ist
A A A
JAKARTA - Di era disruptif ini, brand lama yang mengabaikan digitalisasi bisa tergerus oleh brand anyar yang justru lebih melek digital. Tak heran jika sebuah brand yang sudah cukup dikenal selama puluhan tahun di ranah offline, bisa menjadi brand yang tidak dikenal di ranah online, atau setidaknya kalah bersaing dengan brand-brand baru namun lebih dulu eksis di ranah digital.

Karena itu penting bagi sebuah brand untuk hadir secara online dengan memanfaatkan berbagai platform yang tersedia, mulai dari website, marketplace, bahkan media sosial untuk mempertahankan brand yang sudah dikenal oleh masyarakat. Hadirnya platform e-commerce atau marketplace pun menjadi channel yang tidak boleh dilewatkan. Berbagai fitur yang disajikan, seperti pencarian, pemberian rating dan review, memberikan nilai yang sangat penting bagi sebuah brand.

Baca juga:Jaga Suplai Daging, Berdikari Gandeng RPH Balaraja

Tri Raharjo, CEO TRAS N CO Indonesia, mengungkapkan branding di era digital sudah tidak terelakkan lagi, terlebih di masa pandemi Covid-19, karena semua orang cenderung mengakses internet dan berbelanja melalui marketplace. Kondisi itulah yang kini mendasari konsumen untuk menilai sebuah brand untuk menjadi pilihan konsumen.

Tri Raharjo yang juga dikenal sebagai pakar dan peneliti brand ini menjelaskan, aktifitas branding sangat penting untuk meningkatkan nilai dari sebuah merek. Sementara branding di era digital kini telah mengalami disrupsi, karena pengguna internet di Indonesia sudah menyentuh 70% lebih dari penduduk Indonesia.

“Di internet, dalam 60 detik saat ini terjadi 4,1 juta pencarian, 4,7 juta orang melihat video, 1,4 juta melihat facebook, 695 ribu melihat instagram, USD1,6 juta transaksi belanja online, dan masih banyak aktivitas di internet lainnya. Ini sangat menarik,” ungkap Tri mengutip Data What Happens In An Internet 60 Seconds 2021, Kamis (27/5/2021).

Lebih lanjut Tri menjelaskan, ada beberapa perilaku konsumen ketika mencari produk atau brand di era digital. Pertama, melakukan penelusuran di mesin pencari atau melakukan marketplace.

Penelusuran yang dilakukan alih-alih untuk membeli barang, ketika ingin bertransaksi secara offline, konsumen juga melakukan penelusuran internet untuk mencari referensi produk yang dicari. Sehingga ketika datang ke toko, konsumen telah mendapatkan informasi, dan langsung menuju produk atau brand yang dipilih.

Untuk melihat brand-brand pilihan konsumen, INFOBRAND.ID sebagai Indonesia Brand Media bekerja sama dengan TRAS N CO Indonesia, sebagai perusahaan consulting yang fokus pada penelitian akan perkembangan brand & bisnis di Indonesia, khususnya riset berbasis digital, menginisiasi survei Brand Choice Index. Survei itu merupakan riset keterpilihan sebuah brand atas produk yang ditawarkan kepada konsumen, berdasarkan survei digital melalui platform market place atau e-commerce.

Survei Brand Choice Index berdasarkan 3 (tiga) Aspek Penilaian yaitu; Digital Brand Awareness Aspect, Digital Consumer Choice Aspect, Digital Consumer Reviews & Rating Aspect. Survei dilakukan pada bulan Februari-April 2021, terhadap 150 kategori produk dengan lebih dari 1.000-an brand tersurvei.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1660 seconds (0.1#10.140)