Konsumsi Muslim Dunia USD2,02 Triliun, Wapres Taruh Perhatian ke Fesyen dan Kosmetik
loading...
A
A
A
JAKARTA - Wakil Presiden (Wapres) Ma’ruf Amin meminta untuk menaruh perhatian serius pada sektor fashion muslim , mengingat peluang yang cukup besar untuk ekspansi ke seluruh dunia. Potensi industri halal dunia sangat besar, dimana berdasarkan State Global Islamic Economic Report 2020-2021, melaporkan tingkat konsumsi masyarakat muslim dunia mencapai USD2,02 triliun di sektor makanan, farmasi, kosmetik, mode, perjalanan dan media atau rekreasi halal.
Dari jumlah tersebut, produk fesyen muslim menjadi salah satu favorit masyarakat dunia. Hal ini dibuktikan dengan jumlah pengeluaran masyarakat muslim dunia terhadap mode fashion yang mencapai USD277 miliar, meningkat 4,2% dari tahun sebelumnya.
Bahkan, angka tersebut diperkirakan akan terus mengalami peningkatan mencapai USD311 miliar pada tahun 2024. Tentunya, hal ini merupakan peluang besar bagi perkembangan dan ekspansi pasar fashion Indonesia ke seluruh dunia.
Oleh karena itu, Wakil Presiden Ma’ruf Amin meminta agar peluang ini dimanfaatkan dengan sebaik mungkin. Misalnya dengan memperkuat promosi dan pemasarannya dengan menggunakan market place.
“Untuk itu kita harus memperkuat promosi dan pemasarannya melalui pemanfaatan market place berbasis teknologi digital,” ujarnya dalam acara Indonesia Industrial Moslem Exhibition secara virtual, Kamis (3/6/2021).
Selain itu lanjut Wapres, kehadiran desainer, komunitas hingga asosiasi fesyen muslim juga perlu didorong lagi. Mengenai promosinya, Wapres juga mengusulkan agar bisa mengundang influencer sebagai sarana promosi agar lebih menarik.
“Fokus pada sektor fashion turut mendorong hadirnya desainer, komunitas dan asosiasi fashion muslim. Berbagai program fashion muslim diselenggarakan secara luas dengan mengundang influencer untuk promosi,” jelasnya.
Potensi lainya adalah ada pada komestik halal. Di mana konsumsi masyarakay muslim dunia pada produk komestik halal mencapai USD66 miliar. “Demikian juga pada komoditi kosmetik halal, konsumsi masyarakat muslim dunia mencapai USD66 miliar, atau meningkat 3,4% dibandingkan tahun sebelumnya,” ungkapnya.
Dari jumlah tersebut, produk fesyen muslim menjadi salah satu favorit masyarakat dunia. Hal ini dibuktikan dengan jumlah pengeluaran masyarakat muslim dunia terhadap mode fashion yang mencapai USD277 miliar, meningkat 4,2% dari tahun sebelumnya.
Bahkan, angka tersebut diperkirakan akan terus mengalami peningkatan mencapai USD311 miliar pada tahun 2024. Tentunya, hal ini merupakan peluang besar bagi perkembangan dan ekspansi pasar fashion Indonesia ke seluruh dunia.
Oleh karena itu, Wakil Presiden Ma’ruf Amin meminta agar peluang ini dimanfaatkan dengan sebaik mungkin. Misalnya dengan memperkuat promosi dan pemasarannya dengan menggunakan market place.
“Untuk itu kita harus memperkuat promosi dan pemasarannya melalui pemanfaatan market place berbasis teknologi digital,” ujarnya dalam acara Indonesia Industrial Moslem Exhibition secara virtual, Kamis (3/6/2021).
Selain itu lanjut Wapres, kehadiran desainer, komunitas hingga asosiasi fesyen muslim juga perlu didorong lagi. Mengenai promosinya, Wapres juga mengusulkan agar bisa mengundang influencer sebagai sarana promosi agar lebih menarik.
“Fokus pada sektor fashion turut mendorong hadirnya desainer, komunitas dan asosiasi fashion muslim. Berbagai program fashion muslim diselenggarakan secara luas dengan mengundang influencer untuk promosi,” jelasnya.
Potensi lainya adalah ada pada komestik halal. Di mana konsumsi masyarakay muslim dunia pada produk komestik halal mencapai USD66 miliar. “Demikian juga pada komoditi kosmetik halal, konsumsi masyarakat muslim dunia mencapai USD66 miliar, atau meningkat 3,4% dibandingkan tahun sebelumnya,” ungkapnya.
(akr)