Menjaga Rantai Pasokan Material Konstruksi, PUPR Ungkap Temuan di Silicon Valey Cikarang
loading...
A
A
A
Terakhir, Nicodemus juga mengingatkan akan pentingnya pencatatan Sumber Daya Material dan Peralatan Konstruksi (SDMPK) sesuai amanat Peraturan Menteri PUPR NO.7 TAHUN 2021 tentang Pencatatan Sumber Daya Material dan Peralatan Konstruksi. Dalam Permen itu disebutkan bahwa tujuan pencatatan SDMPK ini adalah untuk menyiapkan pangkalan data SDMPK, Meminimalkan ketidakpastian informasi terkait ketersediaan SDMPK, mendukung pemenuhan standar Keamanan, Kesehatan, Keselamatan, dan Keberlanjutan (K4).
PT Tatalogam Lestari pun mendukung langkah-langkah yang diambil Kementerian PUPR terkait SDMPK ini. Vice Presiden PT Tatalogam Lestari, Stephanus Koeswandi menyebut, rantai pasok material konstruksi harus dijaga keseimbangannya. Karena dampaknya cukup siginifikan dalam pembangunan infrastruktur di tanah air.
“Industry konstruksi sangat penting menjadi tulang punggung dalam pemulihan ekonomi karena dampak pandemic covid 19. Karena itu kami sangat berterimakasih atas kunjungan Direktur Kelembagaan dan Sumber Daya Konstruksi Kementerian PUPR, bapak Nicodemus Daud untuk melihat kesiapan dan memahami kesulitan-kesulitan apa yang terjadi di lapangan," terang Stephanus di kesempatan yang sama.
Lebih lanjut Ia menekankan, Tatalogam Group juga mengusung rantai pasok material konstruksi. "Kalau di bisnis kita bicara ekosistem dari hulu ke hilir. Kita kawal. Karena ekosistem baja ringan ini perlu kita jaga supaya selalu sehat dan berkembang terus khususnya dalam mendukung infrastruktur, terutama dalam pembangunan ibukota baru kita," sambungnya.
Patut diketahui, PT Tatalogam Lestari merupakan salah satu produsen baja ringan nasional terbaik di Indonesia yang memproduksi genteng metal dan baja ringan yang sudah mengantungsi sertifikat TKDN dan SNI. Tatalogam Group juga merupakan perusahaan manufaktur logam pertama yang telah bertransformasi menuju industri 4.0.
Anak usaha PT Tatalogam Lestari, yakni Tata Metal Lestari adalah pabrik baja lapis zinc-aluminium untuk bahan baku genteng metal dan baja ringan dengan merek dagang Nexalume. Pabrik ini memiliki kapasitas produksi sebesar 225.000 ton per tahun.
PT Tatalogam Lestari pun mendukung langkah-langkah yang diambil Kementerian PUPR terkait SDMPK ini. Vice Presiden PT Tatalogam Lestari, Stephanus Koeswandi menyebut, rantai pasok material konstruksi harus dijaga keseimbangannya. Karena dampaknya cukup siginifikan dalam pembangunan infrastruktur di tanah air.
“Industry konstruksi sangat penting menjadi tulang punggung dalam pemulihan ekonomi karena dampak pandemic covid 19. Karena itu kami sangat berterimakasih atas kunjungan Direktur Kelembagaan dan Sumber Daya Konstruksi Kementerian PUPR, bapak Nicodemus Daud untuk melihat kesiapan dan memahami kesulitan-kesulitan apa yang terjadi di lapangan," terang Stephanus di kesempatan yang sama.
Lebih lanjut Ia menekankan, Tatalogam Group juga mengusung rantai pasok material konstruksi. "Kalau di bisnis kita bicara ekosistem dari hulu ke hilir. Kita kawal. Karena ekosistem baja ringan ini perlu kita jaga supaya selalu sehat dan berkembang terus khususnya dalam mendukung infrastruktur, terutama dalam pembangunan ibukota baru kita," sambungnya.
Patut diketahui, PT Tatalogam Lestari merupakan salah satu produsen baja ringan nasional terbaik di Indonesia yang memproduksi genteng metal dan baja ringan yang sudah mengantungsi sertifikat TKDN dan SNI. Tatalogam Group juga merupakan perusahaan manufaktur logam pertama yang telah bertransformasi menuju industri 4.0.
Anak usaha PT Tatalogam Lestari, yakni Tata Metal Lestari adalah pabrik baja lapis zinc-aluminium untuk bahan baku genteng metal dan baja ringan dengan merek dagang Nexalume. Pabrik ini memiliki kapasitas produksi sebesar 225.000 ton per tahun.
(akr)