Diguyur Rp693,83 Miliar, Proyek KA Makassar-Parepare Ditarget Rampung di 2022
loading...
A
A
A
JAKARTA - Pengerjaan proyek pembangunan prasarana kereta api Makassar-Parepare di Sulawesi Selatan akan segera dilakukan. Hal tersebut setelah PT Celebes Railway Indonesia (CRI) sebagai kontraktor mendapatkan fasilitas pinjaman sindikasi senilai Rp693,83 miliar.
Adapun pemberian fasilitas pinjaman itu berasal dari PT Indonesia Infrastructure Finance dan PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero) serta Perjanjian Line Fasilitas Pembiayaan Sindikasi dengan PT Bank Syariah Indonesia Tbk atau BSI.
Direktur Utama CRI, Helmi Adam mengatakan, pembiayaan atas proyek pembangunan jalur Kereta Api Makassar – Parepare di Sulawesi Selatan akan dilakukan dalam 2 trase.
Pertama adalah trase A untuk membiayai konstruksi, pengujian dan uji coba, serta penyelesaian Emplasemen Stasiun Pelabuhan Garongkong sebagai salah satu bagian dari Prasarana Perkeretapaian Segmen B dan Prasarana Perkeretaapian Segmen F dari jalur kereta api Makassar – Parepare.
“Sementara trase B untuk membiayai bunga selama masa konstruksi, dengan menggunakan skema konvensional maupun syariah,” ujarnya dalam acara penandatanganan perjanjian pembiayaan proyek Kereta Api Makassar - Parepare di Hotel Ritz Carlton, Jakarta, Kamis (3/6/2021).
Proyek pembangunan jalur kereta api Makassar-Parepare ini nantinya akan menjadi proyek pembangunan kereta api pertama di Indonesia yang menggunakan skema KPBU (Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha). Diharapkan proyek ini bisa rampung dan operasional pada 2022.
“Ditargetkan beroperasi secara komersial di tahun 2022 untuk melayani area Sulawesi Selatan meliputi 5 Kabupaten atau Kota yaitu Kabupaten Maros, Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan, Kabupaten Barru, Kota Makassar, dan Kota Parepare,” jelasnya.
Nantinya, jalur Kereta Api Makassar – Parepare tersebut akan berperan sebagai sarana transportasi untuk mendukung permintaan angkutan penumpang dan perpindahan barang. Selain itu, proyek ini juga diharapkan bisa sebagai sarana untuk membangun konektivitas nasional.
“Sebagai salah satu proyek strategis nasional Pemerintah dengan nilai proyek kurang lebih Rp1 triliun, proyek pembangunan jalur Kereta Api Makassar – Parepare di Sulawesi Selatan diharapkan dapat memberikan dampak langsung maupun tidak langsung pada percepatan pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat di Sulawesi Selatan,” tuturnya.
Sebagai informasi, proyek Rel kereta api Makassar – Parepare dengan panjang 142 km ini merupakan inisiasi Pemerintah dan bagian dari Proyek Strategis Nasional. Ini juga merupakan bagian dari Jaringan Kereta Api Trans-Sulawesi dan diharapkan dapat mendukung peningkatan dan distribusi pertumbuhan ekonomi nasional di Sulawesi.
Adapun pemberian fasilitas pinjaman itu berasal dari PT Indonesia Infrastructure Finance dan PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero) serta Perjanjian Line Fasilitas Pembiayaan Sindikasi dengan PT Bank Syariah Indonesia Tbk atau BSI.
Direktur Utama CRI, Helmi Adam mengatakan, pembiayaan atas proyek pembangunan jalur Kereta Api Makassar – Parepare di Sulawesi Selatan akan dilakukan dalam 2 trase.
Pertama adalah trase A untuk membiayai konstruksi, pengujian dan uji coba, serta penyelesaian Emplasemen Stasiun Pelabuhan Garongkong sebagai salah satu bagian dari Prasarana Perkeretapaian Segmen B dan Prasarana Perkeretaapian Segmen F dari jalur kereta api Makassar – Parepare.
“Sementara trase B untuk membiayai bunga selama masa konstruksi, dengan menggunakan skema konvensional maupun syariah,” ujarnya dalam acara penandatanganan perjanjian pembiayaan proyek Kereta Api Makassar - Parepare di Hotel Ritz Carlton, Jakarta, Kamis (3/6/2021).
Proyek pembangunan jalur kereta api Makassar-Parepare ini nantinya akan menjadi proyek pembangunan kereta api pertama di Indonesia yang menggunakan skema KPBU (Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha). Diharapkan proyek ini bisa rampung dan operasional pada 2022.
“Ditargetkan beroperasi secara komersial di tahun 2022 untuk melayani area Sulawesi Selatan meliputi 5 Kabupaten atau Kota yaitu Kabupaten Maros, Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan, Kabupaten Barru, Kota Makassar, dan Kota Parepare,” jelasnya.
Nantinya, jalur Kereta Api Makassar – Parepare tersebut akan berperan sebagai sarana transportasi untuk mendukung permintaan angkutan penumpang dan perpindahan barang. Selain itu, proyek ini juga diharapkan bisa sebagai sarana untuk membangun konektivitas nasional.
“Sebagai salah satu proyek strategis nasional Pemerintah dengan nilai proyek kurang lebih Rp1 triliun, proyek pembangunan jalur Kereta Api Makassar – Parepare di Sulawesi Selatan diharapkan dapat memberikan dampak langsung maupun tidak langsung pada percepatan pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat di Sulawesi Selatan,” tuturnya.
Sebagai informasi, proyek Rel kereta api Makassar – Parepare dengan panjang 142 km ini merupakan inisiasi Pemerintah dan bagian dari Proyek Strategis Nasional. Ini juga merupakan bagian dari Jaringan Kereta Api Trans-Sulawesi dan diharapkan dapat mendukung peningkatan dan distribusi pertumbuhan ekonomi nasional di Sulawesi.
(ind)