Bangkitkan Ekonomi Pedesaan, Menparekraf Andalkan Desa Wisata

Sabtu, 05 Juni 2021 - 18:02 WIB
loading...
Bangkitkan Ekonomi Pedesaan,...
Menparekraf Sandiaga Uno (dua kiri). Foto/Ist
A A A
JAKARTA - Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf) menggelar rangkaian sosialisasi ajang Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2021. Kali ini sosialisasi dilakukan di Desa Wisata Candirejo, Magelang, Jawa Tengah.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno saat mengunjungi Desa Wisata Candirejo, Jumat (4/6), mengatakan, Candirejo dipilih karena desa wisata ini kaya akan potensi pariwisata serta sumber daya alam dengan perpaduan lanskap gunung Menoreh dan suasana pedesaan.

Desa pertama yang ditetapkan sebagai desa wisata di Kabupaten Magelang ini juga telah menerima penghargaan dan sertifikasi dari Kemenparekraf atas prestasinya sebagai desa wisata berkelanjutan.

"Dengan sosialisasi ini diharapkan dapat memberikan acuan dan motivasi bagi desa lainnya yang ada di Indonesia untuk mengembangkan desa wisata sebagai penggerak ekonomi masyarakat, membuka lapangan kerja," kata Sandiaga, dikutip Sabtu (5/6/2021).



Menurut dia, pandemi Covid-19 memaksa semua untuk beradaptasi dengan mengadopsi keterampilan baru, dan desa wisata menjadi andalan bagi Kemenparekraf/Baparekraf untuk mendongkrak pariwisata yang sifatnya lokal atau langsung memberikan dampak pada masyarakat.

Sandiaga berharap melalui sosialisasi ini banyak desa wisata yang ikut serta dalam ajang ADWI 2021. Keberhasilan Desa Wisata Candirejo pun diharapkan menjadi inspirasi bagi desa-desa lainnya di Indonesia dalam mengembangkan desa dan menjadi penggerak ekonomi masyarakat melalui desa wisata.

"Kita berharap dari provinsi Jawa Tengah ini akan memasukkan desa-desa wisatanya yang sudah berkelas dunia seperti Karangrejo, Candirejo, dan beberapa desa wisata lainnya untuk ikut serta dalam ADWI. Harapan kita bisa sampai 500 desa wisata yang berpartisipasi," tuturnya.

"Bagi kami kebangkitan pariwisata ini kita mulai dari desa wisata dan kita ingin desa wisata hadir membuka peluang usaha, peluang ekonomi, dan membuka lapangan kerja," imbuhnya.

Kepala Dinas Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata Provinsi Jawa Tengah Sinoeng Rachmadi, mengatakan, desa wisata telah menjadi salah satu program yang dijalankan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah bersama Pemerintah Kabupaten dalam dua tahun terakhir.

Hal tersebut ditunjukkan dengan keberpihakan dalam anggaran yang mendukung berkembangnya desa wisata di Jawa Tengah. Pemprov Jawa Tengah menyiapkan dukungan dana pengembangan tiga jenis desa wisata. Yakni desa wisata rintisan sebesar Rp100 juta, desa wisata berkembang Rp500 juta, serta desa wisata mandiri sebesar Rp1 miliar.



"Artinya kami juga menyambut kebijakan dari Menparekraf Sandiaga untuk mendukung pengembangan desa wisata. Dengan dukungan tersebut diharapkan desa wisata terus berkembang di Jawa Tengah," kata Sinoeng.

Dia menjelaskan, sesuai dengan rencana pembangunan jangka menengah Provinsi Jawa Tengah, hingga akhir 2023 ditargetkan 500 desa wisata tumbuh di Jawa Tengah.

"Saat ini ada sekitar 150 desa wisata rintisan, 200 desa wisata berkembang, dan 20 desa wisata maju di Jawa Tengah. Kita harapkan yang berkembang naik menjadi desa wisata maju, desa wisata rintisan naik menjadi desa wisata berkembang, dan muncul lebih banyak desa-desa wisata rintisan," bebernya.
(ind)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2106 seconds (0.1#10.140)