Melihat Sudut Pandang China ke Indonesia, Mitra Dagang Terbesar dalam 1 Dekade
loading...
A
A
A
GUIYANG - Pemerintah China memandang Indonesia sebagai mitra strategis untuk mengembangkan kerja sama global. China telah menjadi mitra dagang terbesar Indonesia selama 10 tahun berturut-turut.
Ditambah Indonesia sebagai negara berkembang dengan pertumbuhan ekonomi yang menuju ke level menengah secara per kapita (emerging economy). Pernyataan tersebut diutarakan Menteri Luar Negeri China, Wang Yi, saat melakukan pertemuan dengan Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan.
Pertemuan kedua negara tersebut membahas perihal mekanisme kerja sama dialog tingkat tinggi Indonesia-China di Guiyang. Mengutip laman resmi Kementerian Luar Negeri China, otoritas setempat menilai pertemuan Indonesia-China menjadi peristiwa besar dan hal baik dalam hubungan bilateral.
Dimana langkah penting diambil oleh kedua belah pihak untuk mengimplementasikan konsensus yang sudah disepakati oleh Presiden kedua negara. Sejak tahun lalu, Presiden Xi Jinping dan Presiden Joko Widodo (Jokowi) sudah empat kali berbicara melalui saluran telepon untuk membahas kerja sama bilateral baik persoalan pandemi Covid-19 hingga pembangunan.
Dalam pembicaraan itu, kedua negara sepakat untuk mendorong kemajuan baru dalam kemitraan strategis komprehensif Indonesia-China.
Di sektor kesehatan, kata Wang Yi, selama satu setengah tahun terakhir, China dan Indonesia telah bekerja sama untuk mengatasi tantangan pandemi, melakukan kerja sama pengadaan vaksin Covid-19. Langkah itu sekaligus memberikan contoh bagi masyarakat internasional bahwa kolaborasi memerangi pandemi hal yang penting.
Dari sisi infrastruktur, kedua belah pihak akan menyelaraskan strategi pembangunan. Misalnya, Kereta cepat Jakarta-Bandung dan Koridor Ekonomi Komprehensif Regional. Keduanya pun bersama-sama mempromosikan kerjasama pembangunan dan memberikan kontribusi untuk pemulihan ekonomi regional.
"Kerjasama perdagangan dan investasi telah berkembang melawan tren. China telah menjadi mitra dagang terbesar Indonesia selama 10 tahun berturut-turut dan tetap menjadi sumber investasi terbesar kedua di Indonesia," ujar Wang Yi dikutip, Selasa (8/6/2021).
Untuk Dialog Tingkat Tinggi China-Indonesia, kedua negara akan mengambil pembentukan mekanisme kerja sama sebagai peluang untuk merencanakan kerja sama bilateral lebih baik di berbagai bidang, mengumpulkan lebih banyak sumber daya, dan membentuk sinergi yang lebih besar untuk mengangkat hubungan bilateral ke tingkat yang lebih tinggi.
"Kita harus menetapkan tujuan jangka panjang untuk bersama-sama membangun komunitas Tiongkok-Indonesia dengan masa depan bersama, fokus pada keamanan politik, perdagangan dan investasi, pertukaran antar manusia dan budaya, kerja sama maritim dan kerja sama anti epidemi dan kesehatan masyarakat, sehingga dapat memulai mekanisme yang baik dan membuka situasi baru dari perkembangan menyeluruh hubungan Tiongkok-Indonesia," tuturnya.
Senada, Luhut mengatakan, kerja sama Indonesia-China di berbagai bidang telah mengalami kemajuan pesat dan mencapai hasil yang luar biasa dalam beberapa tahun terakhir. Indonesia percaya bahwa dalam menghadapi tantangan global.
Kedua belah pihak terus meningkatkan kerja sama dan mendorong kemajuan baru dalam hubungan bilateral dalam semangat komunitas dengan masa depan bersama, untuk membantu membangun komunitas Indonesia-China dengan masa depan bersama.
Dia menilai, pembentukan mekanisme kerja sama dialog tingkat tinggi Indonesia-China akan memberikan platform untuk dialog yang lebih erat antara departemen pemerintah kedua negara dan memberikan dukungan baru untuk kerja sama yang lebih efektif antara kedua negara.
"Indonesia siap bekerja sama dengan China untuk mempercepat pembangunan bersama Belt and Road, memperdalam pembangunan koridor ekonomi komprehensif regional, mendorong penyelesaian kereta cepat Jakarta-Bandung sesuai jadwal, memperdalam kerjasama di bidang perikanan, perdagangan dan investasi, kesehatan masyarakat, penerbangan, ruang angkasa dan maritim, memperkuat pertukaran budaya dan orang-ke-orang dan mengkonsolidasikan fondasi persahabatan," kata Luhut.
Ditambah Indonesia sebagai negara berkembang dengan pertumbuhan ekonomi yang menuju ke level menengah secara per kapita (emerging economy). Pernyataan tersebut diutarakan Menteri Luar Negeri China, Wang Yi, saat melakukan pertemuan dengan Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan.
Pertemuan kedua negara tersebut membahas perihal mekanisme kerja sama dialog tingkat tinggi Indonesia-China di Guiyang. Mengutip laman resmi Kementerian Luar Negeri China, otoritas setempat menilai pertemuan Indonesia-China menjadi peristiwa besar dan hal baik dalam hubungan bilateral.
Dimana langkah penting diambil oleh kedua belah pihak untuk mengimplementasikan konsensus yang sudah disepakati oleh Presiden kedua negara. Sejak tahun lalu, Presiden Xi Jinping dan Presiden Joko Widodo (Jokowi) sudah empat kali berbicara melalui saluran telepon untuk membahas kerja sama bilateral baik persoalan pandemi Covid-19 hingga pembangunan.
Dalam pembicaraan itu, kedua negara sepakat untuk mendorong kemajuan baru dalam kemitraan strategis komprehensif Indonesia-China.
Di sektor kesehatan, kata Wang Yi, selama satu setengah tahun terakhir, China dan Indonesia telah bekerja sama untuk mengatasi tantangan pandemi, melakukan kerja sama pengadaan vaksin Covid-19. Langkah itu sekaligus memberikan contoh bagi masyarakat internasional bahwa kolaborasi memerangi pandemi hal yang penting.
Dari sisi infrastruktur, kedua belah pihak akan menyelaraskan strategi pembangunan. Misalnya, Kereta cepat Jakarta-Bandung dan Koridor Ekonomi Komprehensif Regional. Keduanya pun bersama-sama mempromosikan kerjasama pembangunan dan memberikan kontribusi untuk pemulihan ekonomi regional.
"Kerjasama perdagangan dan investasi telah berkembang melawan tren. China telah menjadi mitra dagang terbesar Indonesia selama 10 tahun berturut-turut dan tetap menjadi sumber investasi terbesar kedua di Indonesia," ujar Wang Yi dikutip, Selasa (8/6/2021).
Untuk Dialog Tingkat Tinggi China-Indonesia, kedua negara akan mengambil pembentukan mekanisme kerja sama sebagai peluang untuk merencanakan kerja sama bilateral lebih baik di berbagai bidang, mengumpulkan lebih banyak sumber daya, dan membentuk sinergi yang lebih besar untuk mengangkat hubungan bilateral ke tingkat yang lebih tinggi.
"Kita harus menetapkan tujuan jangka panjang untuk bersama-sama membangun komunitas Tiongkok-Indonesia dengan masa depan bersama, fokus pada keamanan politik, perdagangan dan investasi, pertukaran antar manusia dan budaya, kerja sama maritim dan kerja sama anti epidemi dan kesehatan masyarakat, sehingga dapat memulai mekanisme yang baik dan membuka situasi baru dari perkembangan menyeluruh hubungan Tiongkok-Indonesia," tuturnya.
Senada, Luhut mengatakan, kerja sama Indonesia-China di berbagai bidang telah mengalami kemajuan pesat dan mencapai hasil yang luar biasa dalam beberapa tahun terakhir. Indonesia percaya bahwa dalam menghadapi tantangan global.
Kedua belah pihak terus meningkatkan kerja sama dan mendorong kemajuan baru dalam hubungan bilateral dalam semangat komunitas dengan masa depan bersama, untuk membantu membangun komunitas Indonesia-China dengan masa depan bersama.
Dia menilai, pembentukan mekanisme kerja sama dialog tingkat tinggi Indonesia-China akan memberikan platform untuk dialog yang lebih erat antara departemen pemerintah kedua negara dan memberikan dukungan baru untuk kerja sama yang lebih efektif antara kedua negara.
"Indonesia siap bekerja sama dengan China untuk mempercepat pembangunan bersama Belt and Road, memperdalam pembangunan koridor ekonomi komprehensif regional, mendorong penyelesaian kereta cepat Jakarta-Bandung sesuai jadwal, memperdalam kerjasama di bidang perikanan, perdagangan dan investasi, kesehatan masyarakat, penerbangan, ruang angkasa dan maritim, memperkuat pertukaran budaya dan orang-ke-orang dan mengkonsolidasikan fondasi persahabatan," kata Luhut.
(akr)