Esri Indonesia Siapkan SDM untuk Kebutuhan Pasar Geospasial

Rabu, 09 Juni 2021 - 00:12 WIB
loading...
Esri Indonesia Siapkan SDM untuk Kebutuhan Pasar Geospasial
Foto/Ilustrasi
A A A
JAKARTA - Pangsa pasar Sistem Informasi Geografis (SIG) diperkirakan akan mencapai USD21,15 miliar pada tahun 2027. Melihat besar potensi tersebut, Esri Indonesia meluncuran Program Merdeka Belajar: SIG untuk Semua. Program ini bertujuan memberikan paparan kepada para mahasiswa berbagai disiplin ilmu sebelum mereka memasuki dunia kerja .

Program ini diprakarsai oleh Esri Indonesia guna memperkenalkan teknologi Sistem Informasi Geografis (SIG) dan memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk mempraktikkan ilmu yang mereka pelajari di berbagai kegiatan industri. Pencanangan program ini bertujuan untuk menjawab kebutuhan pasar akan tenaga terampil di bidang geospasial.

Menurut Dr. Achmad Istamar, CEO Esri Indonesia, investasi yang dilakukan secara konsisten bagi generasi muda bangsa merupakan bagian dari visi besar perusahaan untuk menyiapkan generasi masa depan yang profesional di bidang geospasial. Bahkan, Esri Indonesia telah bermitra dengan lebih dari 50 universitas yang tersebar di berbagai wilayah Indonesia dan telah memberikan hampir 10.000 lisensi perangkat lunak gratis sejak tahun 2014.

Baca juga:Hippindo Dukung Penerapan Safeguard Garmen Impor, Tapi...

Beberapa universitas yang telah menjadi mitra adalah Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), Institut Pertanian Bogor (IPB), Universitas Indo Global Mandiri (UIGM), Universitas Gadjah Mada (UGM) dan Universitas Mulawarman (UNMUL).

“Pada umumnya, pemanfaatan teknologi SIG di Indonesia banyak digunakan untuk mendukung kegiatan pertanahan dan tata ruang namun kini telah banyak dijadikan sebagai indikator utama di berbagai organisasi komersial serta berbagai industri seperti Architecture, Engineering, and Construction (AEC), perbankan, ritel dan perkebunan,” jelas Dr. Istamar dalam keterangannya, Selasa, (8/6/2021).

Sementara banyak khalayak yang sudah mengenal teknologi sistem navigasi satelit dan aplikasi pemetaan namun kemampuan berpikir secara spasial dan menganalisa juga diperlukan untuk membuka potensi data dan menciptakan solusi yang berarti dalam menjawab tantangan-tantangan di dunia nyata.

“Transformasi digital dan penerapan industri 4.0 akan membawa perubahan paradigma seperti cara bekerja, proses manufaktur, serta keterampilan sumber daya manusia yang dibutuhkan. Oleh sebab itu Esri secara konsisten akan mengambil berbagai langkah penting di dalam mempersiapkan tenaga kerja terampil yang akan menjadi penggerak roda pertumbuhan ekonomi,” tambah Dr. Istamar.

Salah satu prakarsa tersebut adalah kerja sama antara Esri Indonesia dan Sekolah Tinggi Pertanahan Nasional (STPN) mengadakan kompetisi bertemakan Modernisasi Sistem Peta Kadaster. Kompetisi ini diadakan untuk memperluas pengetahuan bisnis, kemampuan teknologi informasi dan kreatifitas peserta dengan menggunakan teknologi SIG.

Kepala Sekolah Tinggi Pertanahan Nasional Dr. Ir. Senthot Sudirman, M.S. menilai di era industri 4.0 ini, sumber daya manusia yang profesional dan bisa diandalkan jelas sangat dibutuhkan. Untuk itu sangatlah penting untuk memastikan para mahasiswa dilengkapi dengan keterampilan teknis dan profesionalisme yang tepat untuk ikut serta dalam mengembangkan ekonomi digital.

Baca juga:Rooney: Timnas Prancis Favorit Juara di Piala Eropa 2020

"Melalui kerja sama dengan Esri Indonesia kami berharap dapat terus memberikan keterampilan yang dibutuhkan oleh para mahasiswa kami untuk mengubah dunia di sekitar mereka. Kami berharap, banyak mahasiswa yang akan menerbitkan karya-karyanya melalui program ini,” kata Sudirman.

Sementara itu, Direktur Pembelajaran dan Kemahasiswaan, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Republik Indonesia Prof. drh. Aris Junaidi, Ph.D mengatakan jenjang universitas adalah jenjang pendidikan yang sangat dekat dengan dunia pekerjaan.

Program Merdeka Belajar-Kampus Merdeka (MBKM) merupakan kebijakan baru dari Menteri Pendidikan dan Kebudayaan untuk memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk belajar di luar prodi utama dan mendapatkan pengalaman di luar kampus.

"Program MBKM bertujuan untuk mempercepat inovasi di bidang pendidikan tinggi. Kami sangat mendukung Esri Indonesia mengambil porsi penting di dalam implementasi program MBKM ini untuk pengembangan dan memastikan kurikulum sejalan dengan kebutuhan industri, dan memastikan mahasiswa siap untuk bekerja,” ujar Aris.
(uka)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2308 seconds (0.1#10.140)