Was-was Ledakan Kasus Covid RI, Rupiah Siaga!
loading...
A
A
A
JAKARTA - Nilai tukar rupiah masih berpotensi tertekan hari ini menjelang pengumuman hasil rapat kebijakan Bank Sentral AS dinihari nanti. Pengamat Pasar Keuangan Ariston Tjendra mengatakan pasar mewaspadai kemungkinan Bank Sentral AS akan memulai diskusi soal pengurangan pembelian obligasi AS sebagai salah satu bentuk pengetatan moneter karena tingkat inflasi yang meningkat tajam di AS.
"Hal ini mendorong penguatan dolar AS terhadap nilai tukar lainnya," kata Ariston di Jakarta, Rabu (16/6/2021).
Selain itu, kenaikan kasus covid-19 yang telah memicu siaga 1 di sejumlah wilayah di tanah air juga berpotensi memberikan tekanan ke rupiah. Pengetatan aktivitas ekonomi karena peningkatan kasus ini bisa menghambat pemulihan ekonomi yang sedang berlangsung.
Di sisi lain, surplus neraca perdagangan Indonesia yang sesuai ekspektasi, bisa membantu menahan pelemahan rupiah. "Potensi pelemahan ke kisaran 14270, dengan potensi support di kisaran 14200," katanya.
"Hal ini mendorong penguatan dolar AS terhadap nilai tukar lainnya," kata Ariston di Jakarta, Rabu (16/6/2021).
Selain itu, kenaikan kasus covid-19 yang telah memicu siaga 1 di sejumlah wilayah di tanah air juga berpotensi memberikan tekanan ke rupiah. Pengetatan aktivitas ekonomi karena peningkatan kasus ini bisa menghambat pemulihan ekonomi yang sedang berlangsung.
Di sisi lain, surplus neraca perdagangan Indonesia yang sesuai ekspektasi, bisa membantu menahan pelemahan rupiah. "Potensi pelemahan ke kisaran 14270, dengan potensi support di kisaran 14200," katanya.
(nng)