Covid-19 Mengganas, Pertumbuhan Ekonomi Bisa Batal Capai 8%
loading...
A
A
A
JAKARTA - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani meyakini ekonomi Indonesia masih akan tumbuh positif di kuartal II tahun ini. Namun, mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia ini mengakui, dengan melonjaknya Covid-19, akan sulit menggapai batas atas perkiraan pertumbuhan ekonomi sebesar 8%.
Terlebih, pemerintah akan menggelar Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Mikro pada 22 Juni hingga 5 Juli 2021. Sebelumnya, pemerintah memprediksi pertumbuhan ekonomi sepanjang April-Juni 2021 alias di kuartal II tahun ini akan berada di rentang 7,1% hingga 8,3% year on year (yoy).
"Kinerja ekonomi kita melanjutkan fase pemulihan di kuartal II, di (rentang) 7,1-8,3%. Kemungkinan upper end-nya akan rendah, tapi kuartal II tetap akan rebound karena tahun lalu kuartal II dalam sekali kontraksinya, -5,3%," papar Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani secara virtual, Senin (21/6/2021).
Sri Mulyani menambahkan, kondisi perekonomian ke depan masih tergantung dari penanganan pandemi virus corona, termasuk upaya peningkatan vaksinasi, dan efektivitas keberlangsungan protokol kesehatan.
Langkah yang dilakukan pemerintah saat ini adalah pelaksanaan vaksinasi yang lebih masif, penguatan tes, lacak dan isolasi serta peningkatan kedisiplinan masyarakat.
"Presiden mengharapkan (vaksinasi) kita bisa naik mencapai 1 juta per hari. Ini tentu membutuhkan kerja sama semua pihak. Sekarang semua resources kita difokuskan ke vaksinasi dan pembatasan skala mikro ini," tandasnya.
Terlebih, pemerintah akan menggelar Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Mikro pada 22 Juni hingga 5 Juli 2021. Sebelumnya, pemerintah memprediksi pertumbuhan ekonomi sepanjang April-Juni 2021 alias di kuartal II tahun ini akan berada di rentang 7,1% hingga 8,3% year on year (yoy).
"Kinerja ekonomi kita melanjutkan fase pemulihan di kuartal II, di (rentang) 7,1-8,3%. Kemungkinan upper end-nya akan rendah, tapi kuartal II tetap akan rebound karena tahun lalu kuartal II dalam sekali kontraksinya, -5,3%," papar Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani secara virtual, Senin (21/6/2021).
Sri Mulyani menambahkan, kondisi perekonomian ke depan masih tergantung dari penanganan pandemi virus corona, termasuk upaya peningkatan vaksinasi, dan efektivitas keberlangsungan protokol kesehatan.
Langkah yang dilakukan pemerintah saat ini adalah pelaksanaan vaksinasi yang lebih masif, penguatan tes, lacak dan isolasi serta peningkatan kedisiplinan masyarakat.
"Presiden mengharapkan (vaksinasi) kita bisa naik mencapai 1 juta per hari. Ini tentu membutuhkan kerja sama semua pihak. Sekarang semua resources kita difokuskan ke vaksinasi dan pembatasan skala mikro ini," tandasnya.
(fai)