Hary Tanoesoedibjo: Cabang Bank Digital di Setiap Rumah, OJK: Ekonomi Digital RI Terbesar se-Asia Tenggara
loading...
A
A
A
Ketiga, semakin meningkatnya kejahatan cyber dan adanya potensi penyalahgunaan data pribadi dengan menggunakan teknik manipulasi data yang bervariasi.
"Dalam memitigasi hal ini, sangat dibutuhkan dukungan perundang-undangan dan peraturan pelaksana yang jelas, serta enforcement yang tegas," tutur Wimboh seraya menambahkan, jumlah talenta digital pun masih belum memadai.
OJK menyambut baik banyaknya startup yang bermunculan. Sebab, itu memberikan kemudahan kepada para entrepreneur, plus memberikan kenyamanan serta kualitas produk kepada konsumen. Saat ini, jumlah startup milik Indonesia lebih dari 2.100, dengan 4 unicorn dan 1 decacorn.
"Khusus untuk sektor perbankan, transformasi digital menjadi fokus kami ke depan agar menjadi lebih kompetitif, memiliki kualitas produk yang baik, layanan yang memuaskan dan coverage yang luas, sehingga lebih efisien serta meningkatkan daya saing industri perbankan di kancah nasional, regional dan global," tuturnya.
Wimboh menambahkan OJK terus mendorong pengembangan suatu ekosistem digital yang terintegrasi. Di mana di dalamnya mencakup produk dan layanan digital, business process digital, platform keuangan digital, serta infrastruktur digital.
"Itu semua merupakan satu-kesatuan dari ekosistem pengembangan ekonomi Indonesia yang berbasis UMKM," pungkas pria kelahiran Boyolali, Jawa Tengah, 15 Maret 1957 itu.
Sementara itu, Executive Chairman MNC Group Hary Tanoesoedibjo menegaskan bank digital menjadi solusi kemudahan bertransaksi di tengah pandemi. "Digital banking satu hal yang mendobrak dunia keuangan," ungkapnya.
Masyarakat bisa membuka rekening bank lewat aplikasi. Bahkan, penyaluran kredit pun bisa dilakukan lewat aplikasi. Jadi, bank seakan punya cabang di setiap rumah yang memiliki sambungan Internet.
"Digital banking ini menjadi satu hal yang mengubah tatanan dari dunia perbankan dan dunia keuangan pada umumnya," tutur Hary.
Sebagai informasi, webinar dalam rangka HUT ke-16 Koran Sindo dengan tema besar "Value of Trust" diselenggarakan dalam dua sesi.
"Dalam memitigasi hal ini, sangat dibutuhkan dukungan perundang-undangan dan peraturan pelaksana yang jelas, serta enforcement yang tegas," tutur Wimboh seraya menambahkan, jumlah talenta digital pun masih belum memadai.
OJK menyambut baik banyaknya startup yang bermunculan. Sebab, itu memberikan kemudahan kepada para entrepreneur, plus memberikan kenyamanan serta kualitas produk kepada konsumen. Saat ini, jumlah startup milik Indonesia lebih dari 2.100, dengan 4 unicorn dan 1 decacorn.
"Khusus untuk sektor perbankan, transformasi digital menjadi fokus kami ke depan agar menjadi lebih kompetitif, memiliki kualitas produk yang baik, layanan yang memuaskan dan coverage yang luas, sehingga lebih efisien serta meningkatkan daya saing industri perbankan di kancah nasional, regional dan global," tuturnya.
Wimboh menambahkan OJK terus mendorong pengembangan suatu ekosistem digital yang terintegrasi. Di mana di dalamnya mencakup produk dan layanan digital, business process digital, platform keuangan digital, serta infrastruktur digital.
"Itu semua merupakan satu-kesatuan dari ekosistem pengembangan ekonomi Indonesia yang berbasis UMKM," pungkas pria kelahiran Boyolali, Jawa Tengah, 15 Maret 1957 itu.
Sementara itu, Executive Chairman MNC Group Hary Tanoesoedibjo menegaskan bank digital menjadi solusi kemudahan bertransaksi di tengah pandemi. "Digital banking satu hal yang mendobrak dunia keuangan," ungkapnya.
Masyarakat bisa membuka rekening bank lewat aplikasi. Bahkan, penyaluran kredit pun bisa dilakukan lewat aplikasi. Jadi, bank seakan punya cabang di setiap rumah yang memiliki sambungan Internet.
"Digital banking ini menjadi satu hal yang mengubah tatanan dari dunia perbankan dan dunia keuangan pada umumnya," tutur Hary.
Sebagai informasi, webinar dalam rangka HUT ke-16 Koran Sindo dengan tema besar "Value of Trust" diselenggarakan dalam dua sesi.