Perbankan Dukung Wacana Pembukaan Kawasan Ekonomi Baru
loading...
A
A
A
JAKARTA - Kalangan perbankan menyambut baik wacana pemerintah untuk membuka kawasan ekonomi baru guna mendorong mendorong pemulihan ekonomi yang terdampak pandemi Covid-19 .
Direktur Utama PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI, Royke Tumilaar mengatakan, langkah tersebut penting dilakukan karena dapat menggerakkan perekonomian sekaligus mendongkrak daya beli dan konsumsi masyarakat.
"Tentunya pembentukan kawasan ekonomi baru di berbagai daerah diharapkan menjadi penggerak roda perekonomian di daerah, yang pada akhirya akan menjadi sumber pertumbuhan dan pemerataan ekonomi," ujarnya dalam acara webinar, Selasa (13/7/2021).
Menurut dia, selama ini peran perbankan cukup tinggi dalam pembangunan ekonomi nasional, di mana perbankan berkontribusi sebagai sumber pendanaan sebesar 60% atau Rp5.481 triliun pada tahun 2020.
Dalam penyaluran dana tersebut, sambung Royke, perbankan tentunya memiliki beberapa tantangan yang harus diselesaikan oleh pemerintah terlebih dahulu. Seperti perlambatan ekonomi akibat pandemi Covid-19, penundaan proyek infrastuktur, dan feasibility project.
"Terutama yang kami inginkan juga adanya koordinasi yang baik antar instansi, supaya proyek ini benar-benar layak. Jangan sampai pabrik jadi, tapi listriknya belum siap," tukasnya.
Terlepas dari kendala tersebut, BNI menyatakan kesiapannya apabila ada investor yang memerlukan sumber dana. "Sektor perbankan akan senantiasa mendukung pengembangan kawasan ekonomi baru, di mana BNI telah mempunyai jaringan yang tersebar mulai dari domestik maupun global," beber Royke.
Direktur Utama PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI, Royke Tumilaar mengatakan, langkah tersebut penting dilakukan karena dapat menggerakkan perekonomian sekaligus mendongkrak daya beli dan konsumsi masyarakat.
"Tentunya pembentukan kawasan ekonomi baru di berbagai daerah diharapkan menjadi penggerak roda perekonomian di daerah, yang pada akhirya akan menjadi sumber pertumbuhan dan pemerataan ekonomi," ujarnya dalam acara webinar, Selasa (13/7/2021).
Menurut dia, selama ini peran perbankan cukup tinggi dalam pembangunan ekonomi nasional, di mana perbankan berkontribusi sebagai sumber pendanaan sebesar 60% atau Rp5.481 triliun pada tahun 2020.
Dalam penyaluran dana tersebut, sambung Royke, perbankan tentunya memiliki beberapa tantangan yang harus diselesaikan oleh pemerintah terlebih dahulu. Seperti perlambatan ekonomi akibat pandemi Covid-19, penundaan proyek infrastuktur, dan feasibility project.
"Terutama yang kami inginkan juga adanya koordinasi yang baik antar instansi, supaya proyek ini benar-benar layak. Jangan sampai pabrik jadi, tapi listriknya belum siap," tukasnya.
Terlepas dari kendala tersebut, BNI menyatakan kesiapannya apabila ada investor yang memerlukan sumber dana. "Sektor perbankan akan senantiasa mendukung pengembangan kawasan ekonomi baru, di mana BNI telah mempunyai jaringan yang tersebar mulai dari domestik maupun global," beber Royke.
(ind)