Startup Sektor Pariwisata Disarankan Tak Latah untuk IPO
loading...
A
A
A
JAKARTA - Pengamat bisnis dan pemasaran Managing Partner Inventure, Yuswohady, mengatakan perusahaan startup di sektor pariwisata untuk saat ini agar tidak latah melakukan penawaran saham perdana (IPO) seperti perusahaan teknologi lainnya. Pandemi Covid-19 membuat situasi tidak tepat bagi mereka untuk melantai di bursa.
Baca juga:Setelah Gabung PSG, Ramos Malah Rayu Mbappe agar Tolak Real Madrid
"Untuk sektor pariwisata, khususnya bagi perusahaan seperti Traveloka dan Tiket.com atau beberapa pelayanan perjalanan penerbangan, agar tak terburu-buru dan untuk timing saat ini belum tepat," kata Yuswohady saat dihubungi tim MNC News Portal Indonesia, Rabu (14/07/2021).
Yuswohandy menuturkan, melihat Traveloka yang saat ini tengah merosot akan sulit untuk melakukan IPO. Alahasil, minat investor pun akan berkurang.
"Tourisme akan lama pulihnya, kalaupun memang dipasksaan untuk dipastikan bisa IPO, harganya akan tidak bagus. Posisi minat dari investor pun tidak akan banyak," ujarnya.
Baca juga:Jaksa Agung Resmi Lantik Laksda TNI Anwar Saadi Sebagai Jampidmil
Pariwisata memang sektor yang paling terkena dampak dari pandemi. Padahal, dulu sektor ini merupakan primadona dan menjadi salah satu penyumbang devisa terbesar.
"Sebelum pandemi pariwisata sangat menggeliat, tapi sekarang pariwisata benar-benar sedang melemah," tambahnya.
Baca juga:Setelah Gabung PSG, Ramos Malah Rayu Mbappe agar Tolak Real Madrid
"Untuk sektor pariwisata, khususnya bagi perusahaan seperti Traveloka dan Tiket.com atau beberapa pelayanan perjalanan penerbangan, agar tak terburu-buru dan untuk timing saat ini belum tepat," kata Yuswohady saat dihubungi tim MNC News Portal Indonesia, Rabu (14/07/2021).
Yuswohandy menuturkan, melihat Traveloka yang saat ini tengah merosot akan sulit untuk melakukan IPO. Alahasil, minat investor pun akan berkurang.
"Tourisme akan lama pulihnya, kalaupun memang dipasksaan untuk dipastikan bisa IPO, harganya akan tidak bagus. Posisi minat dari investor pun tidak akan banyak," ujarnya.
Baca juga:Jaksa Agung Resmi Lantik Laksda TNI Anwar Saadi Sebagai Jampidmil
Pariwisata memang sektor yang paling terkena dampak dari pandemi. Padahal, dulu sektor ini merupakan primadona dan menjadi salah satu penyumbang devisa terbesar.
"Sebelum pandemi pariwisata sangat menggeliat, tapi sekarang pariwisata benar-benar sedang melemah," tambahnya.
(uka)