Dua Anak Usaha BUMN Bakal IPO Tahun Ini, Intip Bocorannya!
loading...
A
A
A
JAKARTA - Sejumlah perusahaan BUMN bakal kembali melakukan aksi korporasi melantai di bursa saham atau Initial Public Offering (IPO). Adapun dua perusahaan tersebut PT Dayamitra Telekomunikasi (Mitratel), anak usaha PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) dan Indonesia Geothermal Energy, anak usaha PT Pertamina Geothermal Energy (PGE).
"Tahun ini kita berencana melakukan pencatatan sebagai tambahan dua anak usaha BUMN yaitu holding Geothermal dan juga Mitratel yang masing-masing bergerak di bidang energi baru terbarukan serta di bidang telekomunikasi," ujar Wamen BUMN Pahala Mansury dalam acara gelaran The Future of Islamic Capital Market, Kamis (15/7/2021).
Ia berharap pencatatan anak usaha BUMN dapat mendorong investor di pasar modal Indonesia lebih bergairah investasi di Indonesia. Saat ini, saham-saham BUMN yang dicatat di BEI merupakan penggerak dominan di pasar saham Indonesia dan merupakan saham likuid.
Menurut dia, emiten pelat merah di Bursa Efek Indonesia (BEI) menunjukkan peningkatan yang cukup baik meski Indonesia masih dilanda pandemi Covid-19. Berdasarkan laporan, hingga 2021 kapitalisasi pasar BUMN mencapai Rp1,7 triliun.
Baca Juga: Bank Digital BCA Rencanakan IPO pada 1-2 Tahun Mendatang
Adapun jumlah tersebut merupakan total saham 34 perusahaan BUMN yang melantai di pasar modal. Ke-34 emiten tersebut terdiri dari 14 BUMN dan 20 anak perusahaan. Wakil Menteri BUMN Pahala Mansury, menyebut kapitalisasi pasar BUMN selama 10 tahun terakhir terus mengalami kenaikan dua kali lipat.
"Sejalan dengan pertumbuhan pasar capital syariah di Indonesia, perkembangan pasar saham BUMN di BEI juga menunjukkan adanya peningkatan yang cukup baik. Dimana, pada 2021 jumlah BUMN yang tercatat di BEI mencapai 34 BUMN," kata Pahala.
Lihat Juga: 9 Jurusan Kuliah Saintek yang Lulusannya Banyak Dicari di Perusahaan BUMN, Ini Daftarnya
"Tahun ini kita berencana melakukan pencatatan sebagai tambahan dua anak usaha BUMN yaitu holding Geothermal dan juga Mitratel yang masing-masing bergerak di bidang energi baru terbarukan serta di bidang telekomunikasi," ujar Wamen BUMN Pahala Mansury dalam acara gelaran The Future of Islamic Capital Market, Kamis (15/7/2021).
Ia berharap pencatatan anak usaha BUMN dapat mendorong investor di pasar modal Indonesia lebih bergairah investasi di Indonesia. Saat ini, saham-saham BUMN yang dicatat di BEI merupakan penggerak dominan di pasar saham Indonesia dan merupakan saham likuid.
Menurut dia, emiten pelat merah di Bursa Efek Indonesia (BEI) menunjukkan peningkatan yang cukup baik meski Indonesia masih dilanda pandemi Covid-19. Berdasarkan laporan, hingga 2021 kapitalisasi pasar BUMN mencapai Rp1,7 triliun.
Baca Juga: Bank Digital BCA Rencanakan IPO pada 1-2 Tahun Mendatang
Adapun jumlah tersebut merupakan total saham 34 perusahaan BUMN yang melantai di pasar modal. Ke-34 emiten tersebut terdiri dari 14 BUMN dan 20 anak perusahaan. Wakil Menteri BUMN Pahala Mansury, menyebut kapitalisasi pasar BUMN selama 10 tahun terakhir terus mengalami kenaikan dua kali lipat.
"Sejalan dengan pertumbuhan pasar capital syariah di Indonesia, perkembangan pasar saham BUMN di BEI juga menunjukkan adanya peningkatan yang cukup baik. Dimana, pada 2021 jumlah BUMN yang tercatat di BEI mencapai 34 BUMN," kata Pahala.
Lihat Juga: 9 Jurusan Kuliah Saintek yang Lulusannya Banyak Dicari di Perusahaan BUMN, Ini Daftarnya
(nng)