Pastikan Ketersediaan Pangan, Mentan Minta Jangan Sampai Kendor
loading...
A
A
A
BANDAR LAMPUNG - Balai Pelatihan Pertanian (BPP) Lampung memanfaatkan program READSI untuk memastikan ketersediaan pangan . Caranya, dengan melakukan Pelatihan Peningkatan Nilai Tambah. Pelatihan ini mendapat apresiasi dari Menteri Pertanian (Mentan), Syahrul Yasin Limpo (SYL) .
“Kita harus pastikan ketersediaan pangan jangan sampai kendor. Oleh karena itu, Kementerian Pertanian mendorong kerjasama dan koordinasi dengan Pemerintah Daerah untuk mendukung kegiatan pertanian. Pertanian Indonesia tidak boleh melemah. Terutama di masa Pandemi yang kini sedang melanda negara kita,” tutur Mentan SYL.
Hal senada disampaikan Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSMDP) Kementan, Dedi Nursyamsi.
"Pertanian harus terus memastikan ketersediaan pangan nasional. Oleh karena itu, penyuluh dan petani harus terus turun ke lapangan untuk memastikan produksi pertanian terus berlangsung," katanya.
Sementara Kepala Lampung, Abdul Roni Angkat, mengatakan kegiatan ini dilaksanakan untuk memaksimalkan kegiatan Rural Empowerment Agricultural and Development Scalling Up (READSI).
"Hal ini dibuktikan BPP Lampung dalam melaksanakan Pelatihan Peningkatan Nilai Tambah Komoditas Pertanian Program READSI yang diikuti peserta dari berbagai daerah di Indonesia," tuturnya.
Pelatihan yang dilaksanakan 28-30 Juni 2021, dilakukan secara online atau virtual. Pelatihan terselenggara atas kerjasama Balai Pelatihan Pertanian Lampung dengan Pusat Pelatihan Pertanian – Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Kementerian Pertanian.
Pelatihan diikuti oleh 32 orang peserta yang merupakan penyuluh pertanian. Peserta berasal dari 6 (enam) provinsi yaitu Gorontalo, Kalimantan Barat, Nusa Tenggara Timur, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah dan Sulawesi Tenggara.
Pelatihan ini bertujuan untuk membekali peserta dengan pemahaman dan motivasi peserta untuk mengencourage petani dalam meningkatkan pengetahuan dan motivasi petani binaannya dalam meningkatkan nilai tambah komoditas pertaniannya yang dimulai dari pengolahan, pengemasan, perizinan hingga pemasaran secara mandiri.
“Kita harus pastikan ketersediaan pangan jangan sampai kendor. Oleh karena itu, Kementerian Pertanian mendorong kerjasama dan koordinasi dengan Pemerintah Daerah untuk mendukung kegiatan pertanian. Pertanian Indonesia tidak boleh melemah. Terutama di masa Pandemi yang kini sedang melanda negara kita,” tutur Mentan SYL.
Hal senada disampaikan Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSMDP) Kementan, Dedi Nursyamsi.
"Pertanian harus terus memastikan ketersediaan pangan nasional. Oleh karena itu, penyuluh dan petani harus terus turun ke lapangan untuk memastikan produksi pertanian terus berlangsung," katanya.
Sementara Kepala Lampung, Abdul Roni Angkat, mengatakan kegiatan ini dilaksanakan untuk memaksimalkan kegiatan Rural Empowerment Agricultural and Development Scalling Up (READSI).
"Hal ini dibuktikan BPP Lampung dalam melaksanakan Pelatihan Peningkatan Nilai Tambah Komoditas Pertanian Program READSI yang diikuti peserta dari berbagai daerah di Indonesia," tuturnya.
Pelatihan yang dilaksanakan 28-30 Juni 2021, dilakukan secara online atau virtual. Pelatihan terselenggara atas kerjasama Balai Pelatihan Pertanian Lampung dengan Pusat Pelatihan Pertanian – Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Kementerian Pertanian.
Pelatihan diikuti oleh 32 orang peserta yang merupakan penyuluh pertanian. Peserta berasal dari 6 (enam) provinsi yaitu Gorontalo, Kalimantan Barat, Nusa Tenggara Timur, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah dan Sulawesi Tenggara.
Pelatihan ini bertujuan untuk membekali peserta dengan pemahaman dan motivasi peserta untuk mengencourage petani dalam meningkatkan pengetahuan dan motivasi petani binaannya dalam meningkatkan nilai tambah komoditas pertaniannya yang dimulai dari pengolahan, pengemasan, perizinan hingga pemasaran secara mandiri.
(akr)