Demi EBT, Erick Rancang Peta Jalan PLN hingga 40 Tahun ke Depan

Rabu, 28 Juli 2021 - 16:46 WIB
loading...
Demi EBT, Erick Rancang Peta Jalan PLN hingga 40 Tahun ke Depan
Foto/ilustrasi/SINDOnews
A A A
JAKARTA - Upaya transformasi perusahaan pelat merah terus didorong Kementerian BUMN . Di sektor energi dan kelistrikan, peta jalan atau roadmap PT PLN (Persero) didesain hingga 2060 mendatang.

Menteri BUMN Erick Thohir menyatakan, peta jalan tersebut untuk mendorong realisasi energi baru dan terbarukan di dalam negeri (EBT) hingga 2060. Untuk mencapai target tersebut, pemerintah sudah menetapkan target waktu pembangunan pembangkit energi baru terbarukan.

Baca juga:Sebelum Donor Plasma Konvalesen Pendonor Dilarang Konsumsi Makanan Berminyak, Begini Penjelasannya

"Kita ingin melakukan hal-hal yang ingin kita pastikan untuk membangun ekosistem eco lifestyle. Listrik ini berdasarkan newnerbel energy yang kita terus lakukan transformasi sampai 2060," ujar Erick dalam gelaran Media Group News Summit Series: Indonesia Green Summit 2021, dikutip Rabu (28/7/2021).

Dalam skemanya, perseroan harus menyiapkan proyek pembangkit listrik tenaga panas bumi (PLTP) sebesar 21 gigawatt (GW). Kemudian, 15 tahun berikutnya perusahaan menyediakan 29 GW.

Pemegang saham juga mendorong kerja sama antara PLN dengan independent power producer (IPP) terkait kerja sama kontrak power purchase agreement (PPA) untuk listrik energi baru dan terbarukan.

"Yang tentu ada di PLN sendiri ya, kita harus meng-convert 21 gigawatt. Lalu 15 tahun berikutnya itu kurang lebih hampir 29 gigawatt, ditambah IPP APP yang berpartner dengan swasta," kata dia.

Baca juga:Kabar Duka, Mantan Pelatih Timnas Indonesia Ivan Toplak Meninggal Dunia

Untuk mencapai target tersebut, perusahaan harus bertransformasi dan bekerja secara masif. Bila target tersebut berhasil direalisasikan, Erick optimistis Indonesia akan jadi negara dengan nilai kompetitif yang tinggi.

"Itu saya rasa kerjaan yang sangat masif dan di situ pun dengan transformasi yang PLN juga, kita harus pastikan nilai kompetitif Indonesia sebagai negara produksi," ungkap dia.
(uka)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.8933 seconds (0.1#10.140)