Berbekal Rp15 Juta, Bekti Bisa Raup Untung Hingga Rp14 Miliar dari Scalping
loading...
A
A
A
JAKARTA - Bekti Sutikna menjadi full time scalper dengan perjalanan yang tidak singkat. Bekti merupakan sosok trader yang berasal dari Yogyakarta dan mulai berinvestasi saham sejak tahun 2008 saat era krisis keuangan.
Bekti memulai dengan hanya berbekal Rp15 juta pada November 2008. Saat itu dia bingung ingin trading atau investasi. "Saya mulai 2008, mau invest apa trading, pertama saya investasi saham dulu," ujar Bekti dalam diskusi Scalping x Bektomology, Minggu (1/8/2021).
Setahun berlalu, pada 2009 Bekti memilih metode scalping, sudah bisa meraup cuan ratusan juta, namun ia melakukan kesalahan. "Saya lupa membaca buku dan teori, nah alhasil kesalahan saya pada market yang bullies. Hal yang terjadi pada diri saya merasa paling hebat, pikiran saja imajinasi, di 2010 profit saya lenyap minus 85%," kenang dia.
Sebagai catatan, Scalper atau Day Trader adalah pelaku pasar yang membeli suatu saham dan menjual kembali saham tersebut dalam rentang waktu yang pendek pada hari yang sama.
Seorang scalper yang handal biasanya mampu memprediksi ke mana arah momentum pergerakan harian suatu saham sehingga mereka dapat mendulang rupiah dalam waktu singkat. "Jadi 2016 saya memutuskan full time trader dengan Rp15 juta. Scalping bisa dengan modal kecil, yang penting skill sudah terasah," ujar Bekti.
Dengan kegigihannya, Bekti memenangkan juara 2 pada ajang Hots Championsip yang diadakan oleh Mirae Asset Sekuritas. Yang menarik bukanlah itu, namun keuntungan yang berhasil diraup Bekti sebesar Rp14 miliar dengan modal Rp220 juta untuk trading dan waktu yang dibutuhkan hanya 6 bulan.
Bekti memulai dengan hanya berbekal Rp15 juta pada November 2008. Saat itu dia bingung ingin trading atau investasi. "Saya mulai 2008, mau invest apa trading, pertama saya investasi saham dulu," ujar Bekti dalam diskusi Scalping x Bektomology, Minggu (1/8/2021).
Setahun berlalu, pada 2009 Bekti memilih metode scalping, sudah bisa meraup cuan ratusan juta, namun ia melakukan kesalahan. "Saya lupa membaca buku dan teori, nah alhasil kesalahan saya pada market yang bullies. Hal yang terjadi pada diri saya merasa paling hebat, pikiran saja imajinasi, di 2010 profit saya lenyap minus 85%," kenang dia.
Sebagai catatan, Scalper atau Day Trader adalah pelaku pasar yang membeli suatu saham dan menjual kembali saham tersebut dalam rentang waktu yang pendek pada hari yang sama.
Seorang scalper yang handal biasanya mampu memprediksi ke mana arah momentum pergerakan harian suatu saham sehingga mereka dapat mendulang rupiah dalam waktu singkat. "Jadi 2016 saya memutuskan full time trader dengan Rp15 juta. Scalping bisa dengan modal kecil, yang penting skill sudah terasah," ujar Bekti.
Dengan kegigihannya, Bekti memenangkan juara 2 pada ajang Hots Championsip yang diadakan oleh Mirae Asset Sekuritas. Yang menarik bukanlah itu, namun keuntungan yang berhasil diraup Bekti sebesar Rp14 miliar dengan modal Rp220 juta untuk trading dan waktu yang dibutuhkan hanya 6 bulan.
(ind)