Saham Emiten Perhotelan dan Pariwisata Limbung Dihantam Pandemi

Selasa, 03 Agustus 2021 - 19:27 WIB
loading...
Saham Emiten Perhotelan...
Ilustrasi hotel. Foto/Dok Antara
A A A
JAKARTA - Perusahaan sektor perhotelan dan pariwisata termasuk ke dalam sektor usaha yang terdampak akibat pandemi Covid-19 . Hal ini disebabkan adanya sejumlah pembatasan yang memberikan dampak terhadap kinerja sektor tersebut.

Tentu saja hal tersebut turut mempengaruhi pergerakan saham perusahaan-perusahaan yang bergerak di sektor perhotelan dan pariwisata setidaknya dalam kurun waktu satu tahun terakhir.

Sebut saja, saham PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk (PJAA) yang mengalami pergerakan stagnan di Rp496 per saham pada penutupan perdagangan hari ini, Selasa (3/8/2021). Frekuensi perdagangan PJAA mencapai 33 kali dengan 107.800 lembar saham diperdagangkan dan nilai transaksi mencapai Rp53,60 juta. Price Earning Ratio (PER) -3,48 dengan market cap sebesar Rp793,60 miliar.



Harga saham emiten yang mayoritas sahamnya dimiliki oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta ini dalam tiga bulan terakhir turun 11,43 persen dan dalam satu tahun terakhir turun 6,42 persen.

Unit rekreasi Taman Impian Jaya Ancol yang berada di bawah pengelolaan PJAA juga harus kembali ditutup sementara waktu sejak Kamis (24/6/2021) akibat dari penerapan PPKM Darurat di Ibukota.

Kemudian, saham PT Jakarta International Hotels & Development Tbk (JIHD) mengalami penurunan ke level Rp420 per saham pada penutupan perdagangan hari ini. Frekuensi perdagangan JIHD mencapai 19 kali dengan 56.000 lembar saham diperdagangkan dan nilai transaksi mencapai Rp24,03 juta. Price Earning Ratio (PER) -36,45 dengan market cap sebesar Rp978,20 miliar. Harga saham emiten pemilik Hotel Borobudur Jakarta ini dalam tiga bulan terakhir turun 4,98 persen dan dalam satu tahun terakhir turun 29,41 persen.

Lalu, saham PT Hotel Sahid Jaya Tbk (SHID) mengalami penurunan ke level Rp1295 per saham pada penutupan perdagangan hari ini. Frekuensi perdagangan SHID mencapai 72 kali dengan 18.100 lembar saham diperdagangkan dan nilai transaksi mencapai Rp24 juta. Price Earning Ratio (PER) -41,62 dengan market cap sebesar Rp1,45 triliun.



Harga saham emiten yang bergerak di bidang hotel dan akomodasi atau fasilitas sewa guna usaha yang berhubungan dengan hotel ini dalam tiga bulan terakhir turun 43,94 persen dan dalam satu tahun terakhir turun 64,52 persen.

Selanjutnya, saham PT Citra Putra Realty Tbk (CLAY) mengalami pergerakan stagnan di Rp820 per saham pada penutupan perdagangan hari ini. Price Earning Ratio (PER) saham CLAY tercatat -36,46 dengan market cap sebesar Rp2,11 triliun.

Harga saham emiten pemilik hotel The Stone di Legian, Bali dan Hotel Clay ini dalam tiga bulan terakhir turun 10,38 persen dan dalam satu tahun terakhir turun 54,70 persen.

Sementara itu, saham PT Dafam Property Indonesia Tbk (DFAM) mengalami kenaikan ke level Rp143 per saham pada penutupan perdagangan hari ini. Frekuensi perdagangan DFAM mencapai 24 kali dengan 94.200 lembar saham diperdagangkan dan nilai transaksi mencapai Rp12,97 juta. Price Earning Ratio (PER) -12,30 dengan market cap sebesar Rp271,68 miliar. Harga saham emiten pengelola Hotel Dafam ini dalam tiga bulan terakhir turun 11,73 persen dan dalam satu tahun terakhir turun 55,86 persen.
(ind)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1977 seconds (0.1#10.140)