Kecemasan Dunia Terhadap Varian Delta Turunkan Harga Minyak
loading...
A
A
A
JAKARTA - Harga minyak mentah dunia dilaporkan kembali anjlok imbas penyebaran Covid-19 varian Delta yang mengancam pemulihan konsumsi minyak di tingkat global. Minyak mentah Brent berjangka turun 48 sen atau 0,66% di harga USD72,41 per barel dan harga minyak WTI berjangka turun 70 sen (0,98%) di harga USD70,56 per barel.
Pergerakan harga tersebut mengikuti besarnya penurunan harga di pasar minyak dunia. Data juga menunjukkan turunnya stok minyak di Amerika Serikat.
Baca juga:Aniaya Bapak Mertuanya Hingga Tewas, Gogon Ditangkap di Kalideres
Virus Corona varian Delta masih menjadi kekhawatiran industri di Amerika Serikat dan China, sebagai konsumen minyak terbesar. Kekhawatiran itu membebani harga yang mendorong turun lebih dari 3%. Penyabaran varian Delta di China telah membuat pihak berwenang untuk memberlakukan tindakan tegas.
"Kabar dari China membuat harga turun sejak akhir pekan kemarin. Kecemasan atas situasi Covid-19 membebani seluruh industri perminyakan," kata Partner Again Capital Management, John Kilduff, dilansir Reuters, Selasa (3/8/2021).
Sebelumnya, minyak mentah Brent dan AS sempat naik lebih dari 60 sen. Jenis Brent juga dilaporkan telah meningkat 40% tahun ini, yang membantu pendapatan perusahaan minyak. Baik British Petroleum, ConocoPhilips, Diamondback Energy Inc, dan Continental Resources Inc semuanya melaporkan naiknya pendapatan pada kuartal kedua minggu ini.
Baca juga:Pangeran Arab Saudi: Iran Semakin Berani di Timur Tengah
Ekpektasi kembalinya pasokan minyak mentah dari Iran juga sempat menekan harga. Presiden baru Iran Ebrahim Raisi pada Selasa (3/8) mengatakan, pemerintahannya akan mengambil langkah-langkah untuk mencabut sanksi AS atas sektor energi dan perbankan di negaranya.
Pihak Washington dan Teheran masih belum melakukan negosiasi atas isu ini karena penundaan, setelah sebelumnya dijadwalkan pada 20 Juni, dua hari setelah terpilihnya Presiden Iran.
Pergerakan harga tersebut mengikuti besarnya penurunan harga di pasar minyak dunia. Data juga menunjukkan turunnya stok minyak di Amerika Serikat.
Baca juga:Aniaya Bapak Mertuanya Hingga Tewas, Gogon Ditangkap di Kalideres
Virus Corona varian Delta masih menjadi kekhawatiran industri di Amerika Serikat dan China, sebagai konsumen minyak terbesar. Kekhawatiran itu membebani harga yang mendorong turun lebih dari 3%. Penyabaran varian Delta di China telah membuat pihak berwenang untuk memberlakukan tindakan tegas.
"Kabar dari China membuat harga turun sejak akhir pekan kemarin. Kecemasan atas situasi Covid-19 membebani seluruh industri perminyakan," kata Partner Again Capital Management, John Kilduff, dilansir Reuters, Selasa (3/8/2021).
Sebelumnya, minyak mentah Brent dan AS sempat naik lebih dari 60 sen. Jenis Brent juga dilaporkan telah meningkat 40% tahun ini, yang membantu pendapatan perusahaan minyak. Baik British Petroleum, ConocoPhilips, Diamondback Energy Inc, dan Continental Resources Inc semuanya melaporkan naiknya pendapatan pada kuartal kedua minggu ini.
Baca juga:Pangeran Arab Saudi: Iran Semakin Berani di Timur Tengah
Ekpektasi kembalinya pasokan minyak mentah dari Iran juga sempat menekan harga. Presiden baru Iran Ebrahim Raisi pada Selasa (3/8) mengatakan, pemerintahannya akan mengambil langkah-langkah untuk mencabut sanksi AS atas sektor energi dan perbankan di negaranya.
Pihak Washington dan Teheran masih belum melakukan negosiasi atas isu ini karena penundaan, setelah sebelumnya dijadwalkan pada 20 Juni, dua hari setelah terpilihnya Presiden Iran.
(uka)